Laravel merupakan salah satu framework PHP yang sangat populer saat ini. Menurut beberapa survei,salah satunya di Coderseye, Laravel merupakan framework PHP modern terpopuler di tahun 2018 diikuti oleh Phalcon, CodeIgniter dan Symfony. Hal ini terbukti apabila kita melakukan pengecekkan di Google Trends, seperti terlihat di gambah berikut ini, meskipun urutan kedua dan seterusnya berbeda dengan hasil survei Coderseye, tetapi peringkat pertama sama-sama dipegang oleh Laravel. 

Sangat mencengangkan bukan? Bagaimana popularitas Laravel melesat tinggi meninggalkan framework lainnya, bahkan yang di peringkat kedua. Perhatikan garis berwarna biru tersebut. Laravel sebetulnya dibangun di atas framework Symfony, akan tetapi popularitas Symfony sendiri kalah jauh dari Laravel. Karena Laravel telah banyak membuat fitur-fitur yang memudahkan developer daripada langsung menggunakan Symfony. Lalu seperti apa sih sejarah Laravel ini? Kita akan membahasanya setelah ini. Laravel merupakan proyek open source yang dirintis oleh Taylor Otwell bertujuan untuk mengembangkan aplikasi berbasis web dengan arsitektur MVC (Model-View-Controller). Beberapa fitur laravel antara lain desain yang modular, beberapa cara untuk mengakses database yang memudahkan developer dalam pengembangan maupun maintenance. Semua itu mengarah kepada sintaks yang pendek dan mudah dipahami (syntactic sugar). Fitur-fitur tersebut akan kita bahas lebih detil di bahasan Fitur.

Laravel awalnya dibuat oleh Taylor Otwell untuk menyediakan framework alternatif yang lebih canggih dibandingkan CodeIgniter, saat itu Codeigniter tidak memiliki beberapa fitur penting, seperti otentikasi dan otorisasi bawaan. Rilis pertama Laravel dilakukan pada 9 Juni 2011 dengan versi beta, dan diikuti dengan rilis Laravel 1 pada bulan yang sama.

Laravel 1 memiliki fitur bawaan seperti otentikasi, localisation, models, views, sessions, routing dan mekanisme lainnya. Akan tetapi belum benar-benar memiliki controllers sehingga belum bisa disebut MVC. Sebetulnya bisa saja disebut MVC tetapi bukan merupakan MVC yang ideal. Laravel 2 dirilis pada September 2011, dengan membawa beberapa perbaikan dari pembuatnya maupun dari komunitas Laravel. Fitur baru yang tersedia di versi ini antara lain, controllers, yang membuat Laravel kini menjadi framework MVC yang ideal, dukungan terhadap prinsip inversion of control (IoC), dan templating system yaitu Blade. Sebagai akibatnya, dukungan terhadap library pihak ketiga dihapuskan di Laravel 2

Laravel 3 dirilis pada bulan Februari 2012 dengan fitur-fitur baru seperti command-line-interface (CLI) bernama Artisan, dukungan bawaan untuk beberapa manajemen database, database migration sebagai pengelola versi untuk skema database, dukungan untuk menghandle events, dan sistem pengelola paket (packaging system) bernama Bundles. Peningkatan userbase Laravel dan peningkatan popularitas terjadi dengan rilisnya Laravel 3.

Laravel 4, codename Illuminate --bukan Illuminati ya--, dirilis pada bulan Mei 2013. Versi ini merupakan penulisan ulang dari codebase framework Laravel, memindahkan beberapa sistem dependency ke package terpisah melalui Composer yang menjadi pengelola package di tingkat aplikasi. Fitur lainnya adalah database seeding untuk mengisi data awal, biasanya berguna saat fase pengembangan aplikasi. Selain itu juga mendukung berbagai cara untuk mengirim email, mendukung penundaan penghapusan pada database atau yang lebih dikenal dengan istilah “soft delete”. 



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama