pedoman_akreditasi_jurnal_2018

image


Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

image

© 2018 Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


PEDOMAN AKREDITASI JURNAL ILMIAH


Cetakan Pertama, Mei 2018 ISBN 978-602-52133-1-1

Diterbitkan oleh:

Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung II BPPT II Lantai 20

Jalan MH Thamrin Nomor 8, Jakarta 10340

Telepon: 0221-3169778

Faks: 021-3101728

Surel: fasilitasijurnal@ristekdikti.go.id


Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit

image


Penggunaan akronim “Arjuna” hendaknya dapat menginspirasi parapengelola jurnal ilmiah akan semangat keindahan, ketekunan, kejujuran, keberanian, dan keikhlasan


i

image

Sambutan

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan


Publikasi di jurnal ilmiah saat ini menjadi sangat penting setelah ada persyaratan kenaikan setiap jenjang jabatan untuk fungsional dosen, peneliti, guru, widyaiswara, perekayasa, serta fungsional lainnya. Selain itu, untuk mempertahankan tunjangan kehormatan jabatan Guru Besar dan Lektor Kepala sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor

20 Tahun 2017 dipersyaratkan publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi. Kelulusan mahasiswa magister dan doktor menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi juga mensyaratkan hal yang sama. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan lebih dari

8.000 jurnal ilmiah terakreditasi nasional. Akreditasi jurnal merupakan wujud pengakuan resmi atas penjaminan mutu jurnal ilmiah melalui kegiatan penilaian kewajaran penyaringan naskah, kelayakan pengelolaan, dan ketepatan waktu terbitnya jurnal tersebut.


Untuk memenuhi kebutuhan jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan reformasi birokrasi pelayanan akreditasi jurnal ilmiah nasional, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menerbitkan Permenristekdikti Nomor 9 Tahun 2018 tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah. Peraturan ini mengamanahkan lembaga akreditasi jurnal ilmiah bergabung di bawah Kemenristekdikti. Semua jurnal ilmiah yang terakreditasi oleh LIPI dan masih berlaku masa akreditasinya secara otomatis diakui oleh Kemenristekdikti sampai masa berlaku akreditasinya habis. Kemenristekdikti menerbitkan sertifikat baru bagi jurnal ilmiah yang telah diakreditasi oleh LIPI tersebut. Pengajuan akreditasi jurnal ilmiah menurut peraturan baru akan dimulai pada 1 Juni 2018. Masa pendaftaran akreditasi jurnal ilmiah



ii

image

dibuka sepanjang tahun, demikian pula proses penilaian akreditasinya. Hasil akreditasi ditetapkan setiap dua bulan.


Peringkat Akreditasi dibagi menjadi 6: Peringkat 1, nilai 85 sampai 100; Peringkat 2, nilai minimal 70; Peringkat 3, nilai minimal 60;

Peringkat 4, nilai minimal 50; Peringkat 5, nilai minimal 40; dan Peringkat 6, nilai minimal 30. Pemeringkatan tersebut dimaksudkan untuk memberi pilihan bagi lembaga pembina karier jabatan fungsional guna memilih peringkat akreditasi jurnal ilmiah yang sesuai untuk syarat pengajuan kenaikan jenjang jabatan fungsional. Ketentuan mengenai persyaratan tersebut akan diatur kemudian oleh lembaga pembina jabatan fungsional masing-masing. Dengan terbitnya Permenristekdikti tersebut, semua lembaga pembina jabatan fungsional dan pimpinan perguruan tinggi diharapkan dapat menyesuaikan kembali semua ketentuan yang terkait dengan kategori jurnal ilmiah terakreditasi sebagai syarat publikasi ilmiah.


Bagi jurnal ilmiah yang masih terbit dalam wujud cetak dan terkendala dalam penerbitan secara elektronik, Kemenristedikti bekerja sama dengan LIPI menyiapkan Rumah E-journal Indonesia yang merupakan cloud aplikasi jurnal elektronik. Fasilitas ini diberikan secara gratis sehingga pengelola tidak perlu memiliki sendiri-sendiri server, aplikasi pengelolaan jurnal, dan tim ahli teknologi informasi pengelolaan jurnal.


Dengan terbitnya Permenristekdikti ini, dalam waktu dua tahun ditargetkan tersedia 7.000 jurnal terakreditasi nasional dengan enam peringkat, terwujudnya reformasi birokrasi penetapan akreditasi dari dua kali setahun menjadi enam kali, dan peningkatan peringkat akreditasi dapat dapat diajukan setelah sekurang- kurangnya satu nomor terbitan baru. Masa akreditasi berlaku 5 tahun terhitung sejak nomor terbitan yang diajukan yang bernilai baik; bukan lagi sejak saat ditetapkan. Sistem akreditasi jurnal

iii

image

nasional (Arjuna) yang sudah ada sebelumnya terus dikembangkan agar pengelolaan akreditasi jurnal dapat efektif dan efisien, mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terbaru.


Saya menyambut baik terbitnya Pedoman Akreditasi Jurnal Ilmiah ini. Panduan ini diharapkan dapat digunakan untuk mengukur apakah suatu terbitan jurnal ilmiah sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan pengakuan dan ikut meningkatkan mutu terbitan jurnal ilmiah dan daya saing ilmuwan di Indonesia. Silakan memanfaatkan Panduan ini sebagai acuan kesiapan bagi para pengelola jurnal ilmiah untuk mengajukan indeksasi ke pengindeks bereputasi internasional.


Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual beserta jajarannya atas curahan tenaga dan waktunya dalam upaya membangun sistem akreditasi elektronik dan menerbitkan Pedoman ini.


Jakarta, Mei 2018

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati


iv

image

Pengantar

Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual


Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor 9 tahun 2018 tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah merupakan bagian yang penting sekali dalam upaya reformasi birokrasi penjaminan mutu pengelolaan jurnal ilmiah nasional. Kebijakan berupa kewajiban publikasi di jurnal ilmiah berdampak pada melonjaknya secara drastis permintaan ISSN ke PDII-LIPI yang mencapai lebih dari 50 ribu, termasuk lebih dari 25 ribu jurnal ilmiah yang terbit secara elektronik. Namun, yang terakreditasi oleh Kemenristekdikti baru 333 jurnal dan terakreditasi oleh LIPI 197 jurnal ilmiah. Sebelum terbitnya Permenristekdikti ini, kewenangan akreditasi berada di dua lembaga, yaitu di Kemenristekdikti untuk jurnal yang diterbitkan oleh asosiasi profesi dan perguruan tinggi, dan di LIPI untuk jurnal yang diterbitkan oleh lembaga litbang. Proses akreditasi hanya dilakukan dua kali dalam setahun. Dengan terbatasnya periode akreditasi, maka jumlah jurnal terakreditasi menjadi sangat terbatas pula untuk predikat akreditasi A atau B dengan nilai di atas 70.


Dengan berubahnya peratuan tersebut, kami perlu menyesuaikan buku pedoman dan sistem akreditasi jurnal yang selama ini dilakukan melalui portal Akreditasi Jurnal Nasional (http://arjuna2.ristekdikti.go.id). Target tujuh ribu jurnal yang terakreditasi dalam waktu dua tahun dan banyaknya jurnal yang akan diakreditasi berdampak pada perubahan mekanisme pengajuan serta penetapan. Dengan aturan baru ini, pengajuan dan penilaian akreditasi dapat dilakukan setiap saat dan mekanisme penetapannya setiap dua bulan.


v

image

Ditambahnya kewajiban bahwa setiap artikel harus memiliki DOI dimaksudkan untuk memudahkan pertukaran dan integrasi data ke berbagai basis data pengindeks. Setelah dinyatakan lolos persyaratan administrasi, setiap jurnal akan ditelaah oleh sekurang- kurangnya dua asesor manajemen dan dua asesor substansi yang sesuai dengan lingkup keilmuan jurnal. Peringkat jurnal hasil akreditasi dapat dilihat di portal SINTA (http://sinta2.ristekdikti. go.id) dengan nama Sinta 1 sampai Sinta 6. Jurnal yang nilainya kurang dari 30 akan dibina secara khusus oleh Kemenristekdikti melalui mekanisme pelatihan dan pendampingan sampai jurnal tersebut dapat terakreditasi demikian juga dengan jurnal yang akan naik peringkat.


Pedoman ini diperlukan untuk mengukur mutu suatu terbitan jurnal ilmiah dengan memenuhi persyaratan mutu tertentu. Penerbit jurnal ilmiah harus menjaga dan meningkatkan mutu terbitannya agar terbitannya menjadi wahana komunikasi ilmiah antara peneliti, akademisi, dan masyarakat pengguna dalam mencapai sasaran, yakni mengembangkan ilmu pengetahuan dan memenuhi kebutuhan pembangunan di Indonesia.


Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk mengukur apakah suatu jurnal ilmiah sudah memenuhi persyaratan mutu minimum untuk diberi pengakuan akreditasi nasional dan selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan melakukan indeksasi ke pengindeks bereputasi internasional.


Pedoman ini dilengkapi dengan panduan pengajuan akreditasi secara elektronik melalui aplikasi Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna). Sebagai tambahan, buku ini juga dilengkapi dengan etika publikasi, petunjuk penggunaan Mendeley, yang merupakan salah satu aplikasi manajemen standar penulisan referensi, cara


vi

image

pengecekan plagiarisme dengan perangkat yang terus berkembang saat ini agar artikel yang diterbitkan terhindar dari plagiat.


Jakarta, Mei 2018

Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


Sadjuga


vii

image

DAFTAR ISI

Sambutan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan .. ii Pengantar Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual v

DAFTAR ISI viii

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR TABEL xix

  1. PENDAHULUAN 1

    1. Latar Belakang 1

    2. Kriteria dan Perhitungan Nilai dan Bobot 2

  2. PEDOMAN AKREDITASI JURNAL ILMIAH 4

    1. Penamaan Jurnal Ilmiah 4

    2. Kelembagaan Penerbit 5

    3. Penyuntingan dan Manajemen Jurnal 6

    4. Substansi Artikel 10

    5. Gaya Penulisan 15

    6. Penampilan 19

    7. Keberkalaan 21

    8. Penyebarluasan 23

    9. Disinsentif 25

    10. Lain-lain 25

  3. SYARAT, TATA CARA, MEKANISME, DAN MASA BERLAKU AKREDITASI 27

    1. Syarat Akreditasi Jurnal Ilmiah 27

    2. Tata Cara Pengajuan 28

    3. Mekanisme Akreditasi 28

    4. Masa Berlaku Akreditasi 29

  4. PANDUAN PENGAJUAN AKREDITASI ILMIAH MELALUI ARJUNA 31

    1. Pengajuan Akreditasi 31

    2. Hak Akses Setiap Level Pengguna Arjuna 33

    3. Membuat Akun 34

    4. Mendaftarkan Jurnal 38

    5. Mengajukan Usulan Akreditasi Jurnal ilmiah 42

  5. PERNYATAAN ETIKA PUBLIKASI 55

    1. Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola Jurnal 55

    2. Tugas dan Tanggung Jawab Editor Jurnal 56

    3. Tugas dan Tanggung Jawab Mitra Bestari (Peer-Reviewer) 57

      viii

      image

    4. Tugas dan Tanggung Jawab Penulis 57

  6. PEDOMAN PENULISAN REFERENSI MENGGUNAKAN APLIKASI MANAJEMEN REFERENSI 59

    1. Pengelolaan Referensi 59

    2. Unduh Perangkat Lunak Mendeley 61

    3. Instalasi Perangkat Lunak Mendeley 62

    4. Menggunakan Mendeley Desktop 66

  7. PANDUAN INSTALASI DAN PENGGUNAAN OPEN JOURNAL SYSTEMS 76

    1. Open Journal System (OJS) 76

    2. Instalasi Pendukung OJS 77

    3. Instalasi OJS 79

    4. Administrasi Situs OJS 84

    5. Pengelolaan Jurnal melalui Journal Manager 91

    6. Penelusuran Berkas (File Browser) 122

    7. Bagian Jurnal (Journal Sections) 124

    8. Pengelolaan Pengguna (User) 130

    9. Penyunting (Editor) 135

    10. Memproses Naskah Artikel 135

    11. Edisi (Issue) 138

    12. Penyunting Bagian (Section Editor) 142

    13. Proses Naskah Artikel 143

    14. Penunjukan Penelaah 144

    15. Bekerja dengan Penelaah 146

    16. Membuat Keputusan 146

    17. Penyuntingan Bahasa (Copyediting) 149

    18. Penyunting Tata Letak (Layout Editor) 149

    19. Penelaah 151

    20. Penulis (Author) 156

    21. Pengajuan Naskah Artikel 159

  8. PENGECEKAN PLAGIARISME 165

    1. Ketentuan, Upaya Pencegahan, dan Penanggulangan Plagiarisme 165

    2. Aplikasi Anti Plagiarisme 167

  9. INDEKSASI DI PORTAL GARBA RUJUKAN DIGITAL

    (GARUDA) 180

    1. Layanan 180

    2. Mekanisme Indeksasi Garuda 185

      ix

      image

  10. RUMAH JURNAL KEILMUAN (CLOUD JURNAL ELEKTRONIK) 188

    1. Keunggulan Rujukan 188

    2. Layanan RUJUKAN 188

    3. Mekanisme Layanan RUJUKAN 189

  11. SINTA SEBAGAI PENGINDEKS JURNAL ILMIAH 192

    1. Layanan SINTA 192

    2. Indeksasi Jurnal di SINTA 193

  12. PENGENAL OBJEK DIGITAL ATAU DIGITAL OBJECT IDENTIFIER (DOI) 196

    1. Perkembangan Pengenal Objek Digital 196

    2. Peran DOI 201

    3. Implementasi DOI pada Pengelolaan Jurnal berbasis Open Journal System (OJS) 203

      DAFTAR PUSTAKA 211

      LAMPIRAN 1 PENGAJUAN AKREDITASI TERBITAN JURNAL ILMIAH 213

      LAMPIRAN 2 PERNYATAAN ETIKA 215

      LAMPIRAN 3 PERSETUJUAN KEPENGARANGAN 216

      LAMPIRAN 4 PERNYATAAN HAK CIPTA 217

      LAMPIRAN 5 PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA TENTANG AKREDITASI JURNAL ILMIAH 218


      x

      image

      DAFTAR GAMBAR

      Gambar 4.1 Mekanisme pengajuan akreditasi jurnal ilmiah 31

      Gambar 4.2 Tahapan umum pengusulan akreditasi jurnal ilmiah 34

      Gambar 4.3 Tampilan beranda Arjuna 34

      Gambar 4.4 Halaman login 35

      Gambar 4.5 Pengisian data pengguna 36

      Gambar 4.6 Tampilan aktivasi 36

      Gambar 4.7 Tampilan halaman login 37

      Gambar 4.8 Tampilan setelah log in 37

      Gambar 4.9 Pengisian identitas data jurnal ilmiah 38

      Gambar 4.10 Lanjutan Pengisian identitas data jurnal ilmiah 39

      Gambar 4.11 Tampilan jika pengisian identitas berhasil

      dilakukan 41

      Gambar 4.12 Daftar Jurnal ilmiah yang dikelola 41

      Gambar 4.13 Mengajukan usulan akreditasi jurnal ilmiah 43

      Gambar 4.14 Daftar draft usulan akreditasi jurnal ilmiah 43

      Gambar 4.15 Evaluasi diri atas penamaan jurnal ilmiah 44

      Gambar 4.16 Evaluasi diri atas penamaan jurnal ilmiah 44

      Gambar 4.17 Evaluasi diri atas kelembagaan penerbit 45

      Gambar 4.18 Evaluasi diri atas penyuntingan dan manajemen pengelolaan terbitan 45

      Gambar 4.19 Evaluasi diri atas substansi artikel 46

      Gambar 4.20 Evaluasi diri atas gaya penulisan 47

      Gambar 4.21 Evaluasi diri atas tampilan jurnal ilmiah 48

      Gambar 4.22 Evaluasi diri atas keberkalaan jurnal ilmiah 49

      Gambar 4.23 Evaluasi diri atas penyebarluasan jurnal ilmiah 49

      Gambar 4.24 Tautan Tambah Issue 50

      Gambar 4.25 Daftar issue yang diunggah dalam pengajuan akreditasi 50

      Gambar 4.26 Daftar issue yang diunggah dalam pengajuan akreditasi 51

      Gambar 4.27 Tautan kelengkapan dokumen 52

      Gambar 4.28 Tautan kelengkapan dokumen 52

      Gambar 4.29 Tautan kelengkapan dokumen 53

      Gambar 4.30 Tautan kelengkapan dokumen 53

      xi

      image

      Gambar 4.31 Tautan kelengkapan dokumen 54

      Gambar 6.1 Tampilan laman unduh Mendeley 62

      Gambar 6.2 Mengunduh dan menyimpan Source File Mendeley 62

      Gambar 6.3 Instalasi perangkat lunak Mendeley 63

      Gambar 6.4 Instalasi lanjutan perangkat lunak Mendeley 63

      Gambar 6.5 Persetujuan untuk melanjutkan instalasi perangkat lunak Mendeley 64

      Gambar 6.6 Menentukan lokasi folder dan persetujuan melanjutkan instalasi perangkat lunak Mendeley 64

      Gambar 6.7 Menentukan penempatan Start Menu Folder dan persetujuan melanjutkan instalasi perangkat lunak Mendeley 65

      Gambar 6.8 Proses instalasi berlangsung 65

      Gambar 6.9 Proses instalasi selesai 66

      Gambar 6.10 Pengelompokan referensi menurut jenis dalam folder di komputer 67

      Gambar 6.11 Menjalankan perangkat lunak Mendeley 67

      Gambar 6.12 Tampilan awal Mendeley 68

      Gambar 6.13 Membuat folder sebagai Library 69

      Gambar 6.14 Memberi nama folder sebagai Library 69

      Gambar 6.15 Memilih folder yang dimaksud 70

      Gambar 6.16 Cara memasukkan artikel satu demi satu 70

      Gambar 6.17 Memilih berkas yang akan dijadikan referensi 71

      Gambar 6.18 Pilihan memasukkan artikel dari satu folder sekaligus 71

      Gambar 6.19 Daftar artikel yang sudah masuk dalam satu folder72 Gambar 6.20 Metadata artikel yang akan diperbaiki atau

      dilengkapi 72

      Gambar 6.21 Metadata artikel yang sudah diperbaiki 73

      Gambar 6.22 Kursor berada di antara tulisan yang akan disisipi referensi 74

      Gambar 6.23 Menubar REFERENCES dan Insert Citation pada Microsoft Word 74

      Gambar 6.24 Menubar yang akan menghubungkan ke Mendeley 74 Gambar 6.25 Menubar yang sudah terhubung ke Mendeley 75

      Gambar 6.26 Proses sitasi sudah dilakukan 75

      xii

      image

      Gambar 7.1 Instalasi XAMPP 77

      Gambar 7.2 Penentuan direktori instalasi XAMPP 78

      Gambar 7.3 Format pilihan instalasi XAMPP 79

      Gambar 7.4 Proses instalasi XAMPP berhasil 79

      Gambar 7.5 Mengunduh File Master OJS 80

      Gambar 7.6 Mengekstraksi File Master OJS 81

      Gambar 7.7 Mengekstraksi File Master OJS ke folder htdocs 81

      Gambar 7.8 Instalasi OJS 82

      Gambar 7.9 Penyetelan (setting) konfigurasi bahasa 82

      Gambar 7.10 Lanjutan penyetelan konfigurasi bahasa 83

      Gambar 7.11 Penyetelan konfigurasi administrator OJS 83

      Gambar 7.12 Penyetelan konfigurasi basis data OJS. 84

      Gambar 7.13 Login sebagai administrator 85

      Gambar 7.14 Halaman Site Administrator 85

      Gambar 7.15 Pilihan menu halaman Site Administrator 86

      Gambar 7.16 Isian yang harus dilengkapi pada halaman Site Setting 88

      Gambar 7.17 Lanjutan isian yang harus dilengkapi pada halaman

      Site Setting 89

      Gambar 7.18 Site Management 89

      Gambar 7.19 Tampilan untuk membuat jurnal 90

      Gambar 7.20 Tampilan Journal Setting 90

      Gambar 7.21 Tampilan Login melalui Journal Manager 91

      Gambar 7.22 Penyetelan jurnal pada Management Page 91

      Gambar 7.23 Penyetelan jurnal pada Journal Setup 92

      Gambar 7.24 Pengisian informasi umum jurnal 94

      Gambar 7.25 Pengisian informasi umum principal contact 94

      Gambar 7.26 Pengisian kontak pendukung teknis jurnal 95

      Gambar 7.27 Pengisian identifikasi surel jurnal 96

      Gambar 7.28 Pengisian organisasi penerbit 96

      Gambar 7.29 Pengisian organisasi sponsor 97

      Gambar 7.30 Pengisian data penyandang dana 97

      Gambar 7.31 Pengisian data Search Engine Indexing 98

      Gambar 7.32 Pengisian Journal History 98

      Gambar 7.33 Pengisian Focus and Scope of Journal 99

      Gambar 7.34 Pengisian Review Policy 100

      Gambar 7.35 Pengisian Review Guidelines 100

      xiii

      image

      Gambar 7.36 Pilihan proses telaah 101

      Gambar 7.37 Pilihan review time 101

      Gambar 7.38 Tampilan review reminder 101

      Gambar 7.39 Tampilan review ratings 102

      Gambar 7.40 Tampilan reviewer access 102

      Gambar 7.41 Tampilan blind access 102

      Gambar 7.42 Tampilan privacy statement 103

      Gambar 7.43 Tampilan editor decision 103

      Gambar 7.44 Tampilan penjelasan tambahan yang ada di tampilan tentang jurnal 103

      Gambar 7.45 Sistem pengarsipan yang aman dan permanen 104

      Gambar 7.46 Tampilan pendaftaran dan penyimpanan basis data penelaah potensial 104

      Gambar 7.47 Tampilan ‘Panduan untuk Penulis’ 105

      Gambar 7.48 Daftar cek sebelum mengajukan naskah artikel 106

      Gambar 7.49 Tampilan Catatan Hak Cipta 106

      Gambar 7.50 Tampilan pengindeksan penulis 107

      Gambar 7.51 Tampilan pencatatan jurnal dalam proses

      indeksasi 108

      Gambar 7.52 Tampilan Pemberitahuan untuk Penulis 108

      Gambar 7.53 Tampilan pencatatan jurnal dalam proses

      indeksasi 108

      Gambar 7.54 Tampilan tambahan situs dan pembatasan 110

      Gambar 7.55 Tampilan Jadwal Terbit 111

      Gambar 7.56 Identifikasi konten jurnal 112

      Gambar 7.57 Tampilan fasilitas pengumuman 112

      Gambar 7.58 Tampilan instruksi copyeditor 113

      Gambar 7.59 Tampilan instruksi editor tata letak 114

      Gambar 7.60 Tampilan templat tata letak 114

      Gambar 7.61 Tampilan penautan referensi 115

      Gambar 7.62 Tampilan Proofreader 115

      Gambar 7.63 Tampilan pilihan bahasa 116

      Gambar 7.64 Pengisian Homepage Header 117

      Gambar 7.65 Pengisian Homepage Content 118

      Gambar 7.66 Tampilan Journal Page Header 119

      Gambar 7.67 Tampilan Journal Page Footer 119

      Gambar 7.68 Tampilan Navigation Bar 120

      Gambar 7.69 Tampilan penyetelan Journal Layout 120

      xiv

      image

      Gambar 7.70 Tampilan pengisian informasi tambahan 121

      Gambar 7.71 Tampilan penyetelan List 121

      Gambar 7.72 Status keberhasilan penyetelan jurnal 122

      Gambar 7.73 Tampilan penelusuran berkas di Parent Directory 123

      Gambar 7.74 Tampilan penelusuran berkas dalam folder 123

      Gambar 7.75 Tampilan penelusuran berkas dalam subfolder 124

      Gambar 7.76 Tampilan untuk menambah bagian 124

      Gambar 7.77 Tampilan untuk melengkapi Section 125

      Gambar 7.78 Tampilan untuk menyimpan isian Section 125

      Gambar 7.79 Tampilan untuk membuat format telaah 126

      Gambar 7.80 Tampilan penyimpanan isian format telaah 126

      Gambar 7.81 Tampilan format telaah 127

      Gambar 7.82 Pilihan bahasa dalam pengelolaan jurnal 127

      Gambar 7.83 Fasilitas pemberitahuan melalui surel untuk semua pengguna 128

      Gambar 7.84 Tampilan penulisan pesan di surel 128

      Gambar 7.85 Tampilan isian statistik dan pelaporan 129

      Gambar 7.86 Tampilan Review Generator 130

      Gambar 7.87 Tampilan pengelolaan pengguna 131

      Gambar 7.88 Tampilan pilihan username dan peran 131

      Gambar 7.89 Tampilan isian akun dan peran pengguna 132

      Gambar 7.90 Lanjutan tampilan isian akun dan peran pengguna 133 Gambar 7.91 Pemberian akun wewenang 134

      Gambar 7.92 Tampilan penggabungan pengguna 134

      Gambar 7.93 Halaman utama editor 135

      Gambar 7.94 Menampilkan judul naskah artikel yang belum diproses 136

      Gambar 7.95 Menampilkan pemrosesan judul naskah artikel 136

      Gambar 7.96 Menampilkan pilihan editor bagian yang akan

      ditugasi 137

      Gambar 7.97 Menampilkan isian pemberitahuan kepada editor 137

      Gambar 7.98 Menampilkan penyiapan edisi baru 138

      Gambar 7.99 Pengisian data edisi baru dari jurnal 139

      Gambar 7.100 Menampilkan penyiapan edisi baru 140

      Gambar 7.101 Menampilkan edisi mendatang 140

      Gambar 7.102 Menampilkan konten yang dimuat 141

      Gambar 7.103 Menampilkan back issue 141

      xv

      image

      Gambar 7.104 Menampilkan artikel back issue yang akan

      dimuat 142

      Gambar 7.105 Menampilkan halaman utama editor 143

      Gambar 7.106 Daftar status dari naskah artikel in review 143

      Gambar 7.107 Penunjukan penelaah untuk setiap naskah

      artikel 144

      Gambar 7.108 Proses penunjukan penelaah 144

      Gambar 7.109 Proses memilih format telaah untuk penelaah 145

      Gambar 7.110 Proses format penunjukan untuk penelaah 145

      Gambar 7.111 Proses permohonan kepada penelaah 145

      Gambar 7.112 Bekerja dengan penelaah 146

      Gambar 7.113 Keputusan editor atas naskah artikel 147

      Gambar 7.114 Konfirmasi keputusan editor atas naskah artikel 147

      Gambar 7.115 Mengunggah berkas naskah artikel yang sudah disetujui 148

      Gambar 7.116 Pengiriman naskah artikel yang sudah disetujui ke

      copy editor 148

      Gambar 7.117 Tampilan copyediting 149

      Gambar 7.118 Mengunduh berkas naskah artikel yang akan diterbitkan 150

      Gambar 7.119 Memberi komentar atas naskah artikel yang akan diterbitkan 150

      Gambar 7.120 Isian komentar pada naskah artikel 150

      Gambar 7.121 Permintaan terakhir kepada penulis sebelum naskah artikel diterbitkan 151

      Gambar 7.122 Tampilan untuk penelaah setelah login 151

      Gambar 7.123 Tampilan untuk memilih naskah artikel yang akan ditelaah 152

      Gambar 7.124 Tampilan kesediaan menelaah naskah artikel 153

      Gambar 7.125 Tampilan pesan kesediaan menelaah naskah

      artikel 153

      Gambar 7.126 Tampilan tautan naskah artikel yang akan

      ditelaah 154

      Gambar 7.127 Catatan hasil telaah naskah 154

      Gambar 7.128 Mengunggah catatan hasil telaah naskah 155

      Gambar 7.129 Rekomendasi penelaah berdasarkan hasil telaah naskah 155

      Gambar 7.130 Ringkasan hasil telaah naskah artikel 156

      xvi

      image

      Gambar 7.131 Tampilan awal jurnal untuk keperluan penulis 157

      Gambar 7.132 Penulis memilih jurnal sebelum mendaftar 157

      Gambar 7.133 Penulis mendaftar 157

      Gambar 7.134 Penulis mengisi data identitas 158

      Gambar 7.135 Halaman beranda penulis 159

      Gambar 7.136 Halaman registrasi penulis dan konfirmasi 160

      Gambar 7.137 Penyimpanan komentar untuk editor 160

      Gambar 7.138 Penulis mengunggah naskah artikel 161

      Gambar 7.139 Penulis melengkapi format identitas naskah

      artikel 162

      Gambar 7.140 Penulis menyimpan dan mengunggah naskah

      artikel 163

      Gambar 7.141 Penulis mengakhiri proses pengajuan naskah

      artikel 164

      Gambar 8.1 Tampilan format login pada PlagScan 167

      Gambar 8.2 Tampilan beranda pengguna PlagScan 168

      Gambar 8.3 Tampilan konfigurasi awal pada PlagScan 169

      Gambar 8.4 Tampilan konfigurasi User Interface and Reporting pada PlagScan 169

      Gambar 8.5 Tampilan konfigurasi Plagiarism Checking pada PlagScan 170

      Gambar 8.6 Tampilan Input dokumen pada PlagScan 171

      Gambar 8.7 Tampilan file upload pada PlagScan 172

      Gambar 8.8 Tampilan text input pada PlagScan 172

      Gambar 8.9 Tampilan web import pada PlagScan 173

      Gambar 8.10 Tampilan menu submission pada PlagScan 173

      Gambar 8.11 Tampilan web import padaPlagScan 174

      Gambar 8.12 Tampilan Create New Submission pada PlagScan 174

      Gambar 8.13 Tampilan lanjutan Create New Submission pada PlagScan 175

      Gambar 8.14 Tampilan share submission pada PlagScan 176

      Gambar 8.15 Tampilan daftar Submission pada PlagScan 176

      Gambar 8.16 Tampilan format Code untuk pengajuan pada

      PlagScan 177

      Gambar 8.17 Tampilan Start check pada PlagScan 177

      Gambar 8.18 Tampilan tombol pengecekan pada PlagScan 178

      Gambar 8.19 Tampilan hasil pengecekan PlagScan 178

      xvii

      image

      Gambar 8.20 Tampilan hasil detail pengecekan PlagScan 179

      Gambar 8.21 Fitur hasil pengecekan PlagScan 179

      Gambar 9.1 Tampilan penelusuran dasar (basic search) 180

      Gambar 9.2 Tampilan penelusuran lanjut (advanced search) 181

      Gambar 9.3 Tampilan indeks jurnal/buku 182

      Gambar 9.4 Tampilan indeks penerbit 182

      Gambar 9.5 Tampilan indeks jurnal berdasarkan subjek 183

      Gambar 9.6 Tampilan contoh hasil penelusuran/indeks

      dokumen 183

      Gambar 9.7 Tampilan profil publikasi penulis 183

      Gambar 9.8 Tampilan abstrak dokumen 184

      Gambar 9.9 Tampilan tautan full text PDF dokumen 184

      Gambar 9.10 Tampilan tautan full text PDF dokumen dan situs penerbit terkait 185

      Gambar 9.11 Tampilan informasi spesifikasi OJS 186

      Gambar 9.12 Tampilan detil jurnal yang terindeks Garuda 187

      Gambar 10.1 Alur layanan RUJUKAN 189

      Gambar 10.2 Tampilan form registrasi RUJUKAN 190

      Gambar 11.1 Tampilan indeksasi jurnal di SINTA 192

      Gambar 11.2 Peringkat jurnal di SINTA 194

      Gambar 11.3 Halaman profil jurnal 195

      Gambar 12.1 Proses resolusi (prinsip kerja) DOI 198

      Gambar 12.2 Proses pengisian aplikasi layanan DOI Crossref 204

      Gambar 12.3 Konfigurasi pola DOI Prefix 206

      Gambar 12.4 Lanjutan konfigurasi pola DOI Suffix 206

      Gambar 12.5 Tampilan beranda doi.crossref.org 207

      Gambar 12.6 Tampilan halaman unggah doi.crossref.org 207

      Gambar 12.7 Tampilan notifikasi submission XML 208

      Gambar 12.8 Contoh tampilan Mendeley dalam mengelola DOI 209

      Gambar 12.9 Tampilan daftar pustaka dilengkapi dengan DOI 210

      Gambar 12.10 Penelusuran DOI melalui portal DOI http://dx.doi.org/ 210

      xviii

      image

      DAFTAR TABEL


      Tabel 1.1 Unsur dan bobot penilaian 3

      Tabel 1.2 Status dan Peringkat Akreditasi 3


      Tabel 2.1 Penilaian penamaan jurnal ilmiah 4

      Tabel 2.2 Penilaian kelembagaan penerbit 6

      Tabel 2.3 Penilaian penyuntingan dan manajemen terbitan 9

      Tabel 2.4 Penilaian substansi artikel 14

      Tabel 2.5 Penilaian gaya penulisan 17

      Tabel 2.6 Penilaian penampilan 21

      Tabel 2.7 Penilaian keberkalaan 22

      Tabel 2.8 Penilaian penyebarluasan 24

      Tabel 2.9 Penilaian disinsentif 25


      Tabel 4.1 Tombol fungsi dan hyperlink pada menu “Daftar Jurnal

      yang Dikelola” 41


      Tabel 6.1 Beberapa peranti lunak pengelolaan referensi 60


      Tabel 6.1 Beberapa peranti lunak pengelolaan referensi 60


      xix

      image

      1. PENDAHULUAN


          1. Latar Belakang

            Teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang berdampak pula pada pengelolaan dan penerbitan jurnal ilmiah yang semula tercetak dengan proses cukup lama, kini menjadi lebih cepat dengan proses secara elektronik. Pengiriman, penyuntingan, penelaahan, dan penerbitan naskah karya ilmiah dilaksanakan dalam suatu sistem aplikasi yang dinamakan jurnal ilmiah elektronik (e-journal). Dengan sistem seperti ini, proses pengindeksan dan dampak ilmiah atau sitasi suatu tulisan pun akan diketahui dengan cepat sehingga manfaat dari suatu karya tulis ilmiah dapat dirasakan dan dipantau segera.

            Perubahan paradigma dari jurnal ilmiah cetak menjadi elektronik harus diikuti perkembangannya baik oleh penulis maupun penerbit di Indonesia sehingga hasil karya yang dihasilkan dapat segera diketahui dan dikenal masyarakat baik nasional maupun internasional. Paradigma tersebut juga perlu diikuti oleh peraturan yang mendukung, selain tersedianya penghargaan dan sanksi, dari penentu kebijakan terkait jurnal ilmiah bermutu melalui proses akreditasi jurnal dan artikel ilmiah di dalamnya melalui proses penilaian angka kredit bagi peneliti dan dosen.

            Saat ini, beberapa jurnal ilmiah di Indonesia belum menyadari pentingnya pengindeksan sebagai salah satu cara diseminasi global. Lima masalah utama yang dihadapi pengelola jurnal di Indonesia yang belum dapat tercatat di pengindeks bereputasi adalah

            1. visibilitas dan aksesibilitas jurnal ilmiah kurang baik karena belum menerapkan manajemen jurnal ilmiah secara daring (online);

            2. proses pengelolaan artikel belum menerapkan standar artikel ilmiah;

            3. nutu penerbitan jurnal ilmiah sebagian besar masih kurang baik;


              1

              image

            4. pengendalian mutu jurnal ilmiah melalui proses telaah oleh mitra bestari dan pemapanan gaya selingkung belum konsisten; dan/atau

            5. mutu substansi artikel belum dijaga dan dipertahankan dengan baik.

            Dengan demikian, untuk meningkatkan mutu dan reputasi jurnal ilmiah, pedoman akreditasi jurnal ilmiah yang berlaku saat ini perlu disesuaikan.

            Pedoman ini diperlukan untuk mengukur mutu suatu jurnal ilmiah dengan memenuhi persyaratan mutu minimum. Penerbit jurnal ilmiah harus menjaga dan meningkatkan mutu terbitannya dan menjadikan jurnalnya sebagai wahana komunikasi ilmiah di antara peneliti, akademisi, dan masyarakat pengguna untuk mencapai sasaran, yakni guna mengembangkan ilmu pengetahuan dan memenuhi kebutuhan pembangunan di Indonesia.


          2. Kriteria dan Perhitungan Nilai dan Bobot

        Akreditasi jurnal ilmiah terdiri atas delapan unsur penilaian, yang merupakan kriteria untuk menentukan peringkat dan status akreditasi suatu jurnal ilmiah seperti pada Tabel 1 (Kemenristekdikti, 2018). Disinsentif (maksimum20) diberlakukan bila terjadi penyimpangan unsur-unsur plagiat oleh sebuah jurnal ilmiah.

        Setiap unsur penilaian dalam pedoman akreditasi jurnal ilmiah dijabarkan menjadi beberapa subunsur yang terdiri atas satu atau lebih indikator. Berdasarkan data yang dapat diambil langsung dari sejumlah nomor terbitan dan/atau volume (jilid), serta dari beberapa keterangan yang diberikan oleh pengelola jurnal, setiap unsur penilaian diberi bobot secara kuantitatif. Agar akreditasi jurnal dapat dilakukan secara lebih objektif, setiap unsur memiliki beberapa indikator, dan setiap indikator mempunyai nilai angka atau nilai. Dengan demikian, nilai total yang dapat diperoleh suatu jurnal untuk akreditasi adalah jumlah nilai total dari beberapa unsur

        2

        image

        penilaian. Status akreditasi ini ditetapkan berdasarkan Nilai Total Akreditasi, seperti dijabarkan di Tabel 1.1.

        Hasil Akreditasi Jurnal ilmiah yang ditetapkan oleh Tim Akreditasi sebagaimana dimaksud pada Tabel 1.2 digunakan oleh Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional dalam menilai substansi artikel dan dimuat dalam sistem pengindeks ilmu pengetahuan dan teknologi.


        Tabel 1.1 Unsur dan bobot penilaian

        Unsur

        Bobot

        Manajemen

        Substansi*

        Penamaan jurnal ilmiah

        3

        -

        Kelembagaan penerbit

        4

        -

        Penyuntingan dan manajemen jurnal

        17

        -

        Substansi artikel

        -

        39

        Gaya penulisan

        -

        12

        Penampilan

        8

        -

        Keberkalaan

        6

        -

        Penyebarluasan

        11

        -

        Jumlah

        49

        51

        Suatu jurnal ilmiah dinyatakan terakreditasi Peringkat 2 apabila sekurang- kurangnya memperoleh nilai total 70 (manajemen dan substansi), dengan nilai substansi sekurang-kurangnya 26.


        Tabel 1.2 Status dan Peringkat Akreditasi

        Status

        Nilai Total

        Terakreditasi Peringkat 1 (Satu)

        85 ≤ n ≤ 100

        Terakreditasi Peringkat 2 (Dua)

        70 ≤ n < 85

        Terakreditasi Peringkat 3 (Tiga)

        60 ≤ n < 70

        Terakreditasi Peringkat 4 (Empat)

        50 ≤ n < 60

        Terakreditasi Peringkat 5 (Lima)

        40 ≤ n < 50

        Terakreditasi Peringkat 6 (Enam)

        30 ≤ n < 40

        Suatu jurnal ilmiah yang terakreditasi di peringkat 2 sampai dengan 6 apabila terindeks di pengindeks internasional bereputasi seperti scopus atau web of science (SCI/SCIE) berhak mendapatkan status Terakreditasi Peringkat 1.


        3

        image

      2. PEDOMAN AKREDITASI JURNAL ILMIAH


          1. Penamaan Jurnal Ilmiah

            Jurnal ilmiah menggunakan nama yang bermakna, tepat, dan singkat sehingga mudah diacu. Dengan memperhatikan tradisi bidang ilmu terkait, diperlukan keselarasan antara nama jurnal ilmiah dan disiplin ilmu (yang dapat juga meliputi bidang multidisiplin atau antardisiplin), bidang akademik, atau profesi ilmiah. Nama jurnal yang dipakai sebaiknya menonjolkan bidang ilmunya secara spesifik. Bahasa yang digunakan untuk penamaan jurnal dan maknanya sebaiknya cukup dikenal dan dipahami dalam lingkungan keilmuan terkait.

            Nama jurnal ilmiah dapat dihubungkan dengan ruang lingkup artikel yang ditetapkan oleh jurnal sehingga bila nama yang diberikan bersifat umum tetapi ruang lingkupnya spesifik, masih dapat diberi nilai baik. Nama jurnal sebaiknya tidak menggunakan nama institusi atau nama penerbitnya. Unsur penilaian penamaan jurnal ilmiah menggunakan subunsur, indikator, dan nilai sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.1.

            Tabel 2.1 Penilaian penamaan jurnal ilmiah

            Subunsur


            Indikator

            Nilai

            Penamaan Jurnal Ilmiah

            a

            Spesifik sehingga mencerminkan super spesialisasi atau spesialisasi

            disiplin ilmu tertentu

            3


            b

            Cukup spesifik tetapi meluas mencakup bidang ilmu

            2


            c

            Kurang spesifik dan bersifat

            umum

            1


            d

            Tidak spesifik dan/atau memakai nama lembaga/lokasi lokal

            0


            4

            image

          2. Kelembagaan Penerbit

            Lembaga penerbit (organisasi profesi, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, dan/atau institusi yang diberi kewenangan untuk penerbitan jurnal) memiliki kedudukan sebagai badan hukum sehingga mampu menjamin kesinambungan dana dan naungan hukum. Lembaga penerbit dimungkinkan menangani lebih dari satu jurnal ilmiah yang tidak sejenis, tetapi ranah keilmuan yang ditekuninya harus jelas. Kriteria penilaian kelembagaan penerbit dengan ketentuan berikut:

            1. nilai tertinggi diberikan kepada jurnal yang diterbitkan oleh organisasi profesi ilmiah dan hanya diberikan kepada organisasi tingkat pusat (bukan cabang atau wilayah);

            2. nilai tinggi diberikan kepada jurnal yang diterbitkan oleh perguruan tinggi atau lembaga penelitian dan pengembangan dan/atau sublembaga di bawahnya yang bekerja sama dengan organisasi profesi organisasi profesi tingkat pusat (bukan cabang atau wilayah);

            3. perguruan tinggi atau lembaga penelitian dapat mendelegasikan pengelolaan penerbitan jurnal ilmiahnya kepada sublembaga di bawahnya. Penerbitan di perguruan tinggi dapat didelegasikan serendah-rendahnya setingkat jurusan/departemen, sedangkan di lembaga penelitian serendah-rendahnya setingkat pusat penelitian; dan

            4. nilai rendah diberikan kepada jurnal yang diterbitkan oleh badan penerbitan komersial non-perguruan tinggi, sepanjang penerbit tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan perguruan tinggi.

            Kerja sama penerbitan jurnal ilmiah antara perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, sublembaga di bawahnya dan organisasi profesi tingkat pusat harus dapat dibuktikan. Unsur penilaian kelembagaan penerbit menggunakan subunsur, indikator, dan nilai yang tertera di Tabel 2.2



            5

            image

            Tabel 2.2 Penilaian kelembagaan penerbit

            Subunsur


            Indikator

            Nilai

            Pranata penerbit

            a

            Organisasi profesi ilmiah

            4

            b

            Organisasi profesi ilmiah bekerja sama dengan perguruan tinggi dan/atau lembaga penelitian dan pengembangan/kementerian/non kementerian

            3


            c

            Perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan

            2


            d

            Penerbit selain a, b, dan c

            1


          3. Penyuntingan dan Manajemen Jurnal

            Enam kriteria penilaian penyuntingan dan manajemen jurnal mengikuti ketentuan berikut.

            1. Pelibatan Mitra Bestari. Penyuntingan jurnal ilmiah menuntut diberlakukannya sistem penelaahan dan penyaringan secara objektif oleh mitra bestari (single blind review atau double blind review oleh peer group) yang melibatkan ahli dan penilai dari berbagai institusi yang sesuai dengan bidang ilmunya. Mitra bestari ini bukan anggota dewan penyunting sehingga tidak dapat dicantumkan sebagai penyunting, penelaah tamu, board of editors, dan sebutan lain yang sejenis secara tetap. Proses penelahaan sebuah artikel dianjurkan ditelaah minimal oleh dua orang mitra bestari, hal ini untuk meningkatkan kualitas dan objektivitas hasil penelahaan.

            2. Reputasi kepakaran seorang mitra bestari ditentukan oleh jumlah publikasi di jurnal ilmiah bereputasi, keseringan karya atau pendapatnya diacu secara luas, keterlibatan kecendekiaannya dalam forum ilmiah internasional, dan pelbagai bentuk pengakuan berbobot lainnya. Untuk itu, mitra bestari dinyatakan berkualifikasi internasional jika dalam 5 tahun terakhir sedikitnya pernah menulis sebuah artikel sebagai


              6

              image

              penulis utama atau penulis korespondensi atau sebagai penulis anggota sekurang-kurangnya tiga artikel yang terbit di jurnal ilmiah internasional bereputasi. Mitra bestari dinyatakan berkualifikasi nasional jika dalam 5 tahun terakhir sekurang- kurangnya pernah menulis sebuah artikel sebagai penulis utama atau penulis korespondensi atau sebagai penulis anggota sedikitnya tiga artikel yang terbit dalam jurnal ilmiah terakreditasi. Mitra bestari berasal dari berbagai institusi dan kepakarannya sesuai dengan bidang ilmu pada jurnalnya.

            3. Mutu Penyuntingan Substansi. Dampak keterlibatan mitra bestari jurnal ilmiah diukur dari mutu isi jurnal ilmiah, baik mutu substansi artikel maupun kebakuan bahasa dan peristilahan setiap artikel yang dimuatnya. Keterlibatan aktif mitra bestari dibuktikan dengan korespondensi hasil koreksi, mutu saran dan komentarnya, serta catatan manual atau catatan elektronik secara daring langsung pada naskah, atau dapat juga dengan mencantumkan nama mereka di daftar mitra bestari atau ucapan terima kasih di setiap volume terbitan di mana mereka terlibat. Mutu penyuntingan substansi yang bernilai baik adalah jika komentar mitra bestari bersifat substantif, bukan sekadar mengomentari tata letak atau jenis huruf.

            4. Kualifikasi Anggota Dewan Penyunting. Dewan penyunting terdiri atas perorangan yang berkualifikasi, berpengalaman, berkomitmen, dan mampu memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang ditugaskan oleh pengelola jurnal ilmiah. Pengangkatan resmi sebagai anggota dewan penyunting dilakukan bukan karena ex-officio tetapi karena kualifikasi seseorang. Organisasi dan penggarisan wewewang serta tugas (misalnya penyunting penyelia, penyunting pelaksana, atau penyunting tamu) dapat dinyatakan secara tegas dan jelas. Anggota dewan penyunting melibatkan pakar dari berbagai lembaga dan/atau berasal dari berbagai negara, dan bukan lokal.


              7

              image

              Cakupan bidang keilmuan jurnal ilmiah sebaiknya terwakili oleh kualifikasi anggota dewan penyunting.

            5. Dewan penyunting dinyatakan berkualifikasi internasional jika dalam 5 tahun terakhir sedikitnya pernah menulis sebuah artikel sebagai penulis utama atau penulis korespondensi atau sebagai penulis anggota sekurang-kurangnya tiga artikel yang terbit di jurnal ilmiah internasional bereputasi. Dewan penyunting dinyatakan berkualifikasi nasional jika dalam 5 tahun terakhir setidaknya pernah menulis sebuah artikel sebagai penulis utama atau penulis korespondensi atau sebagai penulis anggota sedikitnya tiga artikel yang terbit di jurnal ilmiah terakreditasi.

            6. Petunjuk Penulisan bagi Penulis. Petunjuk penulisan bagi penulis diberikan secara jelas dan terinci dalam setiap volume, supaya ketaatasasan pada gaya selingkung jurnal ilmiah dapat dipertahankan. Untuk memudahkan penulis, penerbit diharapkan memberi contoh templat (template) elektronik sebagai format penulisan sehingga penulis tinggal mengisi susbtansinya saja. Kejelasan dan perincian substantif hingga tingkat subbagian naskah artikel pada petunjuk penulisan dapat menjaga konsistensi gaya selingkung jurnal ilmiah. Selain itu

            7. Mutu Penyuntingan Gaya dan Format. Kinerja dan kegiatan penyuntingan dapat dinilai dari mutu tampilan dan konsistensi hasil penyuntingan pada jurnal ilmiah, baik antarterbitan maupun antarartikel. Dalam kaitan ini, peran aktif penyunting pelaksana sangat menentukan konsistensi tampilan dan gaya, serta kemapanan gaya selingkung jurnal ilmiah yang dikelolanya.

            8. Manajemen Jurnal Ilmiah. Manajemen jurnal yang efektif dan efisien dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi khusus untuk mengelola penyuntingan, meliputi registrasi pengguna, pengiriman, penelaahan, penyuntingan naskah, penerbitan, pantauan jumlah sitasi, dan pantauan kunjungan pengakses.


            8

            image

            Catatan: Setiap artikel dilengkapi dengan persetujuan pemindahan hak publikasi (copyright transfer agreement), dan pernyataan etika publikasi (publishing ethical statement). Selain itu dianjurkan untuk menampilkan CC license juga terutama untuk jurnal2 open access. Dan dituntuk untuk menampilkan copyright / CC license di setiap galley.

            Unsur penilaian penyuntingan dan manajemen jurnal menggunakan subunsur, indikator, dan nilai seperti disajikan di Tabel 2.3.


            Tabel 2.3 Penilaian penyuntingan dan manajemen terbitan


            No

            Subunsur


            Indikator

            Nilai

            1

            Pelibatan mitra bestari

            a

            Melibatkan mitra bestari berkualifikasi internasional

            >50% dari berbagai institusi

            5



            b

            Melibatkan mitra bestari berkualifikasi nasional >50% dari berbagai institusi

            3



            c

            Melibatkan mitra bestari setempat

            1



            d

            Tidak melibatkan mitra bestari

            0

            2

            Mutu penyuntingan substansi

            a

            Baik sekali. Mitra bestari secara ketat menelaah naskah, memberi catatan dan saran perbaikan

            substantif sehingga kespesialisan artikel jurnal terjaga

            2



            b

            Baik. Mitra bestari membantu menelaah naskah, memberi catatan, dan data perbaikan seperlunya

            1



            c

            Tidak baik. Mitra bestari tidak

            nyata dampak kinerjanya.

            0


            9

            No

            Subunsur

            Indikator

            Nilai

            3

            Kualifikasi

            dewan penyunting

            a

            Lebih dari 50% penyunting pernah menulis artikel di jurnal ilmiah

            internasional

            3



            b

            Kurang dari 50% penyunting pernah menulis artikel di jurnal ilmiah

            internasional

            2



            c

            Lainnya (belum berpengalaman

            menulis artikel di jurnal ilmiah internasional)

            1

            4

            Petunjuk Penulisan

            bagi Penulis

            a.

            Terinci, lengkap, dan jelas secara substantif, sistematis dan tersedia

            contoh atau template

            2



            b.

            Kurang lengkap dan kurang jelas

            1



            c.

            Tidak ada

            0

            5

            Mutu penyuntingan gaya dan

            format

            a

            Baik sekali dan sangat konsisten

            2


            b

            Baik dan konsisten

            1


            c

            Tidak baik atau tidak konsisten

            0

            6

            Manajemen jurnal ilmiah

            a

            Menggunakan manajemen penyuntingan sepenuhnya secara daring

            3



            b

            Menggunakan manajemen

            penyuntingan secara kombinasi antara daring dan surel

            2



            c

            Menggunakan manajemen penyuntingan melalui surel saja

            1

            image


          4. Substansi Artikel

            Penilaian atas mutu substansi artikel ilmiah suatu jurnal mutlak diperlukan. Mutu substansi jurnal sangat ditentukan oleh artikel yang dimuatnya, artinya artikel merupakan tulisan yang didasarkan pada hasil penelitian ilmiah seperti survei, studi kasus, eksperimen, analisis arsip, dan pendekatan sejarah atau hasil kajian yang ditujukan guna memajukan teori yang ada atau mengadaptasi teori pada suatu keadaan setempat dan/atau hasil penelaahan teori dengan tujuan mengulas dan menyintesis teori-teori yang ada.


            10

            image

            Terdapat sembilan kriteria penilaian substansi artikel dengan ketentuan berikut.

            1. Cakupan Keilmuan. Cakupan bidang keilmuan jurnal ilmiah merupakan indikator mutu substansi yang sangat penting. Semakin spesifik cakupan keilmuan suatu jurnal, semakin tinggi pula nilainya. Jurnal ilmiah menggunakan pendekatan antardisiplin (pada umumnya dipakai dalam penelitian ilmiah modern) dan bukan merupakan jurnal bunga rampai. Jurnal ilmiah digolongkan sebagai bunga rampai apabila memuat berbagai karya ilmiah dari bidang ilmu yang tidak saling berkait. Kajian antardisiplin yang dapat didekati dari berbagai bidang ilmu yang terfokus pada satu permasalahan, seperti kajian otonomi daerah, lingkungan, pendidikan, dan bioteknologi, tidak termasuk sebagai bunga rampai.

            2. Aspirasi Wawasan. Aspirasi wawasan jurnal ilmiah diukur dari luas daerah dan/atau negara asal penyumbang tulisan, jumlah pembaca dan pengunjung/pelanggan, wilayah geografi permasalahan yang diliput, bahasa yang digunakan, penyunting, dan mitra bestari yang dilibatkan.

            3. Kepioniran (Orisinalitas) Karya. Kepioniran isi jurnal ilmiah ditentukan oleh kemutakhiran (state of the art) ilmu dan teknologi, kecanggihan sudut pandang dan/atau pendekatan, kebaruan temuan bagi ilmu (novelties, new to science), ketuntasan penggarapan (tidak hanya mengulang penelitian sejenis sebelumnya, tidak mempermutasikan metode dan objek), kehebatan teori, dan keluasan perampatan setiap artikel yang dimuatnya. Jurnal ilmiah sebaiknya mengurangi pemuatan artikel yang hanya bersifat ulasan (kecuali terbitan yang khusus memuat artikel ulasan). Makalah yang disampaikan di pertemuan ilmiah tanpa kejelasan makna sumbangan temuan, tanpa gagasan, dan tanpa pemikiran yang baru bagi ilmu tidak layak dimuat dalam jurnal ilmiah. Makalah yang disampaikan di pertemuan ilmiah tetapi dituliskan mengikuti kaidah-kaidah

              11

              image

              ilmiah dapat diberi nilai minimum. Kejelasan analisis pada kesenjangan berdasarkan state of the art menjadi hal penting untuk menunjukkan orisinalitas atau kepioniran ilmiah.

            4. Makna Sumbangan bagi Kemajuan Ilmu. Makna sumbangan jurnal ilmiah pada kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni diukur dari seberapa tinggi kontribusi jurnal dan artikel- artikel yang dimuatnya pada pemajuan ipteks dan penyelesaian masalah pembangunan. Jurnal ilmiah mampu membesarkan nama penulis yang sudah ditampung hasil karyanya serta pengaruhnya pada lingkungan ilmiah serta pendidikan.

            5. Dampak Ilmiah. Dampak ilmiah jurnal ilmiah ini diukur dari tingginya frekuensi pengacuan atas tulisan yang dimuatnya, dan perannya sebagai pemacu kegiatan penelitian berikutnya. Jurnal ilmiah yang diakreditasi harus menunjukkan dampak ilmiah yang meliputi rekaman jumlah sitasi oleh jurnal lainnya, faktor dampak, dan/atau nilai h-index, dan pengakuan oleh lembaga pengindeks jurnal di tingkat internasional. Dampak ilmiah dapat diketahui dari profil jurnal di Google Scholar dan pengindeks lainnya yang memiliki metrik atau penghitungan.

            6. Nisbah Pustaka Acuan Primer terhadap Pustaka Acuan Lainnya. Nisbah (rasio) pustaka acuan primer terhadap pustaka acuan lainnya menentukan bobot pemikiran dan gagasan yang dijadikan kerangka penulisan. Pustaka acuan primer meliputi artikel di jurnal ilmiah, prosiding, disertasi, tesis, monograf, buku dan lain-lain yang merupakan hasil penelitian langsung. Penulis sebaiknya lebih teliti dalam memilih buku sebagai pustaka acuan, karena ada beberapa buku yang tidak dapat dianggap sebagai sumber primer.

            7. Derajat Kemutakhiran Pustaka Acuan. Derajat kemutakhiran pustaka yang diacu dengan melihat proporsi terbitan 10 tahun terakhir (kecuali bidang-bidang tertentu yang tidak banyak pembaharuan seperti hukum, taksonomi, arkeologi, dan matematika) merupakan tolok ukur mutu jurnal ilmiah yang

              12

              image

              penting. Karya klasik yang relevan dapat diacu sebagai sumber masalah tetapi tidak untuk pembandingan pembahasan atau tidak untuk membuktikan orisinalitas. Pengacuan pada tulisan sendiri (self-citation) yang terlalu banyak dapat mengurangi nilai jurnal ilmiah.

            8. Analisis dan Sintesis. Ketajaman analisis dan sintesis yang dilakukan secara kritis dapat meningkatkan derajat artikel dan mutu jurnal ilmiah. Ketajaman analisis dan sintesis sekurang- kurangnya meliputi deskripsi temuan karya yang membahas secara tajam, keterkaitannya dengan konsep/teori sebelumnya, membandingkannya secara kritis dengan karya orang lain, dan menguatkan atau mengoreksi temuan sebelumnya.

            9. Penyimpulan. Penarikan simpulan terpumpun pada temuan baru yang dituangkan secara akurat dan mendalam. Temuan baru dapat berupa teori, postulat, rumus, kaidah, metode, model, purwarupa (prototipe), atau yang setara. Simpulan harus ditunjang oleh data hasil penelitian yang mencukupi.


              Catatan: Artikel hasil penelitian dalam bidang tertentu, terutama untuk penelitian yang melibatkan manusia dan hewan sebagai sasaran dan tujuan penelitiannya, perlu menyertakan dokumen ethical clearance dari komisi etik yang bersangkutan.


              Unsur penilaian substansi artikel menggunakan subunsur, indikator, dan nilai disajikan di Tabel 2.4.


              13

              image

              Tabel 2.4 Penilaian substansi artikel

              No Subunsur Indikator Nilai

              1 Cakupan keilmuan

              a Superspesialis, misalnya: 4

              taksonomi jamur

              1. Spesialis, misalnya: fisiologi 3

                tumbuhan

              2. Cabang ilmu, misalnya: botani 2

              3. Disiplin ilmu, misalnya: biologi 1

              4. Bunga rampai dan kombinasi berbagai disiplin ilmu, misalnya: MIPA atau sains alam

              0.5

              1. Aspirasi a Internasional 6

                wawasan b Regional 4

                1. Nasional 3

                2. Kawasan 1

                3. Lokal 0.5

              2. Kepioniran (orisinalitas) karya

              1. Memuat artikel yang berisi karya orisinal dan mempunyai kebaruan/memberikan kontribusi ilmiah sangat tinggi

              2. Memuat artikel yang berisi karya orisinal dan mempunyai kebaruan/memberikan kontribusi ilmiah tinggi

              3. Memuat artikel yang berisi karya orisinal dan mempunyai kebaruan/memberikan kontribusi ilmiah cukup

              4. Memuat artikel yang berisi karya tidak orisinal dan/atau tidak mempunyai kebaruan/memberikan

              6


              4


              2


              0.5

              kontribusi ilmiah


              14

              No

              Subunsur

              Indikator

              Nilai


              Makna sumbangan bagi kemajuan ilmu

              a

              Sangat nyata

              3

              4

              b

              Nyata

              2


              c

              Kurang nyata

              1



              a

              Sangat tinggi (jumlah sitasi>

              25)

              5

              5





              b

              Tinggi (jumlah sitasi 11-25)

              4


              Dampak ilmiah

              c

              Cukup (jumlah sitasi 6-10)

              3



              d

              Kurang (jumlah sitasi 1-5)

              1



              e

              Tidak berdampak (jumlah sitasi 0)

              0

              6

              Nisbah pustaka acuan primer terhadap pustaka

              acuan lainnya

              a

              > 80 %

              3

              b

              40-80 %

              2


              c

              < 40 %

              1

              7

              Derajat kemutakhiran pustaka acuan

              a

              > 80 %

              4

              b

              40-80 %

              2


              c

              < 40 %

              1

              8

              Analisis dan sintesis

              a

              Sangat baik

              5


              b

              Baik

              3


              c

              Cukup

              1



              a

              Sangat baik

              3

              9

              Penyimpulan

              b

              Baik

              2



              c

              Cukup

              1

              image


          5. Gaya Penulisan

            Gaya penulisan (style) adalah konvensi tata keseragaman dalam penulisan, meliputi penggunaan tanda baca, penggunaan huruf kapital untuk nama atau istilah tertentu, penggunaan huruf miring, penggunaan huruf tebal, penulisan kata majemuk, penggunaan angka atau singkatan pada saat tepat, penyajian tabel, gambar, sketsa, dan jenis ilustrasi lainnya, penulisan daftar pustaka dan catatan kaki secara konsisten.

            Terdapat sembilan kriteria penilaian Gaya Penulisan denga ketentuan berikut.

            1 Keefektifan Judul Artikel. Judul artikel dalam jurnal ilmiah harus mencerminkan inti dari isi tulisan, spesifik, dan efektif yang

            15

            image

            diukur dari kelugasan penulisannya dan keinformatifannya. Artikel yang menggunakan selain bahasa Inggris harus dilengkapi dengan terjemahan judul dalam bahasa Inggris.

            1. Pencantuman Nama Penulis dan Lembaga Penulis. Nama(-nama) penulis harus ditulis tanpa kualifikasi dan jabatan akademik serta pangkat. Alamat lembaga penulis dan penulis korespondensi (telepon, faksimile, alamat surel) harus ditulis jelas. Nama penulis dan lembaga penulis harus ditulis lengkap, tanpa gelar dan konsisten. Nama lembaga penulis (nama lembaga, alamat dan kode pos, nama negara) sebaiknya ditulis utuh (tidak disingkat) dan sesuai dengan standar penulisan nama lembaga di lembaga tersebut.

            2. Abstrak. Abstrak artikel jurnal sedikitnya meliputi tujuan, metode singkat, dan temuan penting. Setiap artikel dalam jurnal ilmiah harus memuat abstrak yang umumnya hanya satu paragraf (bukan ringkasan yang terdiri atas beberapa paragraf) dalam bahasa Inggris (wajib) dan/atau bahasa Indonesia yang ringkas, jelas, utuh, tidak ada acuan pustaka, gambar, dan tabel, dan lengkap menggambarkan esensi isi keseluruhan tulisan.

            3. Kata Kunci. Kata kunci merupakan kata baku yang dipilih secara cermat supaya mampu mencerminkan konsep artikel terkait. Kata kunci berfungsi untuk mempermudah akses artikel yang bersangkutan oleh mesin pencari.

            4. Sistematika Penulisan Artikel. Sistematika penulisan artikel terdiri atas bagian pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, dan simpulan. Dalam bidang ilmu tertentu, sistematika penulisan artikel dapat terdiri atas bagian pendahuluan, isi artikel, dan simpulan.

            5. Pemanfaatan Instrumen Pendukung. Dalam beberapa bidang ilmu tertentu, penyajian artikel menuntut penggunaan sarana pelengkap berupa ilustrasi (gambar dan tabel) guna mendukung pemaparan deskriptif. Dalam bidang lain, sarana pelengkap


              16

              image

              dapat berupa catatan kaki, catatan akhir dan kronologis proses editorial naskah.

            6. Sistem Pengacuan Pustaka dan Pengutipan. Sistem pengacuan pustaka dan cara pengutipan hendaknya menggunakan aplikasi pengutipan standar sehingga konsistensi dan aksesibilitasnya lebih terjaga. Sistem pengacuan pustaka (nama tahun, urut nomor, catatan kaki, catatan akhir) dan cara pengutipan harus dijaga kebakuan dan konsistensi penggunaannya. Gaya pengacuan seperti “… Garuda (2013) dalam Arjuna (2015) dalam Sinta (2017)…” bukanlah merupakan cara pengacuan yang baku. Setiap jurnal diwajibkan untuk menyatakan gaya sitasi yang digunakan sesuai dengan standar.

            7. Penyusunan Daftar Pustaka. Daftar pustaka mengikuti salah satu teknik yang baku harus disusun secara konsisten. Agar sistem pengacuan pustaka, cara pengutipan, dan penulisan daftar pustaka terjaga, sebaiknya digunakan aplikasi untuk mengelola pengacuan dan penyusunan daftar pustaka. Tersedia aplikasi baik yang gratis (misalnya, Mendeley, Refworks, Zotero) maupun yang berbayar (misalnya, Endnote, Reference Manager).

            8. Penggunaan Istilah dan Kebahasaan. Jurnal ilmiah dicirikan oleh penggunaan istilah yang baku dan bahasa yang baik dan benar.


              Unsur penilaian gaya penulisan menggunakan subunsur, indikator dan nilai disajikan di Tabel 2.5.


              Tabel 2.5 Penilaian gaya penulisan

              No

              Subunsur


              Indikator

              Nilai

              1

              Keefektifan judul artikel

              a

              Lugas dan informatif

              1


              b

              Lugas tetapi kurang informatif atau sebaliknya

              0,5



              c

              Tidak lugas dan tidak

              informatif

              0


              17

              No Subunsur Indikator Nilai

              2

              Pencantuman

              a

              Lengkap dan konsisten

              1


              nama penulis

              b

              Lengkap tetapi tidak konsisten

              0,5


              dan lembaga

              penulis

              c

              Tidak lengkap dan tidak konsisten

              0

              3

              Abstrak

              a

              Abstrak yang jelas dan ringkas dalam bahasa Inggris dan/atau Bahasa Indonesia

              2



              b

              Abstrak kurang jelas dan ringkas atau hanya dalam

              bahasa Inggris atau dalam Bahasa Indonesia saja

              1



              c

              Abstrak tidak jelas dan bahasa

              tidak baku

              0,5

              4

              Kata kunci

              a

              Ada, konsisten dan mencerminkan konsep penting

              dalam artikel

              1



              b

              Ada tetapi kurang konsisten atau kurang mencerminkan konsep penting dalam artikel

              0,5



              c

              Tidak ada

              0

              5

              Sistematika

              a

              Lengkap dan bersistem baik

              1


              penulisan

              artikel

              b

              Lengkap tetapi tidak bersistem baik

              0,5



              c

              Kurang lengkap dan tidak bersistem

              0

              6

              Pemanfaatan

              a

              Informatif dan komplementer

              1


              instrumen

              pendukung

              b

              Kurang informatif atau komplementer

              0,5



              c

              Tidak termanfaatkan

              0

              image


              18

              image

              No Subunsur Indikator Nilai

              1. Sistem

                pengacuan pustaka dan

                1. Baku dan konsisten dan 1

                  menggunakan aplikasi

                  pengutipan standar

                  pengutipan

                2. Baku dan konsisten tetapi tidak menggunakan aplikasi pengutipan standar

                  0,5

                3. Tidak baku dan tidak konsisten 0

              2. Penyusunan daftar pustaka

                a Baku dan konsisten dan 2

                menggunakan aplikasi

                pengutipan standar

                1. Baku dan konsisten, tetapi tidak 1

                  menggunakan aplikasi pengutipan standar

                2. Tidak baku dan tidak konsisten 0

              3. Penggunaan istilah dan kebahasaan

            1. Berbahasa Indonesia atau 2

              berbahasa resmi PBB yang baik

              dan benar

              1. Berbahasa Indonesia atau 1

                berbahasa resmi PBB yang cukup baik dan benar

              2. Berbahasa yang buruk 0


          6. Penampilan

            Jurnal ilmiah disajikan dengan tampilan format secara konsisten, harmonis, dan berciri khas. Format yang dimaksud meliputi bentuk, ukuran bidang tulisan, lebar pinggir bidang tulisan, jarak antarkalimat, dan pemilihan jenis huruf. Enam kriteria penilaian penampilan mengikuti ketentuan berikut.

            1 Ukuran Bidang Tulisan. Ukuran bidang tulisan jurnal ilmiah harus sesuai dengan style sheet yang dijadikan pegangan oleh penyunting pelaksana dalam memapankan gaya selingkung jurnalnya. Ukuran bidang tulisan dari jurnal sebaiknya mengikuti standar UNESCO, yaitu A4 (210 mm 297 mm).


            19

            image

            1. Tata Letak. Tata letak (layout) mencakup penataan ruang halaman, penempatan baris judul, paragraf, dan ilustrasi. Tata letak di setiap terbitan harus konsisten karena menentukan tampilan halaman artikel dan mencirikan gaya selingkung jurnal ilmiah. Tata letak yang terlalu banyak menampilkan ruang kosong sebaiknya dihindari.

            2. Tipografi. Konsistensi tipografi meliputi pilihan jenis, bentuk, dan ukuran huruf, penyetelan jarak antarbaris, jarak antarhuruf (kerning), perataan tepi bidang tulisan, dan ragamnya.

            3. Resolusi Dokumen. Dokumen dalam format portabel (portable document format, PDF) memiliki mutu tulisan yang perlu dijaga konsistensinya dan beresolusi tinggi.

            4. Jumlah Halaman per Volume (Jilid). Setiap volume paling sedikit berjumlah 100 halaman. Satu volume tidak harus diselesaikan dalam 1 tahun kalender. Penilaian jumlah halaman per terbitan dimaksudkan untuk memberi nilai lebih tinggi kepada jurnal yang dapat menerbitkan artikel dalam jumlah banyak tetapi dengan mutu yang tetap terjaga baik.

            5. Desain Tampilan Laman (Website) dan Desain Sampul. Tampilan laman dan desain sampul memiliki kekhasan. Informasi penting seperti tim penyunting, petunjuk penulisan, tujuan penerbitan, bidang ilmu yang dilingkupi, nama penerbit, dan alamat jurnal ditampilkan pada halaman depan. Hal ini untuk memberikan informasi yang jelas dan kemudahan bagi pengguna. Etika publikasi dan daftar pengindeks juga sebaiknya ditambahkan di menu utama halaman depan laman.


            Unsur penilaian penampilan menggunakan subunsur, indikator, dan nilai disajikan di Tabel 2.6.


            20

            image

            Tabel 2.6 Penilaian penampilan


            No

            Subunsur

            Indikator

            Nilai

            1

            Ukuran bidang

            a Konsisten berukuran A4 (210

            mm 297 mm)

            1


            Tulisan

            b Konsisten berukuran lainnya

            0,5



            c Tidak konsisten

            0

            2

            Tata letak

            a Konsisten antar-artikel dan antar-terbitan

            1



            b Kurang konsisten

            0,5



            c Tidak konsisten

            0

            3

            Tipografi

            a Konsisten antar-artikel dan antar-terbitan

            1



            b Kurang konsisten

            0,5



            c Tidak konsisten

            0

            4

            Resolusi dokumen

            a Konsisten dan bermutu resolusi tinggi

            2



            b Konsisten dan bermutu resolusi rendah

            1



            c Tidak konsisten

            0,5

            5

            Jumlah

            a >= 500 halaman

            2

            halaman per volume


            6 Desain tampilan laman dan desain sampul

            1. 201-499 halaman 1

            c 100-200 halaman 0,5

            d <100 halaman 0

            1. Berciri khas dan informatif 1

            2. Tidak berciri khas dan tidak 0

              informatif


          7. Keberkalaan

            Empat kriteria penilaian keberkalaan mengikuti ketentuan berikut.

            1 Jadwal Terbit. Frekuensi dan bulan terbit jurnal ilmiah harus sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Penerbitan takteratur (irregular) merupakan ukuran keberkalaan yang diperkenankan

            21

            image

            asalkan dinyatakan dengan tegas, akan tetapi tidak mendapat nilai.

            2 Penomoran Terbitan (Issue). Tata penomoran harus konsisten dan baku sesuai dengan keberkalaan yang dilakukan dengan mencantumkan nomor volume dan nomor terbitan dengan jenis angka arab (contoh: Volume 15 Nomor 1 Tahun 2017), bukan angka romawi. Penomoran volume jurnal ilmiah pada umumnya tidak bergantung pada tahun kalender.

            1. Penomoran Halaman. Halaman jurnal ilmiah dinomori secara bersinambung dari 1, 2, 3, …, dalam suatu volume hingga habis dalam volume tersebut, tidak dimulai lagi dari halaman 1 untuk setiap terbitan (issue) serta ditampilkan pada daftar isi (table of content).

            2. Indeks tiap Volume. Indeks merupakan bagian dari terbitan jurnal elektronik untuk memudahkan pencarian metadata dalam semua artikel yang diterbitkan oleh jurnal. Indeks dapat disusun berdasarkan penulis, subjek, abstrak, dan dokumen lengkap.

            Unsur penilaian keberkalaan menggunakan subunsur, indikator dan nilai disajikan di Tabel 2.7.


            Tabel 2.7 Penilaian keberkalaan

            No

            Subunsur


            Indikator

            Nilai

            1

            Jadwal terbit

            a

            >80% terbitan sesuai dengan periode yang ditentukan

            2



            b

            40-80 % terbitan sesuai

            dengan periode yang ditentukan

            1



            c

            <40% terbitan sesuai dengan periode yang

            ditentukan

            0


            22

            No

            Subunsur

            Indikator

            Nilai

            2

            Penomoran

            a Baku dan bersistem

            2


            terbitan

            b Tidak baku tetapi bersistem

            1



            c Tidak bersistem dan tidak baku

            0

            3

            Penomoran halaman

            a Berurut dalam satu volume

            1



            b Tiap nomor dimulai dengan

            halaman baru

            0

            4

            Indeks tiap

            a Berindeks subjek dan berindeks

            1

            image

            volume penulis yang terperinci

            1. Berindeks subjek saja, atau berindeks penulis saja

              0,5

            2. Tidak berindeks 0


          8. Penyebarluasan

            Tiga kriteria penilaian penyebarluasan mengikuti ketentuan berikut.

            1. Jumlah Kunjungan Unik ke Laman. Jumlah kunjungan unik rerata per hari yang tinggi ke laman jurnal elektronik menunjukkan bahwa jurnal ilmiah tersebut diminati secara luas. Tingginya jumlah pengunjung unik adalah juga salah satu indikasi keluasan persebaran. Jumlah kunjungan unik rerata per hari dihitung berdasarkan kunjungan rerata harian selama kurun waktu tertentu (misalnya bulanan atau tahunan). Data tentang jumlah kunjungan unik ini dapat diambil dari jasa aplikasi pihak lain yang secara daring merekam statistik kunjungan.

            2. Pencantuman di Pengindeks Internasional Bereputasi. Indeksasi bertujuan mendiseminasikan metadata artikel jurnal ilmiah sehingga lebih mudah ditemukan; caranya ialah dengan mencatatkan metadata tersebut di lembaga pengindeks. Lembaga pengindeks yang bereputasi selalu menerapkan seleksi yang ketat saat menerima pendaftaran jurnal ilmiah untuk diindekskan. Beberapa pengindeks menerapkan mekanisme pemeringkatan jurnal ilmiah dalam bentuk nisbah jumlah sitasi terhadap jumlah artikel yang dipublikasi dalam kurun waktu


              23

              image

              tertentu, misalnya Impact Factor (IF), Scimago Journal Ranking

              (SJR), nilai h-index, atau lainnya yang sejenis.

            3. Alamat/Identitas Unik Artikel. Setiap artikel diharapkan memiliki alamat unik atau identitas permanen dengan menggunakan nomor digital object identifier (DOI) atau alamat permanen dan resmi dari penerbit sehingga memudahkan proses sitasi dan indeksasi dari setiap artikel. Alamat laman artikel jurnal ilmiah dalam bentuk blog tidak akan mendapatkan nilai.


            Unsur penilaian penyebarluasan menggunakan subunsur, indikator, dan nilai disajikan di Tabel 2.8.


            Tabel 2.8 Penilaian penyebarluasan

            No

            Subunsur


            Indikator

            Nilai

            1

            Jumlah

            kunjungan unik ke laman

            a

            >50 kunjungan unik ke laman rerata per hari untuk jurnal yang

            terbit

            4



            b

            10-50 kunjungan unik ke laman rerata per hari untuk jurnal yang terbit

            2



            c

            <10 kunjungan unik ke laman rerata per hari untuk jurnal yang terbit





            1

            2

            Pencantuman di pengindeks internasional bereputasi

            a

            Tercantum di lembaga pengindeks internasional

            bereputasi tinggi

            5


            b

            Tercantum dalam lembaga pengindeks internasional bereputasi sedang

            3



            c

            Tercantum dalam lembaga pengindeks internasional

            bereputasi rendah

            1


            24

            No

            Subunsur

            Indikator

            Nilai

            3

            Alamat/Identi tas unik artikel

            a

            Memiliki DOI setiap artikel

            2


            b

            Memiliki alamat laman yang permanen setiap artikel

            1



            c

            Tidak memiliki DOI atau alamat laman permanen

            0

            image


          9. Disinsentif

            Disinsentif diberlakukan bila terjadi penyimpangan atas ketentuan wajib yang seharusnya dipenuhi oleh jurnal ilmiah. Kriteria penilaian disinsentif terfokus pada plagiarisme. Jurnal ilmiah harus menghargai hak kekayaan intelektual (HKI) sehingga setiap artikelnya harus berlandaskan gagasan orisinal atau mengacu ke hasil peneliti lain guna menghindari terjadinya plagiat. Plagiarisme adalah penjiplakan sebagian hingga keseluruhan karangan orang lain, penerbitan karya orang lain yang belum dipublikasi (termasuk karya mahasiswa asuhannya) atas namanya sendiri, dan mengutip secara verbatim paragraf atau bab tulisan ilmuwan lain tanpa menuliskan sumbernya. Penilaian disinsentif menggunakan subunsur, indikator, dan nilai yang disajikan di Tabel 2.9.


            Tabel 2.9 Penilaian disinsentif

            Subunsur


            Indikator

            Nilai

            Plagiat

            a

            Terbukti memuat satu atau lebih artikel yang keseluruhannya merupakan plagiat dan tidak ada tindakan koreksi atau penarikan kembali dari penerbit

            -15


            b

            Terbukti memuat satu atau lebih artikel yang sebagian merupakan plagiat dan tidak

            ada tindakan koreksi dari penerbit

            -5


          10. Lain-lain

        Hal lain yang diperkenankan dalam jurnal ilmiah adalah sebagai berikut.

        25

        image

        1. Iklan dapat dimuat apabila dicantumkan dalam halaman bernomor khusus yang tidak mengganggu kesinambungan nomor halaman dalam satu volume jurnal ilmiah. Iklan diberi nomor halaman secara terpisah sehingga tidak mendominasi tampilan laman dari jurnal elektronik.

        2. Artikel ulasan atau tinjauan (review article) atas undangan editor dapat dipertimbangkan pemuatannnya, akan tetapi kehadirannya mengurangi nilai kepioniran ilmiah jurnal.

        3. Rubrik tinjauan buku baru sangat dianjurkan untuk memenuhi salah satu kewajiban bagi jurnal dalam menyebarluaskan kemajuan ilmu.

        4. Pemuatan obituary tokoh ilmuwan dalam bidang cakupan jurnal.

        5. Dibenarkan menghadirkan rubrik editorial yang betul-betul mengupas masalah yang aktual. Rubrik editorial bukan kata pengantar yang berisi permintaan maaf karena terlambat terbit atau hanya mengantarkan judul artikel yang dimuat.

        6. Berita kegiatan ilmiah organisasi profesi dapat disajikan selama tidak mendominasi tampilan laman jurnal elektronik.



        26

        image

      3. SYARAT, TATA CARA, MEKANISME, DAN MASA BERLAKU AKREDITASI


          1. Syarat Akreditasi Jurnal Ilmiah

            Jurnal Ilmiah yang diajukan untuk akreditasi harus memenuhi tujuh syarat berikut.

            1. Memiliki nomor seri standar internasional secara elektronik (electronic international standard serial number, EISSN). Nama jurnal harus sesuai dengan yang terdaftar di issn.lipi.go.id.

            2. Memiliki pengenal objek digital (digital object identifier, DOI).

            3. Mencantumkan persyaratan etika publikasi (publication ethics statement) pada laman jurnal.

            4. Jurnal ilmiah harus bersifat ilmiah, artinya memuat artikel yang secara nyata memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang didasarkan pada hasil penelitian, perekayasaan, dan/atau telaahan yang mengandung temuan dan/atau pemikiran yang orisinil serta tidak plagiat.

            5. Jurnal ilmiah telah terbit sekurang-kurangnya dua tahun berurutan, terhitung mundur mulai tanggal atau bulan pengajuan akreditasi.

            6. Frekuensi penerbitan jurnal ilmiah sedikitnya dua kali setahun secara teratur.

            7. Jumlah artikel setiap terbit sekurang-kurangnya lima artikel, kecuali untuk jurnal yang hanya memuat artikel telaah bidang ilmu tertentu.

            8. Memiliki profil Google scholar khusus untuk jurnal

            9. Perpanjangan atau peningkatan peringkat akreditasi dapat diajukan dengan memenuhi persyaratan berikut:

            10. Akreditasi ulang diajukan sebelum habis masa akreditasi.

            11. Jurnal ilmiah yang ingin menaikkan peringkat akreditasi dapat mengajukan akreditasi kembali setelah menerbitkan satu nomor terbitan baru.


              27

              image

            12. Jurnal ilmiah yang nilainya kurang dari 30 dapat mengajukan akreditasi ulang setelah menerbitkan sekurang-kurangnya satu nomor terbitan baru.


          2. Tata Cara Pengajuan

            Pengajuan usulan akreditasi mengikuti tata cara berikut.

            1. Ketua penyunting/editor jurnal ilmiah yang mengajukan akreditasi melalui laman ARJUNA (http://arjuna2.ristekdikti.go.id) diwajibkan:

              1. mengisi dan mengunggah borang isian pengajuan akreditasi;

              2. mengisi borang biodata dewan editor/penyunting/ mitra bestari yang terlibat;

              3. mengisi borang evaluasi diri; dan

              4. mengunggah bukti keterlibatan aktif mitra bestari dan/atau dewan penyunting di website per artikel (berupa korespondensi elektronik, komentar mitra bestari, naskah yang diperbaiki, atau format penilaian dengan memberikan user login dan password sebagai editor kepada tim asesor akreditasi.

            2. Pengajuan akreditasi dapat dilakukan setiap saat.


          3. Mekanisme Akreditasi

            Akreditasi jurnal ilmiah mengikuti mekanisme berikut.

            1. Sekretariat Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah (Subdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah) memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi untuk jurnal.

            2. Ketua Tim Akreditasi (Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual) menugasi asesor yang sesuai bidang kompetensinya dengan bidang ilmu jurnal ilmiah yang akan dinilainya.

            3. Artikel yang diajukan oleh jurnal ilmiah untuk mengikuti proses akreditasi adalah semua artikel dalam dua tahun terakhir.

            4. Setiap jurnal ilmiah dinilai oleh sedikitnya dua pasang asesor (2 orang asesor manajemen dan 2 orang asesor substansi) yang

              28

              image

              sesuai sesuai bidang kompetensinya dengan bidang ilmu jurnal ilmiah yang akan dinilai.

            5. Putusan hasil penilaian diambil secara bertahap dalam Rapat Pleno Asesor. Para asesor menyampaikan hasil penilaiannya kepada Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah. Jika terdapat perbedaan penilaian yang nyata, Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah akan melakukan mediasi dengan melibatkan asesor ketiga. Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah juga akan melakukan penyelarasan semua hasil penilaian agar tidak terjadi perbedaan peringkat akreditasi di antara kelompok bidang. Berdasarkan simpulan hasil penilaian dan penyelasaran, akan disampaikan rekomendasi hasil akreditasi kepada Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan.

            6. Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan menerbitkan surat keputusan akreditasi.

            7. Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual menerbitkan sertifikat akreditasi.


          4. Masa Berlaku Akreditasi

        Masa berlaku akreditasi jurnal ilmiah diatur sebagai berikut.

        1. Akreditasi jurnal ilmiah berlaku untuk masa lima tahun.

        2. Bagi jurnal yang mengajukan akreditasi baru, masa berlaku akreditasi dimulai sejak nomor terbitan yang dinilai baik.

        3. Bagi jurnal yang mengajukan akreditasi ulang, masa berlaku akreditasi dimulai sejak ditetapkan.

        4. Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan dapat meningkatkan predikat akreditasi jurnal ilmiah sebelum berakhirnya masa berlaku akreditasi berdasarkan hasil evaluasi berkala apabila dapat menunjukkan peningkatan mutu jurnal ilmiah.

        5. Apabila berdasarkan hasil evaluasi terjadi penurunan mutu jurnal ilmiah, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan dapat memberi teguran tertulis, menurunkan predikat, dan/atau mencabut status akreditasi jurnal ilmiah sebelum berakhirnya masa berlaku akreditasi.

          29

          image

        6. Setiap jurnal ilmiah diwajibkan mencantumkan peringkat akreditasi dan masa berlaku akreditasi dengan menuliskan tanggal penetapan dan tanggal akhir masa berlaku tersebut di laman jurnal ilmiah.


        30

        image

      4. PANDUAN PENGAJUAN AKREDITASI ILMIAH MELALUI ARJUNA


    1. Pengajuan Akreditasi

      Akreditasi jurnal ilmiah diajukan secara daring (online) menggunakan Sistem Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna) http://arjuna2.ristekdikti.go.id/ dengan mekanisme seperti pada diagram alir (Gb. 4.1).


      Gambar 4.1 Mekanisme pengajuan akreditasi jurnal ilmiah


      Pada diagram alur tersebut ada 11 langkah pengajuan akreditasi jurnal ilmiah secara daring.

      1 Pengelola jurnal ilmiah mendaftarkan terbitannya untuk mendapatkan username dan password agar dapat mengakses Arjuna.


      31

      image

      1. Setelah mendapatkan username dan password, pengelola jurnal mengajukan akreditasi terbitan yang sudah didaftarkan dengan mengisi 4 borang:

          • borang identitas terbitan berkala;

          • borang dewan penyunting;

          • borang perkembangan terbitan berkala; dan

          • borang evaluasi diri.

      2. Distributor akreditasi akan mendistribusikan usulan akreditasi jurnal berdasarkan hasil evaluasi diri yang diisi oleh pengusul.

      3. Apabila hasil evaluasi diri di atas dari 70, distributor akan menugasi empat asesor (dua pasang asesor) yang terdiri atas dua asesor manajemen dan dua asesor substansi, dan apabila evaluasi diri di bawah 70 maka distributor akan menugasi dua asesor yaitu asesor manajemen dan substansi.

      4. Jika asesor tidak bersedia, maka distributor akreditasi mendistribusi ulang ke asesor lain untuk dikonfirmasi kesediaannya menilai.

      5. Jika asesor bersedia, maka asesor menilai jurnal ilmiah yang diajukan untuk diakreditasi.

      6. Asesor memasukkan nilai secara daring ke sistem Arjuna.

      7. Sistem akan memeriksa apakah nilai yang dimasukkan oleh kedua pasang asesor mempunyai perbedaan yang ekstrem.

      8. Jika perbedaan nilainya ekstrem, maka distributor akreditasi akan mendistribusikan ke asesor ketiga untuk dikonfirmasi kesediaannya menilai. Jika asesor ketiga tidak bersedia, maka distributor akreditasi mendistribusi ulang ke asesor ketiga lainnya guna dikonfirmasi kesediaannya menilai. Jika asesor ketiga bersedia, maka asesor menilai jurnal ilmiah yang diajukan untuk diakreditasi dan memasukkan nilainya ke sistem.

      9. Jika perbedaan nilainya tidak ekstrem, sistem akan menampilkan nilai akhir akreditasi.


        32

        image

      10. Rentang nilai dari asesor adalah 0-100. Jurnal dapat terakreditasi dengan skor minimal 30; jurnal dengan nilai kurang dari 30 akan dibina oleh Kemenristekdikti. Jurnal yang nilainya antara 30 dan 70 dapat mengajukan kembali untuk naik peringkat setelah menerbitkan sekurang-kurangnya satu nomor terbitan baru.


    2. Hak Akses Setiap Level Pengguna Arjuna

      Sistem Arjuna dapat diakses oleh empat level pengguna yang memiliki hak akses sesuai dengan kewenangannya. Keempat level pengguna tersebut adalah sebagai berikut.

      1. Pengusul. Pengguna ini ialah pengelola jurnal ilmiah yang akan mengusulkan akreditasi jurnalnya ke Ditjen Risbang. Pengusul mendaftarkan jurnal ilmiah yang dikelola ke Sistem Arjuna untuk mendapat username dan password. Setelah mendapat username dan password, pengguna dengan level pengusul ini memiliki hak akses ke Arjuna untuk mengajukan akreditasi dengan mengisi 4 jenis borang:

        1. borang identitas terbitan berkala;

        2. borang dewan penyunting;

        3. borang perkembangan terbitan berkala; dan

        4. borang evaluasi diri.

      2. Distributor Akreditasi. Pengguna ini ialah operator Ditlitabmas yang ditugasi mendistribusikan pengajuan akreditasi jurnal ilmiah yang baru kepada asesor. Penguna pada level distributor ini memiliki hak akses pada Arjuna dengan menetapkan asesor untuk menilai pengajuan akreditasi.

      3. Asesor. Pengguna ini pada level ini ialah penelaah/penilai akreditasi jurnal ilmiah yang sudah ditugaskan oleh Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual. Asesor memiliki hak untuk mengisi nilai dan komentar pada setiap instrumen penilaian.

      4. Manajemen Kemenristekdikti. Pengguna ini berwenang menyiapkan Surat Keputusan Hasil Akreditasi Jurnal ilmiah yang


      33

      image

      diajukan apabila nilai rata-rata kedua pasang asesor memenuhi batas minimum nilai yang sudah ditetapkan.

      Tahapan umum pengusulan akreditasi jurnal ilmiah melalui Arjuna disajikan pada Gb. 4.2.


      Membuat Akun


      • Menentukan username dan password

      • Mengisi form

      • Aktivasi surel

      • Login ke Arjuna

      Mendaftarkan Jurnal


      • Mengisi/menambah nama jurnal

      • Melengkapi isian data jurnal (bidang ilmu, editor, dan lain-lain)

      Membuat Usulan Akreditasi Jurnal


      • Menampilkan dan memilih daftar jurnal

      • Mengisi data jurnal

      • Mengisi evaluasi diri jurnal

      • Memasukkan artikel dalam periode yang akan diusulkan

      • Simpan permanen

      usulan

      Gambar 4.2 Tahapan umum pengusulan akreditasi jurnal ilmiah


    3. Membuat Akun

      Setiap pengelola jurnal yang akan mengusulkan akreditasi daring harus membuat akun di Arjuna (http://arjuna2.ristekdikti.go.id) secara mandiri, yaitu username dan password. Untuk memulainya, klik menu “Login“ seperti pada Gb. 4.3.


      Gambar 4.3 Tampilan beranda Arjuna


      34

      image

      Selanjutnya, buat akun dengan mengklik “Sign Up Here” seperti terlihat pada Gb. 4.4.


      Gambar 4.4 Halaman login

      Selanjutnya isikan data yang diminta seperti terlihat pada Gb. 4.5.


      35

      image


      Gambar 4.5 Pengisian data pengguna


      Selanjutnya akan dikirimkan notifikasi ke surel seperti pada tampilan Gb. 4.6.


      Gambar 4.6 Tampilan aktivasi


      Untuk memulai masuk ke Arjuna, klik hyperlink “di sini” atau tombol “Login” sehingga akan kembali ke laman login, kemudian isi dengan


      36

      image

      username dan password yang telah diperoleh. Laman login Arjuna tampil seperti pada Gb. 4.7.


      Gambar 4.7 Tampilan halaman login

      Apabila proses login berhasil, akan tampil laman seperti pada Gb. 4.8.


      Gambar 4.8 Tampilan setelah log in


      37

      image

    4. Mendaftarkan Jurnal

      Saat login pertama kali, pada daftar jurnal tersebut masih belum ada satu pun yang berstatus terdaftar. Untuk mendaftarkan jurnal, klik “Tambah Terbitan Baru” sehingga akan tampil format untuk menambah atau memasukkan terbitan ilmiah dan ketua dewan redaksi seperti Gb. 4.9.


      Gambar 4.9 Pengisian identitas data jurnal ilmiah


      38

      image



      Gambar 4.10 Lanjutan Pengisian identitas data jurnal ilmiah


      Berdasarkan Gb. 4.9 dan 4.10, pengisian identitas jurnal harus sesuai dengan kriteria yang sidah ditetapkan, adapun kriteria tersebut sebagai berikut:

      1. Nama terbitan diisi dengan nama terbitan yang tercantum pada ISSN

      2. E-ISSN diisi dengan ISSN elektronik dan P-ISSN diisi dengan ISSN cetak yang sudah diterbitkan pada situs issn.pdii.lipi.go.id

      3. Penerbit diisi dengan nama penerbit atau institusi yang bertanggung jawab terhadap jurnal ilmiah yang diajukan

      4. Bidang diisi dengan cara memilih bidang kajian/ ruang lingkup jurnal yang paling mendekati

      5. Nama editor diisi dengan pimpinan redaksi atau ketua dewan redaksi jurnal

      6. No Hp/Telp diisi dengan kontak telp pimpinan redaksi atau ketua dewan redaksi jurnal

      7. Alamat Surel diisi dengan kontak surel pimpinan redaksi atau ketua dewan redaksi jurnal



        39

        image

      8. URL Editor diisi dengan alamat halaman tim editorial pada situs OJS, secara default pada OJS URL Editor terdapat pada http://domainojs/index.php/path_jurnal/about/editorialTeam

      9. URL Reviewer diisi dengan alamat halaman tim mitra bestari pada situs OJS, halaman reviewer ini dapat dibuat dengan cara kostumisasi pada bagian posisi menu masthead, yaitu memilih opsi tipe penyajian “Have title appear as its own category under People”.

      10. Komunitas diisi dengan nama komunitas yang terkait dengan jurnal

      11. Tahun-1 Terbit diisi dengan tahun pertama kali terbit

      12. Alamat diisi dengan alamat penerbit jurnal

      13. Kota dan Negara diisi dengan lokasi kota dan Negara penerbit jurnal

      14. Telepon dan Alamat Surel diisi dengan kontak telepon dan surel secretariat jurnal

      15. URL Terbitan diisi dengan alamat halaman arsip terbitan

      16. URL Kontak diisi dengan alamat halaman kontak penerbit

      17. URL Profil Google Scholar diisi dengan alamat halaman profil Google Scholar jurnal

      18. URL Pengindeks diisi dengan alamat halaman yang berisi tautan menuju profil jurnal pada berbagai lembaga pengindeks

      19. URL Statistik diisi dengan alamat halaman statistik kunjungan situs dengan rincian hitungan rerata unik perhari

      20. OAI Jurnal diisi dengan alamat halaman arsip OAI, secara default OJS sudah menyediakan alamat OAI Jurnal pada menu Home > User > Site Administration > Site Settings, misalnya URL http://alamatsitus/index.php/index/oai

        Setelah semua isian identitas telah diisi lengkap, lakukan penyimpanan dengan mengklik “Submit”. Proses melengkapi atau memperbarui data akan berhasil jika tampil status seperti pada Gb. 4.11.

        40

        image


        Gambar 4.11 Tampilan jika pengisian identitas berhasil dilakukan


        Untuk kembali dan melihat ke daftar jurnal yang dikelola, klik “Kembali”. Setiap pengelola dimungkinkan dapat mengelola lebih dari satu jurnal ilmiah. Sebagai contoh pada Gb. 4.13 diperlihatkan pengelola yang memiliki dua jurnal.


        Gambar 4.12 Daftar Jurnal ilmiah yang dikelola


        Beberapa tombol fungsi atau hyperlink yang perlu diperhatikan dalam menu “Daftar Jurnal yang Dikelola” dijelaskan pada Tabel 4.1.


        Tabel 4.1 Tombol fungsi dan hyperlink pada menu “Daftar Jurnal yang Dikelola”

        No

        Tombol atau

        Hyperlink

        Penjelasan Fungsi

        1

        Tambah Terbitan Baru

        Menambahkan jurnal baru yang akan dikelola.


        41

        No

        Tombol atau

        Hyperlink

        Penjelasan Fungsi

        2

        Perubahan PIC

        Mengisi data perubahan Person in

        Charge Charge.

        3

        Borang Akreditas

        Mengajukan terbitan untuk diakreditasi dengan mengisi formulis evaluasi mandiri

        4

        Perbaikan Data

        Mengubah dan memperbaiki data jurnal yang meliputi nama terbitan, eISSN dan pISSN, penerbit, komunitas, URL terbitan dan kontak, alamat, kota,

        negara, telepon dan surel.

        5

        Hapus

        Menghapus jurnal dari daftar yang akan diajukan.

        image

        Mengubah dan melengkapi data identitas jurnal yang meliputi semua kelengkapan berupa identitas ISSN versi elektronik (e-ISSN), ISSN versi cetak (p-ISSN), penerbit, bidang ilmu jurnal, data ketua dewan redaksi (editor, nomor HP/Telp, surel, dan komunitas) dan beberapa data pelengkap lainnya (url terbitan, url kontak, kota, negara, telepon dan surel) dapat dilakukan dengan mengklik “Perbaikan Data”.


    5. Mengajukan Usulan Akreditasi Jurnal ilmiah

Usulan akreditasi dapat diajukan setelah melengkapi semua identitas jurnal yang diminta di tahapan sebelumnya. Tahap selanjutnya adalah mengklik “Borang Akreditasi” pada terbitan yang akan diajukan akreditasinya sehingga akan tampil isian data berikutnya (Gb. 4.13).



42

image


Gambar 4.13 Mengajukan usulan akreditasi jurnal ilmiah Usulan akreditasi dapat diajukan untuk lebih dari satu usulan jurnal. Setelah diajukan, jurnal yang dimaksud juga akan masuk dalam status “Daftar Draf Usulan Akreditasi Terbitan Ilmiah”. Status tersebut dapat dilihat dalam menu “Kelola Usulan Penilaian” submenu “Draft Usulan Akreditasi” seperti diperlihatkan pada Gb. 4.14.


Gambar 4.14 Daftar draft usulan akreditasi jurnal ilmiah



43

image

Tahapan berikutnya adalah mengisi borang evaluasi diri secara daring sesuai dengan persepsi penilaian jurnal yang dilakukan sendiri oleh pengelola. Caranya ialah dengan mengklik “Evaluasi Diri” (Gb. 4.15).


Gambar 4.15 Evaluasi diri atas penamaan jurnal ilmiah


Isian evaluasi diri yang harus dilengkapi ditampilkan di Gambar 4.16

- Gambar 4.23.


Gambar 4.16 Evaluasi diri atas penamaan jurnal ilmiah

44

image


Gambar 4.17 Evaluasi diri atas kelembagaan penerbit


Gambar 4.18 Evaluasi diri atas penyuntingan dan manajemen pengelolaan terbitan

45


image

image

image

image

Evalu asl Oir1


unsur Penilalan



J c1an,..,.,._,.,,.,. rll'IIIU'I


  1. Subs1ans1 Art,kel


    1 , C.kupe,n J<1 llmue n

    -n--•

    0 51.,ptnpt1Ultj. I t1ASOnomi )lfflUr,,uu StUC11Jt pMtC( BoOot Ol


    18obo(

    (Boboc

    • rn!Ulnya. fM>4o&JtulTClut'Lo1tt•tau• Olos,ptS1 Scr, s; ud1 T1mur (8obot 3 0)

    0 Cabang llfflll, m/s.mya botani atau st\.Q wllyah U OISip6n Ktnu,. ffllWlny._ b1101ogi .i[MJ SOsdogl

    0 9ur,p,.,,..,.,...- .. ..

    1. Asptras t Wwau n

      0 lnterNS«>NI (Bobot 6 0)

      C

      Q

      V

      • poNI(Bobot 4 0)

    N>• on,t l8ooo<J OJ K.M.Han (Bobot I 0) Lobl ( Bobol 0 O}

    J . Kplo nl r an ll m Ja h I Orh lne ll u .s Katy a


    I 0)


    2.0)


    M, cllol>o<00I

    • M t tc Y""'Ibtnsl11::My,1 OtlSil\il dMI mtlT'\Pi,lfty l'bfrwn/l"r'ltn'llkMl OMJIOUSl tlf,a,tBobot 60)

    M arottt y..-cgbfflSt karya onstnitl dMlff'lffl'IPW'iillktbi kontnbll'sl cukup(Bobot4 OJ

    0 MffflUlt lf'lll:tt yq Dtfflkbty.1ottstnll dM'I mtmp.#Y)'.i ktbAru lomt'ibtlSI lmiitl rendlh{Bobot 2.0)

    M ¥tiltt Yll"tl Ott$ t,,'yl 00,,k 0 OlnlltN mtmpt,nyJil konO'ICM.ISllmlah (&oboe. 0 01

    1. MaknSurnlNln.p n 0.1 1KemaJuan llmv

      • SangiM 18obot 3.0)

U

o r....ny,..

Nyata (Bobot ?.01

(-10)

  1. 0. .mJMk tl mt. h

    • ftngl (iutTUh Slt.U.I> 2S) 01obol S..O)

\.. Cu\:upCJum&.M'ISUSI 11·2Slf8o0ot -4 0)

,..ancou...,,,..... ,.,,,eo""',

0 s.o.nir,un,,,,,•....6-1011S-t30)

0 01

0 Tid,tbfflt,mpak iQSIOl(BobOlOOI

I, Nh N h SumMr At:uan ll'rt fflff 1'11• 1'\df na S1.1m r laln.ny

  • >80-(Bobo(AO)

0

""

0 <,0"..",_ '"-. 1 02).0)

7 . 0.raJat Kem.ut akhlr an P\lst a.U Ac.uan

(BobocS .

>80,.

0 O)

  • 40-80'1,(Boboc]OJ

Q <-'04'(Bo0oc I 0)

  1. An.tltsls d«ln Stnt esl.s

    • Bal (Sobol30)

0 W<up CBOl>o< 201

Kur""C(Bobo\ 1 o,

I . Penyfmpul•n dn ,.,.mp,ii.n

  • (Sob0130)

C, C"'upCBOl>o<20t

0 ......,_ 10)


< -


Gambar 4.19 Evaluasi diri atas substansi artikel


image

46



image



image

image

image

image

image

,_

_

Ill Evaluast Olrl unsur Pent&at.an

...


S. Gaya Penullsan


  1. KHf•kllf•nJ1;1di,:tAn

    • LUC.,,S din llntorrNtilCBoboc I ot

      :> ttul)lil.wq1ntc,,m,(1t U'?)'•C8ooot 0.$)

      1 l'-'C,IJ o,,i Odi\ .-itorm1of (Bobo( 0 O

  2. ,enc.antum•.n Nama Penult1 cf.an LRmo.p P'erwll1

    ) "IUPd.1n nr8ooot IOJ

    • L•np.JIP tcupt koniis!;tf'I {BooolO 5.

      J TMSikl fnl';lp 0,111 00Jk \ons(RM (Bo0ot 0.0)



      J N>scr•kY¥1CJfliSd.ln ISNm Jn&imd,INitlU ll'IOOMWCBobot2-0J

    • AbSU'ik ..\lfq CSM aQUNfY)'ld.llMn lfV?S•UU f8CbO( I 0)

      J N:M11k Dd.lk Ul !Mf\.K.l tldli: bku (8oboc O,SJ


      ... K.e-tKund


    • A0,..11.0l'IPStfndlr\mtnetrm :,n\onsfp MOl(ffl&oool10,

      A6'1«JP!_klA'ql-'ons.sttt11"'6kll,lt'Cmtnetl'll'WlkM\,.onseppenorcdlllmM1iktl lnoontw (Boboc.051

      ....., T idak (&oc,oc.0 0)


    • ltngUp Dtndttm D.Ni; (Bobol I 0l

      ..., ttupi k Dft"SIUttn bltk (Bobo< 0.5

      ,;,._..,._ Cltd,,tk.t>enAtem(8obotOOJ t.. P'ti'Mnfu i, .n ln:1uvmtn P'•.nch.11cw1t

    • WOrrnMiC CIM'l fl"l'lfl"lt.t (8obol:1 0J

r acwqinUlrm.lnfar.wukomptfflN'l(triBobotOS T,a;; Hl»ft(Bobo,t00}

  1. (era Ptt1.,.a,,and.n Pt111UU,• n

    • 8,lkud.ln O,an lp,IJll swnd¥(Boooc 1 ct

J .........-. ..,Ol)l ... ,_....,,...

T OiiUGanlk:l.- IBobocO.O,

  1. Pe.nrmuMn D.-fur Pusufu

    (11-•0>J

    a.ku6'n tndlt'll"ntf't&:rl.NbA 18o0o(2.0)

    • BM{uCWnlonststffl, t Ol»kfflllf1CIUNU,, swnd.WdloClot I 0)

Tldlk kudlnbdill:kOl'ddtMIBobol:OOI

  1. P'♦ r1"' Mn d,tn Kn•l'l•JH"

    • lnoontMMl.»u rt11N P88Yif1CC),a,,l(dfflotNr\Bo0ot 20)

...., lndontwet.tu rt111VPB8y.ancaAcl4)blil.4"' f9titlOt I OJ

-yq...,...m-tOOI


Gambar 4.20 Evaluasi diri atas gaya penulisan



image

image

47


image

image

image

!!. npot rafll

i if,l'jill'",Jrnftp ;anµr L;lill,t tl.(11

0 t i;w, (Sobo, 0, 1

O r,...'°""""'u'•"" lll

.a. l!t; 'I I Q,ail;u 11 i;,p f tv,it J1 . '° LIJ! ftl:f l(, rq :ii!"! 1'$1 !1Jc

00 Vinid¥vt;: wi,dJObNlmJ..fflr,notna, ,:11,1'1/e e11, 11n;pdilfttk tikdl.i cOM11tdPill)f(CBobotl.l))

0 VtrSid-lriffC: IWMdWrlldiftl:+flva!.!w rfl'tllt1l'l,.mu'I' [ottik;- MW std¥.l.g Ddak{' i!l".Ci:t:i4'1C©.1ct0 Pill)'!f'tBDbol

1.01

0 TkUk an( tlobot 0,.SJ

5, J1W!'tl1 P'l Hl ltm,,11!""1 '' J Cl! fl V YMu'fM

0 Jom m1a1r1M 8oboc 2.<1

!J .ZGl ...t99' l'ill.ll'IW!"l (lklt« l.01 0 100. 200i l'llilltl\.li" (B,ol,M 0-5) 0 .:1oti 1a.m.n.1 0.oi,

- ;..,.1,,:r, 11111"1Larn. 11 fWti:i).: l · ·• 110t Wl f'I S,lm_,pul

@ IMWnl!Ns,.Aflorntfl'iCH!rlkffllfrfMN511)'an:t:felt5 SOCio-cl.Ol

0 tllHC:lrl khi'!.{80,tMKO.IJt

0 """"''""""'"'""""O.,J

0 TIO.lk '""'''""- I))

, V.kLJ r• 11 IP.c:IAJl,I Tufl N II

Q biNUll;U.-,il"l#r.210'ia51'7mmltBQoot;1'1•

@ Kc:imdtMbiM.Jli:tnnlMr,fif8obol:0.5j

0 T1Gllc fn (80b0l 0.0l

2. T•ia l ri k

:_i) il'llll'"illliefllHf'l.{11:iK t l.Of

T

i!'J Eval•••I Olrl


U n sur Penlli!ll,m


1¢#-#f!P I

3-. dln

image

image

Gambar 4.21 Evaluasi diri atas tampilan jurnal ilmiah



image

48



image

image


Gambar 4.22 Evaluasi diri atas keberkalaan jurnal ilmiah


Gambar 4.23 Evaluasi diri atas penyebarluasan jurnal ilmiah


Proses selanjutnya adalah mengisi edisi yang terbit dalam volume dan nomor yang diajukan dalam periode akreditasi dengan cara 49

image

mengklik “Tambah Issue” Gambar 4.24, sehingga akan tampil tabel daftar terbitan seperti pada Gambar. 4.25.


Gambar 4.24 Tautan Tambah Issue


Gambar 4.25 Daftar issue yang diunggah dalam pengajuan akreditasi


Menambah issue dilakukan dengan mengklik “Tambah Issue” dan selanjutnya isilah data tentang judul artikel, bidang ilmu, URL artikel sebagai alamat artikel yang dimaksud. Berikutnya, klik “Tambahkan” untuk menyimpan metadata artikel sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4. 26. Dengan cara yang sama, semua issue yang diterbitkan selama periode usulan akreditasi wajib ditambahkan ke Arjuna.


50

image


Gambar 4.26 Daftar issue yang diunggah dalam pengajuan akreditasi


Penambahaan Issue diwajibkan memperhatikan beberapa langkah berikut:

  1. URL Issue: diisi dengan alamat halaman situs issue/edisi yang akan diajukan akreditasi, pada OJS secara default akan ditampilkan pada menu Archive

  2. Judul Tema (Optional): diisi dengan judul/ tema dari edisi

  3. Volume, Nomor, dan Tahun Terbit diisi sesuai dengan data Issue Setelah semua tahapan diikuti dengan benar, proses usulan akreditasi selesai dengan mengklik “Tambahkan”. Proses ini akan menerapkan proses simpan permanen sehingga semua data yang tersimpan dalam usulan tidak lagi dapat diubah. Oleh karena itu, sebelum melakukan proses ‘submit’, teliti kembali semua data usulan.


51

image

Setelah menambahkan issue, pemohon diwajibkan untuk mengakses tatutan “Kelengkapan Dokumen” yaitu untuk melengkapi dokumen usulan dan mengisi user dan password sebagai journal editor


Gambar 4.27 Tautan kelengkapan dokumen

Isi log in penilai dengan akun user dan password sebagai journal editor di ojs, kemudian klik tautan “lengkapi isian formulir” seperti pada Gb. 4.28.


Gambar 4.28 Tautan kelengkapan dokumen



52

image

Isi formulir Perkembangan Terbitan Berkala Ilmiah seperti pada Gb. 29.


Gambar 4.29 Tautan kelengkapan dokumen


Setelah klik tombol simpan akan muncul tampilan “Daftar usulan baru berhasil diperbaharui” seperti pada gambar Gb. 30.


Gambar 4.30 Tautan kelengkapan dokumen


Klik tombol unduh, kemudian formulir hasil unduhan ditandatangani, dipindai dan diunggah pada baris “unggah berkas” seperti pada Gb. 4.31.

53

image



Gambar 4.31 Tautan kelengkapan dokumen


Setelah berhasil memilih berkas, selanjutnya klik tombol “Simpan & Lanjutkan”


54

image

  1. PERNYATAAN ETIKA PUBLIKASI


    Pernyataan kode etik publikasi merupakan pernyataan kode etik semua pihak yang terlibat dalam proses publikasi di jurnal ilmiah, yaitu pengelola, editor, mitra bestari, dan penulis. Pernyataan kode etika publikasi ilmiah ini didasarkan pada Comitte on Publication Ethics yang sudah diadopsi dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Kode Etika Publikasi Ilmiah. Pada intinya, Kode Etika Publikasi Ilmiah ini ialah menjunjung tiga nilai etik dalam publikasi, yaitu (i) kenetralan, yakni bebas dari pertentangan kepentingan dalam pengelolaan publikasi; (ii) keadilan, yakni memberikan hak kepengarangan kepada yang berhak sebagai penulis; dan (iii) kejujuran, yakni bebas dari duplikasi, fabrikasi, falsifikasi, dan plagiarisme (DF2P) dalam publikasi.

    Pernyataan etika publikasi wajib dicantumkan dalam situs (website) jurnal sebagai bagian dari syarat pengajuan akreditasi. Tidak dicantumkannya pernyataan etika publikasi akan berakibat tidak dilanjutkannya proses penilaian akreditasi ilmiah. Contoh implementasi dari etika publikasi dalam jurnal ilmiah dapat dilihat pada Lampiran 4-6.


      1. Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola Jurnal

        1. Menentukan nama jurnal, lingkup keilmuan, keberkalaan, dan akreditasi apabila diperlukan;

        2. Menentukan keanggotaan dewan editor;

        3. Mendefinisikan hubungan antara penerbit, editor, mitra bestari, dan pihak lain dalam suatu kontrak;

        4. Menghargai hal-hal yang bersifat rahasia, baik untuk peneliti yang berkontribusi, penulis, editor, maupun mitra bestari;

        5. Menerapkan norma dan ketentuan mengenai hak atas kekayaan intelektual, khususnya hak cipta;


          55

          image

        6. Menelaah kebijakan jurnal dan menyampaikannya kepada penulis, dewan editor, mitra bestari, dan pembaca;

        7. Membuat panduan kode berperilaku bagi editor dan mitra bestari;

        8. Memublikasikan jurnal secara teratur;

        9. Menjamin ketersediaan sumber dana untuk keberlanjutan penerbitan jurnal;

        10. Membangun jaringan kerja sama dan pemasaran; dan

        11. Menyiapkan perizinan dan segi legalitas lainnya.


      2. Tugas dan Tanggung Jawab Editor Jurnal

        1. Mempertemukan kebutuhan pembaca dan penulis;

        2. Mengupayakan peningkatan mutu publikasi secara berkelanjutan;

        3. Menerapkan proses untuk menjamin mutu karya tulis yang dipublikasikan;

        4. Mengedepankan kebebasan berpendapat secara objektif;

        5. Memelihara integritas rekam jejak akademik penulis;

        6. Menyampaikan koreksi, klarifikasi, penarikan, dan permintaan maaf apabila diperlukan;

        7. Bertanggung jawab atas gaya dan format karya tulis, sedangkan isi dan segala pernyataan dalam karya tulis adalah tanggung jawab penulis;

        8. Secara aktif meminta pendapat penulis, pembaca, mitra bestari, dan anggota dewan editor untuk meningkatkan mutu publikasi;

        9. Mendorong dilakukannya penilaian atas jurnal apabila ada temuan;

        10. Mendukung inisiatif untuk mengurangi kesalahan penelitian dan publikasi dengan meminta penulis melampirkan formulir ethical clearance yang sudah disetujui oleh Komisi ethical clearance;

        11. Mendukung inisiatif untuk mendidik peneliti tentang etika publikasi;

          56

          image

        12. Mengkaji efek kebijakan terbitan atas sikap penulis dan mitra bestari serta memperbaikinya untuk meningkatkan tanggung jawab dan memperkecil kesalahan;

        13. Memiliki pikiran terbuka atas pendapat baru atau pandangan orang lain yang mungkin bertentangan dengan pendapat pribadi;

        14. Tidak mempertahankan pendapat sendiri, penulis, atau pihak ketiga yang dapat mengakibatkan keputusan tidak objektif; dan

        15. Mendorong penulis, supaya dapat memperbaiki karya tulis hingga layak terbit.


      3. Tugas dan Tanggung Jawab Mitra Bestari (Peer-Reviewer)

        1. Mendapat tugas dari editor untuk menelaah karya tulis dan menyampaikan telaahannya kepada editor sebagai bahan penentuan kelayakan suatu karya tulis untuk diterbitkan;

        2. Tidak menelaah karya tulis yang melibatkan dirinya, baik secara langsung maupun tidak langsung;

        3. Menjaga kerahasiaan penulis dengan tidak menyebarluaskan hasil koreksi, saran, dan rekomendasi atas naskah yang ditelaahnya;

        4. Mendorong penulis untuk memperbaiki naskahnya;

        5. Menelaah kembali karya tulis yang telah diperbaiki sesuai dengan standar yang telah ditentukan; dan

        6. Menelaah naskah secara tepat waktu sesuai denga gaya selingkung jurnal dan berdasarkan kaidah ilmiah (metode pengumpulan data, legalitas penulis, penarikan kesimpulan, dan lain-lain).


      4. Tugas dan Tanggung Jawab Penulis

    1 Memastikan bahwa yang masuk dalam daftar penulis memenuhi kriteria sebagai penulis;


    57

    image

    1. Bertanggung jawab secara kolektif atas pekerjaan dan isi naskah/artikel yang meliputi metode, analisis, perhitungan, dan perinciannya;

    2. Menyatakan asal sumber daya (termasuk pendanaan), baik secara langsung maupun tidak langsung;

    3. Menjelaskan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian;

    4. Menanggapi komentar yang dibuat oleh para mitra bestari secara profesional dan tepat waktu;

    5. Menginformasikan kepada editor jika akan menarik kembali karya tulisnya; dan

    6. Membuat pernyataan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain.



    58

    image

  2. PEDOMAN PENULISAN REFERENSI MENGGUNAKAN APLIKASI MANAJEMEN REFERENSI


      1. Pengelolaan Referensi

        Penulisan artikel jurnal atau makalah konferensi harus mengacu sejumlah pustaka acuan, bibliografi atau works cited, bergantung pada aturan yang akan diikuti. Daftar pustaka tersebut mencerminkan ada kutipan yang diacu atau disitasi oleh penulis pada badan tulisan ilmiahnya. Maksud pengutipan atau sitasi oleh penulis antara lain ialah guna memperkaya gagasan mengenai subjek atau tema yang merupakan tujuan yang akan dijelaskan dalam naskah atau artikel tersebut. Pengayaan gagasan yang dimaksud adalah dengan membandingkan gagasan, gambaran, dan hasil yang telah dicapai oleh penulis lainnya yang diacu . Pustaka yang diacu selanjutnya dibuat daftarnya. Masih banyak penulis yang menyusun daftar pustakanya secara manual, yaitu diketik satu per satu; pekerjaan ini sangat merepotkan. Apalagi style atau gaya penulisan untuk daftar pustaka ini (bibliography) berbeda-beda. Di samping itu, jumlah daftar pustaka yang banyak akan menyebabkan timbulnya kesalahan karena ketidakcermatan dalam mengetik. Oleh karena itu, perlu dilakukan cara-cara lain agar penyusunan daftar pustaka menjadi mudah, cepat, dan akurat (Fitzpatrick, 2009).

        Era teknologi informasi yang berkembang pesat ini telah berpengaruh pada meningkatnya jumlah publikasi pada jurnal ilmiah. Publikasi tidak hanya dilakukan menggunakan media cetak; penerbit telah banyak yang memilih atau berpindah ke media daring mengingat biaya yang lebih murah, baik dari sisi penerbit atau pengkases, distribusi tanpa batas, dan ketersediaan yang terjamin. Penerbit dan perpustakaan dalam memublikasikan jurnal daring juga telah memenuhi kaidah-kaidah yang terstandar sehingga memudahkan penulis untuk melakukan sitasi. Di sisi lain, banyak vendor perangkat lunak (software) yang berbasis commercial software atau freeware telah menyediakan utility software berupa

        59

        image

        reference manager yang memudahkan penulis mengorganisasikan softcopy atau metadata artikel dari suatu sumber informasi atau jurnal, asalkan informasi tersebut berwujud softcopy atau daring. Dengan menerapkan perangkat lunak reference manager tersebut, seorang penulis dapat menelusur, menghimpun, mengatur, dan menyitasi sumber informasi dengan mudah. Beberapa perangkat lunak reference manager dan sejenisnya yang telah banyak digunakan dapat dilihat pada Tabel 6.1.

        Dalam panduan ini akan dijelaskan penggunaan perangkat lunak Mendeley mengingat penggunaannya yang mudah dan terstandar. Ada dua versi Mendeley yang ditawarkan, yaitu versi Mendeley Plugin dan Mendeley Desktop. Pada prinsipnya kedua versi tersebut sama saja. Dalam panduan ini dijelaskan cara mengunduh, menginstal (memasang), dan menggunakan Mendeley versi desktop. Langkah penyiapan dan penerapannya dijelaskan berikut ini.


        Tabel 6.1 Beberapa peranti lunak pengelolaan referensi

        No

        Nama

        Versi Platform

        Keutamaan

        1

        Bibus

        Freeware (Mac, Win, Linux)

        Bibliography manager mirip seperti

        EndNote for RefMan

        2

        Mendeley - Desktop

        Freeware (Mac, Win, Linux)

        Online social software untuk mengelola, menyitasi, dan tukar- menukar artikel.

        3

        Zotero

        Freeware (Mac, Win, Linux)

        Firefox extension untuk membantu mengumpulkan, mengelola, dan menyitasi artikel atau

        makalah

        4

        Ref Former

        Freeware (Mac, Win, Linux)

        Online software untuk mengekstraksi jurnal referensi dari teks.

        60

        No

        Nama

        Versi Platform

        Keutamaan

        5

        CiteULike

        Freeware

        (Mac, Win, Linux)

        Pengelolaan bibliography online

        6

        BibDesk BibTex

        Freeware

        (Mac)

        Basis data referensi serta pengelolaannya dan diperuntukkan bagi pengguna LaTeX

        7

        Skim

        Freeware

        (Mac)

        Dimungkinkan secara digital untuk memberi tanda di artikel berupa highlight, underline, atau menambahkan

        sticky notes.

        8

        JabRef

        Freeware (Mac, Win, Linux)

        Bibliography reference manager yang menggunakan native fileformat BibTeX dengan standar LaTeX

        bibliography format.

        image


      2. Unduh Perangkat Lunak Mendeley

        Perangkat lunak Mendeley dapat diunduh di alamat http://www.mendeley.com. Mendeley versi Desktop diunduh dengan registrasi terlebih dahulu dan mengklik “ ” (Gb. 6.1).


        61

        image


        Gambar 6.1 Tampilan laman unduh Mendeley

        Jika proses mengunduh telah berhasil, akan terlihat tampilan seperti Gb. 6.2, kemudian source file Mendeley siap disimpan dengan menekan tombol “ ”.


        Gambar 6.2 Mengunduh dan menyimpan Source File Mendeley


      3. Instalasi Perangkat Lunak Mendeley

        Perangkat lunak Mendeley dipasang dengan mengklik “ ” seperti pada Gb. 6.3.

        62

        image


        Gambar 6.3 Instalasi perangkat lunak Mendeley

        Instalasi perangkat lunak Mendeley akan berjalan apabila terlihat tampilan seperti pada Gb. 6.4. Selanjutnya, klik “ ” untuk melanjutkan instalasi (Gb. 6.5-Gb. 6.9).


        Gambar 6.4 Instalasi lanjutan perangkat lunak Mendeley


        63

        image


        Gambar 6.5 Persetujuan untuk melanjutkan instalasi perangkat lunak Mendeley


        Gambar 6.6 Menentukan lokasi folder dan persetujuan melanjutkan instalasi perangkat lunak Mendeley


        64

        image


        Gambar 6.7 Menentukan penempatan Start Menu Folder dan persetujuan melanjutkan instalasi perangkat lunak Mendeley


        Gambar 6.8 Proses instalasi berlangsung


        65

        image


        Gambar 6.9 Proses instalasi selesai


      4. Menggunakan Mendeley Desktop

    Setelah proses instalasi selesai, Mendeley Desktop siap dijalankan dan digunakan. Dua hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan perangkat lunak pengelolaan referensi Mendeley ini adalah sebagai berikut.

    1 Tool software Mendeley adalah bukan untuk mengelola berkas (file) secara umum, tetapi hanya untuk mengelola referensi. Dengan demikian, pengguna disarankan lebih dahulu mengelola berkas dalam komputernya berdasarkan jenis, tema atau topik bahasan referensi yang dikoleksinya. Semua berkas tersebut perlu dikelompokkan dalam satu atau sejumlah folder. Pengelompokan ini akan mempermudah dan mempercepat pengguna dalam mengelola suatu library Mendeley dan menyitasinya karena sudah dikelompokkan. Sebagai ilustrasi, pengelolaan berkas dapat dilihat pada Gb. 6.10.


    66

    image


    Gambar 6.10 Pengelompokan referensi menurut jenis dalam folder di komputer


    2 Berkas yang dikelola sebagai referensi oleh Mendeley adalah berkas dalam format PDF sehingga semua informasi metadata dalam berkas PDF tersebut (nama penulis, tahun, judul, nama jurnal, nama penerbit, volume dan nomor terbitan, halaman artikel, dan metadata lainnya) akan terbaca secara otomatis. Dengan demikian, pengguna disarankan untuk mengoleksi sumber referensi PDF dengan resolusi yang tinggi sehingga semua informasi metadata dapat terbaca oleh Mendeley dengan akurat. Namun, apabila hanya didapatkan sumber referensi dengan mutu yang rendah atau tidak begitu baik, maka Mendeley juga tidak dapat membaca informasi metadata tersebut dengan akurat. Hal ini akan berakibat beberapa data akan salah dan perlu perbaikan data secara manual.

    Perangkat lunak Mendeley dapat dijalankan dengan mengklik

    shortcut pada Windows Desktop seperti pada Gb. 6.11.


    Gambar 6.11 Menjalankan perangkat lunak Mendeley

    67

    image

    Jika proses membuka Mendeley berhasil, akan tampil halaman awal Mendeley (Gb. 6.12).


    Gambar 6.12 Tampilan awal Mendeley


    Setelah dijalankan, tahap selanjutnya adalah memberi nama folder- folder untuk semua referensi yang sudah dikelompok-kelompokkan menurut jenis artikel sebagaimana telah dibuat oleh pengguna. Semua folder oleh Mendeley akan disimpan dalam dalam satu library. Artikel dapat didaftarkan dengan cara berikut.

    a Klik kanan pada “ ”, dan pilih “ ” seperti pada Gb. 6.13.


    68

    image


    Gambar 6.13 Membuat folder sebagai Library

    1. Selanjutnya akan muncul “ ” dan ketik nama sesuai dengan pengelompokan yang dimaksud (Gb. 6.14).


      Gambar 6.14 Memberi nama folder sebagai Library


    2. Langkah selanjutnya adalah mulai memasukkan artikel referensi, yaitu dengan cara berikut.

    1 Sorot folder yang dimaksud seperti pada Gb. 6.15


    69

    image


    Gambar 6.15 Memilih folder yang dimaksud


    1. Selanjutnya pilih “Add Files” untuk memasukkan artikel satu per satu (Gb. 6.16).


      Gambar 6.16 Cara memasukkan artikel satu demi satu


    2. Kemudian akan muncul pilihan berkas artikel (Gb. 6.17).


      70

      image


      Gambar 6.17 Memilih berkas yang akan dijadikan referensi


    3. Pemilihan dan pemasukan referensi ke dalam library Mendeley dapat dikerjakan sekaligus dalam satu folder sehingga lebih cepat. Caranya ialah dengan memilih folder yang dimaksud (Gb. 6.18).


      Gambar 6.18 Pilihan memasukkan artikel dari satu folder sekaligus


    4. Apabila referensi telah berhasil dimasukkan pada folder tertentu di library Mendeley, maka semua artikel tersebut akan terlihat (Gb. 6.19).


      71

      image


      Gambar 6.19 Daftar artikel yang sudah masuk dalam satu folder


    5. Proses perbaikan metadata dari artikel. Tahap selanjutnya ialah proses memperbaiki atau melengkapi metadata yang masih kosong atau yang salah dari artikel yang dimaksud. Data artikel diperbaiki dengan cara menyorot artikel yang dimaksud (Gb. 6.20).


      Gambar 6.20 Metadata artikel yang akan diperbaiki atau dilengkapi


      72

      image

      Pada Gb. 6.20, sekurang-kurangnya ada dua metadata yang tidak terbaca tepat, yaitu judul artikel dan abstrak artikel yang masih kosong. Metadata dapat diperbaiki, diubah, dan diisi dengan mengetik dan mengubahnya secara langsung atau dapat dilakukan dengan cara salin-lekat (copy-paste) metadata yang seharusnya. Lalu, artikel yang sudah diperbaiki metadatanya dapat ditandai menjadi status artikel dengan metadata benar, yaitu dengan

      mengklik “ ” (Gb. 6.21).


      Gambar 6.21 Metadata artikel yang sudah diperbaiki


    6. Untuk menyitasi artikel yang akan dibuat referensinya, lakukan langkah berikut.

      1. Mengetik atau membuka berkas atau tulisan yang akan dilengkapi dengan referensi. Dalam contoh berikut pengetikan menggunakan Microsoft Word.

      2. Meletakkan kursor di antara tulisan yang akan disisipi referensi (Gb. 6.22).


        73

        image


        Gambar 6.22 Kursor berada di antara tulisan yang akan disisipi referensi

      3. Setelah menetapkan letak untuk disisipi referensi, alihkan kursor ke menu REFERENCES pada menubar Microsoft Word dan selanjutnya pilih Insert Citation agar siap untuk mengaktifkan sitasi (Gb. 6.23).


        Gambar 6.23 Menubar REFERENCES dan Insert Citation pada Microsoft Word

      4. Langkah selanjutnya, klik Insert Citation sehingga akan terhubung dengan Mendeley (Gb. 6.24).


        Gambar 6.24 Menubar yang akan menghubungkan ke Mendeley


        74

        image

      5. Berikutnya, klik “ ” untuk menuju ke Mendeley (Gb.

        6.25).


        Gambar 6.25 Menubar yang sudah terhubung ke Mendeley


      6. Selanjutnya, pilih salah satu artikel yang relevan dan klik “ /

        Cite”. Ini berarti proses sitasi telah dilakukan (Gb. 6.26).


        Gambar 6.26 Proses sitasi sudah dilakukan


      7. Semua artikel yang telah disitasi otomatis tersusun dalam daftar referensi (daftar pustaka), yaitu dengan cara masuk ke menu REFERENCES dan mengklik “ ”.


    75

    image

  3. PANDUAN INSTALASI DAN PENGGUNAAN OPEN JOURNAL SYSTEMS


    1. Open Journal System (OJS)


      Jurnal ilmiah dapat dikelola dan diterbitkan secara daring menggunakan aplikasi, salah satunya adalah Open Journal System (OJS). OJS adalah sebuah content management system (CMS) yang khusus untuk pengelolaan jurnal dan penerbitan yang dapat dioperasikan secara fleksibel. Perangkat lunak ini dapat diunduh gratis dan diinstal pada server web atau komputer lokal.

      OJS telah dirancang guna mengurangi waktu dan energi yang digunakan untuk tugas-tugas administrasi dan manajerial yang berhubungan dengan penyunting naskah artikel jurnal, sekaligus meningkatkan pencatatan dan efisiensi proses editorial. Pemanfaatan OJS dapat meningkatkan mutu ilmiah dan penerbitan jurnal melalui sejumlah inovasi dan kebijakan yang lebih transparan sehingga dapat meningkatkan pengindeksan (Lukman, Atmaja, & Hidayat, 2016).

      Dengan OJS, seorang manajer jurnal dapat mengelola sistem penerbitan secara keseluruhan. Pengelolaan jurnal tidak mensyaratkan keterampilan teknis tinggi, tetapi cukup dengan mengisi templat dan mengunggah berkas. Secara umum, manajer jurnal akan melakukan penyetelan (setup) jurnal, mendaftarkan Editors, Section Editors, Copyeditors, Layout Editors, Proofreaders, dan Reviewers. Selain itu, beberapa perkakas (tools) yang dapat digunakan untuk mengoptimumkan pengelolaan jurnal juga tersedia, misalnya sistem komunikasi surel antara pengelola dan penulis atau penelaah (reviewer), serta pengelolaan statistik jurnal. Panduan ini secara singkat akan menjelaskan langkah demi langkah pengelolaan jurnal, beberapa perkakas dan fungsi untuk mengelola publikasi daring dengan menggunakan OJS. Versi OJS saat ini berkembang sampai pada versi 3, tetapi yang akan dijelaskan di sini

      76

      image

      adalah OJS versi 2 yang penggunanya sangat banyak. Pengelola jurnal yang akan menggunakan OJS versi 3 dapat menyesuaikan dengan standar dasar e-journal yang dipersyaratkan dalam akreditasi jurnal ilmiah.


    2. Instalasi Pendukung OJS

      OJS merupakan sebuah sistem open source yang digunakan untuk mengelola dan memublikasikan jurnal ilmiah secara daring. Untuk mendukung instalasi OJS, diperlukan sistem pendukung, antara lain php, web server (apache atau IIS), dan database server (mysql atau postgres).

      Salah satu cara mudah untuk menginstal pendukung OJS ialah menggunakan sistem paket yang berisi php, web server, dan database server seperti XAMP, WAMP, dan LAMP. Pada panduan ini, paket yang digunakan adalah XAMPP sehingga tidak perlu lagi menginstal ketiga perangkat lunak itu secara terpisah. Berikut ini adalah cara menginstal XAMPP untuk Windows.

      1. Langkah pertama: unduh berkas XAMPP dari alamat http://www.apachefriends.org/en/index.html

      2. Klik dua kali berkas XAMPP tersebut sehingga muncul format seperti Gb. 7.1.


        Gambar 7.1 Instalasi XAMPP

      3. Pilih bahasa yang diinginkan, misalnya English, kemudian klik tombol OK.

      4. Selanjutkan muncul format seperti Gb. 7.2 untuk menentukan direktori instalasi.

        77

        image


        Gambar 7.2 Penentuan direktori instalasi XAMPP

      5. Tentukan direktori yang diinginkan, misalnya C:\xampp, kemudian klik tombol Next.

      6. Selanjutnya akan muncul format instalasi (Gb. 7.3) dengan pilihan berikut.

        1. Create XAMPP desktop icon (membuat XAMPP ikon pada

          desktop).

        2. Create Apache Friends XAMPP folder in the start menu (membuat XAMPP menu).

        3. Install Apache as Service (instalasi Apache sebagai layanan otomatis di Windows).

        4. Install Mysql as Service (instalasi Mysql sebagai layanan otomatis di Windows).


        78

        image


        Pilih sesuai dengan


        Klik Install setelah memilih


        Gambar 7.3 Format pilihan instalasi XAMPP

      7. Setelah itu, klik Install, dan tunggu sampai prosesnya berhasil sehingga muncul format seperti Gb. 7.4.


        Gambar 7.4 Proses instalasi XAMPP berhasil

      8. Klik Yes; yang menandakan instalasi selesai dengan sukses dan berakhir.


    3. Instalasi OJS

      OJS adalah perangkat lunak sistem pengelolaan jurnal ilmiah berbasis open source untuk mempermudah hal ihwal penerbitan jurnal dan diharapkan dapat meningkatkan akses pembaca sebuah jurnal serta kontribusinya pada kepentingan publik pada skala 79

      image

      global. OJS dibuat oleh komunitas Public Knowledge Project (PKP) yang didedikasikan untuk meningkatkan mutu karya ilmiah dan penelitian. OJS beroperasi melalui kemitraan antara Fakultas Pendidikan di University of British Columbia, Simon Fraser University Library, Sekolah Pendidikan di Stanford University, dan Pusat Studi di Kanada untuk penerbitan di Simon Fraser University. Perkembangan OJS saat ini makin pesat, karena semakin banyaknya pengguna di seluruh dunia. OJS saat ini dikembangkan dua versi, yaitu versi 2 dan versi 3. Setiap versi memiliki kekurangan dan kelebihan, tetapi pada bab ini akan dibahas lebih detil versi 2.x.x.

      Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menginstalasi OJS versi 2.x.x.

      1. Langkah awal adalah mengunduh file master OJS. File ini bisa diperoleh di alamat http://pkp.sfu.ca/ojs_download; akan muncul tampilan seperti pada Gb. 7.5.


        Gambar 7.5 Mengunduh File Master OJS

      2. Setelah mengunduh berkas OJS, selanjutnya adalah mengekstraksi berkas OJS ke direktori htdocs pada program XAMPP yang telah diinstal sebelumnya (Gb. 7.6).


        80

        image


        Gambar 7.6 Mengekstraksi File Master OJS

      3. Kemudian, pilih folder htdocs pada program XAMPP yang telah diinstal (Gb. 7.7).


        Gambar 7.7 Mengekstraksi File Master OJS ke folder htdocs.


      4. Untuk memudahkan pemanggilan melalui browser, ganti nama folder yang telah diekstraksi menjadi “ojs”.

        81

        image

      5. Setelah itu, buka lewat browser dengan mengetikkan alamat http://localhost/ojs/; akan tampak tampilan seperti Gb. 7.8.


        Gambar 7.8 Instalasi OJS

      6. Pada halaman instalasi terdapat beberapa penyetelan (setting) konfigurasi aplikasi, seperti pada Gb. 7.9 yang merupakan penyetelan konfigurasi bahasa. Langkah untuk menyetel konfigurasi bahasa adalah sebagai berikut.

      a Menyetel bahasa, misalnya memilih English (bahasa Inggris).


      Gambar 7.9 Penyetelan (setting) konfigurasi bahasa



      82

      image

      1. Dalam menyetel bahasa terdapat pilihan Client Character Set, Conection Character Set, Database Character Set, dan centang pada kotak cek Do not create required subdirectories (Gb. 7.10).


        Gambar 7.10 Lanjutan penyetelan konfigurasi bahasa

      2. Langkah selanjutnya adalah menyetel username dan password untuk administrator. Contoh pada Gb. 7.11 menggunakan username “ojs” dan password “ojs”. Password diketik dua kali (repeat password) untuk meyakinkan bahwa password yang dimasukkan sudah sesuai. Tahap berikutnya adalah memasukkan alamat surel.


        Gambar 7.11 Penyetelan konfigurasi administrator OJS

        83

        image

      3. Langkah sesudahnya: mengonfigurasi jenis database, username database, dan password. Pada contoh Gb. 7.12, mysql digunakan sebagai database, username database: “root” dan password : “” (pada penyetelan default XAMPP password dikosongkan). Untuk mengakhiri instalasi OJS, klik Install Open Journal System.


      Gambar 7.12 Penyetelan konfigurasi basis data OJS.


    4. Administrasi Situs OJS

      Setelah OJS selesai diinstal, administrator situs OJS dapat menyiapkan jurnal sebanyak yang dibutuhkan. Di samping itu, administrator situs OJS dapat melihat secara keseluruhan administrasi dari setiap jurnal yang sudah dibuat. Untuk memulai tugasnya, administrator harus login ke OJS sesuai dengan

      84

      image

      kewenangannya, dengan memasukkan username dan password (Gb. 7.13).


      Gambar 7.13 Login sebagai administrator


      1. Konfigurasi Situs OJS

        Setelah login, administrator dapat mengonfigurasi situs OJS dengan langkah berikut.

        1 Klik Site Administrator untuk mulai mengonfigurasi situs OJS (Gb. 7.14).


        Gambar 7.14 Halaman Site Administrator


        85

        image

        1. Klik Site Setting untuk menyetel situs OJS dengan cara mengisi informasi yang terkait dengan situs OJS (bukan informasi jurnal) sebagaimana pada Gb. 7.15.


          Gambar 7.15 Pilihan menu halaman Site Administrator

        2. Selanjutnya akan tampil seperti Gambar. 7.16 dan Gambar.

        7.17 untuk dilengkapi dengan data berikut.

        • Pilih bahasa yang diinginkan;

        • Pilih tombol radio untuk mengisi nama situs atau mengunggah fileimage;

        • Nama situs;

        • Ketik informasi singkat tentang situs OJS yang dikelola; dan

        • Pilih nama jurnal yang akan dituju saat membuka situs jika diinginkan (saat membuka beranda situs akan langsung menuju salah satu jurnal), atau biarkan seperti apa adanya (beranda situs akan berisi daftar jurnal yang diterbitkan).

        • Deskripsi situs dapat diisi dengan deskripsi profil situs


          86

          image

          • Nama dan surel Principal Contact diisi dengan nama dan surel kontak administrator portal (administrator OJS)

          • Jika ingin mengubah tampilan situs, dapat dipilih pada bagian Site theme, atau jika ingin tampilan default (saat ini) biarkan seperti apa adanya

          • Selain memilih tema situs yang sudah disediakan, administrator dapat mengubah tampilan situs dengan mengunggah file Cascading Style Sheets (.css).

          • Pada poin “Options” dapat dilakukan konfigurasi tampilan daftar jurnal terbit, jika memilih (daftar cek) pada bagian opsi pertama daftar jurnal terbit akan muncul dengan urutan alfabetis. Namun, jika dipilih opsi kedua, daftar jurnal terbit akan muncul menjadi beberapa halaman, misalnya jika total jurnal terbitan 20 dan konfigurasi item per halaman 10 (setup 5), maka akan terdapat 2 halaman yang masing- masing berisi 10 jurnal.

          • Pada bagian “Journal elements” terdapat pilihan untuk menampilkan fitur thumbnail, nama jurnal dan deskripsi jurnal

          • Security merupakan konfigurasi untuk tujuan keamanan agar pengelola jurnal tidak dapat melakukan instalasi, update dan hapus pegaya (plugin)

          • Register Site for Indexing merupakan fitur petunjuk pendaftaran situs ojs pada OAI Archive agar dapat dilakukan harvesting metadata


        87


        image

        image

        Home > User > Site Admin istration > Site Setti n gs

        Site Settings


        image

        Site t it le *


        Int roduct ion


        Journal redirect


        About the Site descript ion

        (') Title text !Port al E- Jo urn al I nstitusi

        image

        @ Title image II Browse... I No file select ed. image


        Porta l E- Jo u rna l l nst it us i adala h p o rt a l Ju rna l l l mia h be rbas is we b


        image

        I D I !l - fj HTm L I imageQI

        IJu rn al Lat ihan

        Requests to the main site will be red irected to th is j ourna l. Thi s may be useful if the site is hosting only a single j ourna l, for example.

        Porta l E- Jo u rna l l ns tit us i d ite rb it ka n o le h l nst it us i


        image

        El For sit es with ma ny journals , show an alp h allowing for quic k alphabetica l navigation bet w

        For sit es with ma ny j ournals, brea k the list

        several pages.

        Please choose the jou rn al elemen ts th at will b e

        jou rna l at the site page.

        [i] Journa l thumb nail

        [i] Journ al title

        Journa l description

        El Pre vent j ourn al man agers fr om insta lling, u plugins.

        Options


        Journa l elemen ts


        Securit y

        G

        resets?

        Si te theme INo n e

        Si te style sheet I No fi le selected .

        ladm inporta l@gmai l.com


        characters

        ! Adm inistrator Port al E-Journa l I nstitusi

        Name of principal cont act *

        Ema il of

        principal

        cont act *

        Mi ni mum pass word l engt h *

        Use a single step for password

        Gambar 7.16 Isian yang harus dilengkapi pada halaman Site Setting

        image

        88



        image

        image



        Gambar 7.17 Lanjutan isian yang harus dilengkapi pada halaman

        Site Setting


        2 Membuat Situs Jurnal

        Seperti ditunjukkan pada Gambar. 7.18, administrator dapat membuat situs jurnal sebanyak yang diinginkan melalui sejumlah langkah berikut.


        Gambar 7.18 Site Management

        89

        image

        a Klik Hosted Journals sehingga akan tampil seperti Gb. 7.18.


        Gambar 7.19 Tampilan untuk membuat jurnal

        1. Langkah selanjutnya, klik Create Journal untuk membuat jurnal baru sehingga akan terlihat Journal Setting (Gb. 7.19).

        2. Pilih bahasa yang akan digunakan (opsional), jika melakukan instalasi bahasa lebih dari satu pada saat instalasi awal OJS.

        3. Isi nama jurnal dan deskripsinya.


          Gambar 7.20 Tampilan Journal Setting


          90

          image

    5. Pengelolaan Jurnal melalui Journal Manager

      1. Registrasi dan Login. Jurnal dikelola oleh pengelola jurnal dengan terlebih dahulu meregistrasi dan masuk melalui menu Login pada halaman utama dengan mengisi username dan password (Gb. 7.21). Setelah berhasil login, akan tampil halaman penyetelan,, yaitu menu Journal Management yang terdiri atas submenu Management Pages dan Users.


        Gambar 7.21 Tampilan Login melalui Journal Manager

      2. Memulai penyetelan jurnal melalui Management Pages. Penyetelan dilakukan melalui Management Pages submenu Setup (Gb. 7.22) .


      Gambar 7.22 Penyetelan jurnal pada Management Page


      91

      image

      Kemudian, pilih Setup sehingga muncul menu Journal Setup (Gb. 7.23). Penyetelan jurnal (Journal Setup) terdiri atas lima langkah:


      Gambar 7.23 Penyetelan jurnal pada Journal Setup

      1. Detail: meliputi penyetelan informasi umum (general information); kontak penanggung jawab jurnal (principal contact); kontak layanan teknis (technical support contact); penerbit (publisher); organisasi sponsor (sponsoring organizations); organisasi tambahan yang mendukung jurnal (sources of support); dan mesin pencari (search engine).

      2. Policies: berisi informasi fokus dan lingkup jurnal (focus and scope of journal); panduan dan beberapa catatan; proses telaah; penilaian dan aturan untuk mitra bestari (peers, reviewers); tambahan kebijakan jurnal melalui privacy statement; keputusan editor (editor decision); pengarsipan jurnal (journal archiving); dan basis data penelaah (potential reviewer database).

        92

        image

      3. Submission: meliputi informasi dan cara penulisan (author guideline); format penulisan (formatting standard); daftar beberapa aturan dalam menyiapkan pengiriman naskah yang tampil dalam daftar cek (submission preparation checklist); catatan hak cipta dalam jurnal (copyright notice); melakukan indeks penulis (for author to index their work, register journal for indexing); pemeritahuan kepada penulis (notification of author submission); dan penandaan sitasi (citation markup assistant).

      4. Management: meliputi penyetelan keamanan dan akses (access and security setting), penjadwalan terbitan (publication scheduling); identifikasi isi jurnal (identification of journal content); pengumuman terbit (announcement); tambahan instruksi atau penjelasan untuk penulis dari copyeditors dan section editors; instruksi untuk tata letak (layout instruction), dan petunjuk untuk proofreading.

      5. The Look: meliputi penyetelan header untuk homepage (journal homepage header); konten (journal homepage content); header jurnal (journal page header), footer (journal page footer), navigasi (navigation bar), tata letak jurnal (journal layout), keterangan singkat (information), dan tampilan jurnal dalam 1 halaman (lists).


      93

      image

      Langkah 1 Pengisian Detail Jurnal (Getting Down the Details)

      1. Mengisi informasi umum seperti pada Gb. 7.24.


        Gambar 7.24 Pengisian informasi umum jurnal

      2. Selanjutnya, isi kontak penanggung jawab jurnal (principal contact) seperti Gb. 7.25.


        Gambar 7.25 Pengisian informasi umum principal contact


        94

        image

      3. Isi kontak pendukung teknis jurnal (Technical Support Contact) seperti Gb. 7.26. Surel yang diisi pada bagian ini merupakan surel yang akan muncul pada bagian Submission sebagai kontak bantuan (helpdesk)untuk membantu penulis jika ada kesulitan dalam melakukan pengiriman dan proses editorial naskah.


        Gambar 7.26 Pengisian kontak pendukung teknis jurnal


      4. Lengkapi identifikasi surel jurnal seperti pada Gb. 7.27. Bagian Signature akan otomatis terisi dengan data yang diisi pada bagian nama jurnal dan url jurnal. Jurnal manager dapat memutakhirkan nama dan url tersebut. Bagian Bounce Address dapat diisi dengan surel jurnal agar semua surel korespondensi antarperan dapat terkirim ke surel tersebut. Untuk mengaktifkan isian Bounce Address tersebut, ubah pada file config.inc.php pada bagian allow_envelope_sender menjadi “on”


        95

        image


        Gambar 7.27 Pengisian identifikasi surel jurnal


      5. Kemudian, isi organisasi penerbit jurnal (publisher) seperti pada Gb. 7.28.


        Gambar 7.28 Pengisian organisasi penerbit

      6. Pengisian selanjutnya: data organisasi sponsor (sponsoring organization) (Gb. 7.29).


        96

        image


        Diisi dengan organisasi pemberi


        Diisi dengan institusi pemberi


        Diisi dengan alamat website pemberi sponsor

        Gambar 7.29 Pengisian organisasi sponsor

      7. Pengisian data penyandang dana (sources of support) (Gb. 7.30).


        Gambar 7.30 Pengisian data penyandang dana


      8. Berikutnya, data Search Engine Indexing, dimaksudkan untuk membantu pengguna menemukan jurnal apabila mereka mencarinya melalui mesin pengindeks. Untuk pengisiannya, lakukan seperti pada Gb. 7.31.



        97

        image


        Gambar 7.31 Pengisian data Search Engine Indexing


      9. Journal History seperti yang ditunjukkan pada Gb. 7.32 dapat digunakan untuk menjelaskan perubahan title, editorial board, dan beberapa hal yang relevan dengan sejarah penerbitan.


      Gambar 7.32 Pengisian Journal History


      Langkah 2 Penyetelan Kebijakan Jurnal (Journal Policies) Kebijakan jurnal yang dimaksud adalah untuk menginformasikan perihal fokus dan lingkup kajian dari jurnal yang diterbitkan agar penulis, pembaca, dan pustakawan dapat dengan mudah

      menyesuaikan beberapa aturan dari jurnal yang dimaksud. Manajer jurnal mencantumkan kebijakan-kebijakan dari jurnal tersebut.

      a Fokus dan lingkup jurnal (Focus and Scope of Journal) seperti Gb. 7.33.

      98

      image


      Gambar 7.33 Pengisian Focus and Scope of Journal


      b Penelaahan oleh rekan sejawat sebidang (peer review): meliputi pengisian data yang berkaitan dengan penelaahan oleh mitra bestari, yang terdiri atas komponen Review Policy, Review Guidelines, Review Process, dan Review Options.

      Review Policy adalah kebijakan melakukan penelaahan yang dapat dilihat oleh semua level pengguna agar semua penjelasan yang berkaitan dalam penelaahan naskah oleh mitra bebestari harus dapat dituliskan dengan jelas (Gb. 7.34) .


      99

      image


      Gambar 7.34 Pengisian Review Policy


      Review Guidelines adalah pelbagai instruksi yang harus ditaati oleh para penelaah. Instruksi harus jelas, dijabarkan secara detail langkah demi langkah (Gb. 7.35) .


      Gambar 7.35 Pengisian Review Guidelines

      Review Process memungkinkan pengelola memilih metode terbaik untuk penelaahan naskah jurnal yang dikelolanya. Sebagai patokan, proses telaah dilakukan di OJS dengan memilih Standard Review Process. Naskah juga dapat ditelaah dengan proses tersendiri. Untuk membuat proses telaah tersendiri, Email-Attachment Review Process harus dipilih. Tampilan pilihan proses adalah seperti Gb. 7.36.


      100

      image


      Gambar 7.36 Pilihan proses telaah

      Selanjutnya, Review Options dalam OJS mempunyai konfigurasi dengan sejumlah pilihan, yaitu review time, reviewer reminder, reviewer rating, reviewer access, dan blind review.

      Review time akan menentukan berapa lama waktu untuk menyelesaikan tugas menelaah naskah artikel yang terkirim (Gb. 7.37).


      Gambar 7.37 Pilihan review time

      Reviewer reminder merupakan sistem pengingat kepada penelaah yang secara otomatis akan mengirim pesan melalui surel apabila calon penelaah tidak menanggapi permintaan sebagai penelaah atau apabila penelaah belum mengirimkan hasil telaah. Fungsi tersebut bisa diaktifkan (Gb. 7.38) .


      Gambar 7.38 Tampilan review reminder



      101

      image

      Reviewer ratings adalah fasilitas yang memungkinkan editor memberi peringkat mutu dalam 5 skala. Pilihan ini dapat dilihat sebagaimana pada tampilan Gb. 7.39.


      Gambar 7.39 Tampilan review ratings

      Reviewer access adalah fasilitas sistem penilaian apakah akan menggunakan sistem penilaian untuk ulasan (hanya dapat dilihat oleh editor), dan satu klik akses untuk melakukan telaah. Klik pada pilihan Enable one-click reviewer access memungkinkan editor untuk mengirim surel kepada penelaah berupa alamat URL (ke halaman naskah) yang harus ditelaah tanpa perlu membuat akun atau login. Pilihan ini dapat mengurangi hambatan teknis para penelaah, walaupun agak tidak aman apabila orang yang tidak berwenang menelaah dapat mengakses halaman URL tersebut. Pilihan reviewer access terlihat pada Gb. 7.40.


      Gambar 7.40 Tampilan reviewer access

      Pilihan Blind Review memungkinkan tidak diketahuinya siapa penulisnya atau penelaahnya (Gb. 7.41).


      Gambar 7.41 Tampilan blind access

      a Privacy Statement adalah pilihan pernyataan privasi yang akan muncul di situs jurnal mengenai tambahan informasi kebijakan pengelolaan suatu jurnal (Gb. 7.42).


      102

      image


      Gambar 7.42 Tampilan privacy statement

        1. Keputusan Editor (Editor Decision) memungkinkan editor memberitahu penulis termasuk kepada penulis anggota (co- authors) (Gb. 7.43).


          Gambar 7.43 Tampilan editor decision

        2. Tambahan Penjelasan mengenai jurnal (Add item to Appear in “About the Journal”) memungkinkan penerbit memberi keterangan atau penjelasan tambahan (Gb. 7.44). Pada bagian ini dapat ditambahkan beberapa penjelasan tambahan mengenai kebijakan jurnal seperti etika publikasi, penggunaan tools plagiarisme, dan manajemen referensi.


          Gambar 7.44 Tampilan penjelasan tambahan yang ada di tampilan tentang jurnal

          103

          image

          1. Pengarsipan jurnal (Journal Archiving) adalah fasilitas untuk menyimpan arsip secara aman dan permanen. Proses pilihan tersebut ditunjukkan pada Gb. 7.45.


            Gambar 7.45 Sistem pengarsipan yang aman dan permanen dalam OJS

          2. Basis data penelaah potensial (Potential Reviewer Database) memungkinkan pendaftaran dan penyimpanan penelaah potensial (Gb. 7.46) .


          Gambar 7.46 Tampilan pendaftaran dan penyimpanan basis data penelaah potensial

          104

          image

          Langkah 3 Panduan Pengiriman Naskah Artikel (Guiding Submission)

          1. Panduan untuk penulis (Author Guidelines) seperti pada Gambar

            7.47 dapat berisikan format atau tata letak (layout) penulisan, cara menyitasi artikel jurnal atau buku, penulisan data set, penyebutan alat, serta beberapa hal yang secara langsung berkaitan dengan tampilan dan penyajian data dari naskah artikel dalam jurnal tersebut.


            Gambar 7.47 Tampilan ‘Panduan untuk Penulis’

          2. Dalam pengajuan naskah artikel oleh penulis dapat ditambahkan beberapa ketentuan yang tertulis dalam daftar cek (checklist) persiapan pengajuan yang harus dipenuhi oleh penulis. Penulis tidak akan dapat melanjutkan proses apabila yang bersangkutan belum memenuhi atau menyetujui daftar cek tersebut (Gb. 7.48).


          105

          image


          Gambar 7.48 Daftar cek sebelum mengajukan naskah artikel

          1. Catatan Hak Cipta (Copyrigth Notice) merupakan pemberitahuan tentang pemegang hak cipta. Penulis harus memahami dan menyetujui tentang hak cipta yang tertulis di jurnal. Pemberitahuan ini adalah bagian dari proses pengajuan naskah untuk diterbitkan (Gb. 7.49) .


            Gambar 7.49 Tampilan Catatan Hak Cipta

          2. Melengkapi Indeks untuk penulis (For Author to Index Their Works) seperti pemilihan disiplin ilmu yang paling sesuai, sistem

          106

          image

          klasifikasi, dan kata kunci akan memudahkan orang lain menemukan artikel yang dimaksud. Pada OJS, indeks diajukan oleh penulis sendiri, tetapi informasi ini dapat diperiksa ulang dan diubah oleh editor setiap saat. Seperti terlihat pada Gb. 7.50, format ini memungkinkan penulis memilih dari sejumlah format indeks, menambahkan contoh yang relevan untuk pemandu, dan menyediakan mereka dengan sebuah tautan (link) ke sebuah sistem klasifikasi subjek (seperti Mathematics Subjects Classification dan Library of Congress Classification).


          Gambar 7.50 Tampilan pengindeksan penulis

      1. Pencatatan artikel untuk pengindeksan (Register Journal for Indexing) dapat dilaksanakan oleh penulis dengan melakukan registrasi (Gb. 7.51). Namun, biasanya hal ini telah dikerjakan oleh administrator jurnal.

      107

      image


      Gambar 7.51 Tampilan pencatatan jurnal dalam proses indeksasi f Pemberitahuan untuk penulis adalah berisi surel pemberitahuan

      yang akan dikirim ke kontak penulis (Gb. 7.52).


      Gambar 7.52 Tampilan Pemberitahuan untuk Penulis

      g Bantuan penandaan sitasi (Citation Markup Assistant) merupakan fasilitas yang memungkinan sistem OJS membantu penulis dalam menyitasi secara daring sesuai dengan referensi yang telah didaftarkan (Gb. 7.53).


      Gambar 7.53 Tampilan pencatatan jurnal dalam proses indeksasi


      108

      image

      Langkah 4 Mengelola Jurnal (Managing the Journal)

      a Penyetelan Keamanan dan Akses (Access and Security Settings) Akses ke Konten Journal (Access to Journal Content): Jurnal dapat memilih sebagai jurnal dengan akses terbuka penuh atau digunakan oleh pelanggan untuk mengontrol akses ke beberapa atau semua konten. Sebagai contoh, jika dipilih “kontrol berlangganan” maka dimungkinkan untuk melakukan konfigurasi pengelolaan kebijakan akses berbayar pada bagian konten yang lebih spesifik seperti edisi, jenis jurnal, dan kebijakan berlangganan.

      Tambahan Situs dan Pembatasan Akses Artikel dimaksudkan untuk membatasi tingkat akses melalui pendaftaran pengguna dan memutuskan bagaimana pengguna diizinkan untuk mendaftarkan diri. Keuntungan memilih opsi ini adalah siapa pun yang ingin membaca artikel yang dimaksud perlu mendaftar terlebih dahulu (Gb. 7.54).


      109


      image


      image image


      image

      image

      image

      image

      Jurn al llm iah A Dua

      HOMl AIOIJT OSf.R HO 1[ Sf,llljtCH cu urr A.RCl"IIVES

      Home > User > loumal Management > Jo ur n:at Set up

      Step 4. Managing the Jzo,u l P ililum bahas a

      I DET• .S POI. 1.$, 5'3M • ·., ... NT fl<t,00'

      Form Lansuas• !"flldh

      Toil!'nill!!r tht lnformanon i:M!,k)w In add rt1onal1arcu.aae-!li, ftm. ielie-Ct the ta:na:uaae-,

      4.1 Access ,d S@w rity Setti119s

      Mc11gak tifkan layanan t111ll1k akses te rbuka pem1h

      Ac(:@ to mat Con.iMt

      o Tht _l<M.Jmail WIii provide c,pen K(ffl to1u contentt.

      o.,..,Acco.. Policy

      if the pu:1J: vrawte ceaden wJth trnmN11atefreP. Menmnbllhk an informasi mengenai kebij ak. n

      In About I/ rnal und<r Poll<ies. ak:;es lerbuka

      - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

      Mengab ill.an nkscs dengan earn pendaftarnn

      (s11b scriptio11 ) te rleb ih dahulu

      The rnil wtll require wbKr'lptlofts to a«m som ord r:tf jt1, contents .

      P i lihan O JS tidak: dig un akan 11 ntt1k mempublilmsik:an konten

      IIJw.ay<lhowJ•llevllnb•JldkldlCOterestn«ed

      .1OJS 'Wil not bl: u.sed topublisb the Journal's tofl.tenu. onllne.


      OJS p row::l@s a nurnbf!r of SKUl'ityr@lat@d option! that can be ufflt to fUtlilct tht!!;owrnair s,conl@nn, and malnta n addittcnal In.formation about 5ubm1rnons for:aiudltin pu,poses.

      Addt onsl>"".._....., ..._. .._ _

      Mengaktiilmn registrnsi da1:tal

      !:I U m us t be fe,gisleredand ktj. In to 'liew 1he journal site. d i la kuk:an scndiri olelt 11ser

      .se must rei lste red and 'oe In to vie w open access con ; ent :.. -::

      Us Menga klitkru, registrnsi han 11 dapnl

      u rs can gl!itet th,e:m$1!!hri:!S with the Journal in 0,ne or mote- ol di lakub n oleh J 011ma l .\ f m wger

      Rf ii i;lert win r IY notifi'-ill oni mJbe 11;0'.lnte (f i:t t,

      @ AUthtir5 tui n 5ubmlt rnaitE:rlijb to the Journal)

      F,11 Rmewors(availablefor m1ew1ng wbmlS<IOns)

      .J Journal Milnager rfgrster5 sl u5er5, wl1h f tllt0l 5 or Section Edit01r1.able to register R.e•wer$ alone-


      Loggil"lg and Auditing

      I!:] MailntaIn ;ai log of ill act'ons til:en with g1 5ubm15s!onon 111.5 History J)al!:e,

      Maintain a log of allem.alls sf!nt lnr@fat1on to a JubrnlfflOn on Its HISto,v page.

      "


      image


      image


      image


      image


      image


      Gambar 7.54 Tampilan tambahan situs dan pembatasan akses artikel



      image

      110



      image

      image

      1. Jadwal Terbit (Publication Scheduling)

        Jadwal terbit dapat diinformasikan melalui format yang tersedia di OJS, yaitu berdasarkan volume, nomor, tahun, judul yang kemudian dapat didetailkan dengan penjelasan jumlah terbit volume/tahun dan jumlah terbitan/tahun (Gb. 7.55) .


        Gambar 7.55 Tampilan Jadwal Terbit

      2. Identifikasi konten jurnal (Identification of Journal Content) merupakan penciri atau penandaan yang dapat digunakan dalam artikel dan konten dalam suatu terbitan, misalnya dengan digital object identifier (DOI). Pemilihan tersebut dapat dilakukan melalui Identification of Journal Content (Gb. 7.56).


      111

      image


      Gambar 7.56 Identifikasi konten jurnal

      1. Pengumuman (Announcements) (Gb. 7.57) adalah fasilitas pengumuman agar pengelola dapat menyampaikan informasi ke pembaca mengenai berbagai berita tentang jurnal atau peristiwa ilmiah. Dimungkinkan juga untuk mengumumkan lebih dari satu informasi dan ditampilkan berdasarkan pengumuman terbaru.


        Gambar 7.57 Tampilan fasilitas pengumuman

      2. Copyeditor (Gb. 7.58) difungsikan untuk meningkatkan tata kebahasaan dan kejelasan bekerja dengan penulis untuk memastikan semuanya sesuai dengan aturan penulisan jurnal termasuk gaya bibliografi dan teks. Jika kita bertindak sebagai copyeditor, maka dipilih opsi pertama. Jika copyeditor akan

      112

      image

      ditangani oleh editor atau section editor, maka dipilih opsi yang kedua. Sebagai patokan, copyedit sudah tersedia baik untuk copyeditor, author, maupun section editor. Semua instruksi tersebut dapat diubah oleh journal manager.


      Gambar 7.58 Tampilan instruksi copyeditor

      f Layout Editors adalah berkaitan dengan penjelasan, penggunaan dan instruksi yang ditujukan kepada para editor yang meliputi tata letak, templat, dan penautan referensi (reference linking) seperti yang ditunjukkan pada Gb. 7.59-Gb. 7.61.

      Layout Instruction: Para editor tata letak mengubah versi copy edited (galley) ke versi HTML, PDF, PS, dll, dan berkas tersebut siap untuk dipublikasikan.


      113

      image


      Gambar 7.59 Tampilan instruksi editor tata letak


      Template Layout: Templat ini dapat dibuat dalam format berkas (file, misalnya, Microsoft Word) dan digunakan oleh editor tata letak untuk memastikan desain yang konsisten (Gb. 7.60).


      Gambar 7.60 Tampilan templat tata letak

      Penautan Referensi (Reference Linking) memungkinkan editor tata letak menambahkan tautan referensi ke artikel sehingga para pembaca dapat melihat langsung secara daring sumber informasi yang disitasi oleh penulis. Hal ini bukan keharusan, tetapi fitur tersebut sangat berguna bagi pembaca. Instruksi ini ditunjukkan pada Gb. 7.61.


      114

      image



      Gambar 7.61 Tampilan penautan referensi

      g Proofreader (Gb. 7.62) merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk membaca, memperbaiki, dan meneliti kesalahan penulisan termasuk format penulisan pada naskah artikel yang dikerjakan bersama penulis. Kesalahan tipografi dan format akan diperbaiki oleh editor tata letak.


      Gambar 7.62 Tampilan Proofreader


      115

      image

      Langkah 5 Penyetelan Tampilan Jurnal di Laman (Customizing the Look)

      Tampilan jurnal dapat diatur melalui Customizing the Look. Penyetelan tampilan tersebut meliputi Form Language, Journal Header Homepage, Journal Hompage Content, Journal Page Header, Journal Page Footer, Navigation Bar, Journal Layout, Information, dan List . Bagian-bagian dalam Penyetelan Tampilan dapat dilihat pada Gb. 7.63-Gb. 7.65.


      Gambar 7.63 Tampilan pilihan bahasa

      Fasilitas Penyetelan Header dari Homepage (laman) jurnal terdiri atas judul dan logo.

      1. Journal Title

        • Title text: judul jurnal

        • Title image: untuk melengkapi header berupa judul jurnal (berkas dengan format gif, jpg, atau png) yang diunggah dalam laman.

      2. Logo Image ialah gambar (format gif, jpg, atau png) yang diunggah dalam laman.


        116

        image


        Gambar 7.64 Pengisian Homepage Header


        Hompepage jurnal (Journal Homepage Content) dapat berisi beberapa hal berikut.

        1. Deskripsi jurnal (Journal Description): biasanya berisi penjelasan singkat mengenai jurnal yang terdiri atas 20-25 kata;

        2. Gambar dari laman yang dilengkapi dengan alternate text;

        3. Daftar isi (table of contents) dari terbitan terbaru (current issue); dan

        4. Additional content sebagai penjelasan tambahan dari jurnal yang dimaksud.


      117

      image


      Gambar 7.65 Pengisian Homepage Content

      Journal Page Header. Journal Page Header merupakan versi grafis dari judul dan logo yang akan tampil pada setiap header halaman. Selain itu, pada bagian ini juga dapat ditambahkan favicon (favorite icon) dan alternate header. Penggunaan dan pengisian Journal Page Header ialah dengan melengkapi tampilan seperti Gb. 7.66.


      118

      image


      Gambar 7.66 Tampilan Journal Page Header

      • Catatan kaki di halaman jurnal (Journal Page Footer). Catatan kaki (footer) dapat ditambahkan dan akan tampil dalam setiap halaman. Footer dituliskan dengan format HTML (Gb. 7.67) .


        Gambar 7.67 Tampilan Journal Page Footer

      • Navigation Bar. Fungsinya ialah untuk menambahkan tautan navigasi yang meliputi Label name serta alamat URL yang akan ditautkan (Gb. 7.68).


      119

      image



      Gambar 7.68 Tampilan Navigation Bar

      • Tata letak jurnal (Journal Layout). Seperti yang ditampilkan pada Gb. 7.69, OJS sudah menyediakan tata letak tema (journal theme) dari jurnal sebagai journal stylesheet sehingga mudah bagi pengelola untuk memilih tata letak jurnal yang sesuai.


        Gambar 7.69 Tampilan penyetelan Journal Layout

      • Informasi singkat jurnal (Information). Pengelola jurnal dapat menambah informasi dan catatan tambahan kepada pembaca, calon penulis, dan pengelola perpustakaan (Gb. 7.70) .

      120

      image



      Gambar 7.70 Tampilan pengisian informasi tambahan


      • List. Pengelola jurnal dimungkinkan untuk membatasi tampilan (submissions, user, editing assignments) pada setiap halaman. Untuk menyetelnya, lakukan dengan mengisi jumlah nomor yang akan ditampilkan (Gb. 7.71).


      Gambar 7.71 Tampilan penyetelan List

      121

      image

      Setelah proses penyimpanan untuk penyetelan Tampilan Jurnal di laman (Customizing the Look) selesai, akan terlihat proses update selesai (Gb. 7.72).


      Gambar 7.72 Status keberhasilan penyetelan jurnal


    6. Penelusuran Berkas (File Browser)

Berkas dapat ditelusur menggunakan fasilitas Files Browser. Penelusuran dapat melihat folder/direktori dan berkas-berkas yang ada di situs web jurnal. Dengan memanfaatkan fitur Files Browser ini juga dimungkinkan menampilkan dan menghapus berkas yang dicari serta digunakan untuk mengunduh dan mengunggah berkas. Dengan menu File Browser ini juga dimungkinkan untuk mengelola berkas dalam direktori. Pemanfaatan dan tampilan Penelusuran Berkas ditunjukkan pada Gb. 7.73-Gb. 7.75.



122



Jurnal llmiah A Dua


HOME AeOU'T

USf:A.HOMt:

SEARCH

CVR.fl.lEtf'"

AR(

tilVES


Hairnr!' > Journal Mil,.agement > FIi e, Browser


F il es Br


In dex of/


KLik/ o/deddire kto ri w· rid cs

lllllUk melih t me ftlCTU

/ o/der/di rektori di dalanmya




,

_?ENA.ME


t'l'PE


OATE IMOOtFIEO SIU

  • n 10t


a.rt1clH

i«ue,


-

-


2012-Q4•24 07 :3:S AM -

2012-04--07 02 : 23 AM -

OELET£

OELETE

I

Ue!!!!d F•• I

Men,;ari dm1 \.lngg.ih file

I

[ ] CrMIB Dmactory I

Note: n,, Al•• erowm 1< • adl'lneod f,.tur, thot allow, t•ler 90d d cee•7

dl-ly.


Memb\1at direklori b:n,1

f•d

image

image

image

Gambar 7.73 Tampilan penelusuran berkas di Parent Directory


Jurn ali image llmiah A Dua


HOME



AeOUT

UStA.HOME SEARCH CUA.RENT AR( HI VES



Hi>me > Journ I Mdnageam.ent > File, 8rowlklr

FilesBr owse


In dexof /articles

< PAf!ENT Cll ftECTQ 'I'

I

F older!direktori arri cl,es dan K li!( <.P:-JRE.\ T

DIRE 1om·1111111k ke m bali


I



FI LEt lAME

me Dill.TI MODIFUD SIZE

Am 0ti


l

!


-

-

WlN14-W 09: l Q""' -

2012-04-W 09: 23 /oM -

CUETt

CElrn



2


- 201: Mencnri <Ian unggah file

- ,..,.,.-,----=

L

I



Ii UeJood f;lo [

J c,oate Oin,c:10!>: I

No,te The Ries Bro.,,,. an advanced feature that al ws the les an<I dltecto Membual dlreklori barn

image

dlrt«l'I',

image

Gambar 7.74 Tampilan penelusuran berkas dalam folder


image

image

123

image


Gambar 7.75 Tampilan penelusuran berkas dalam subfolder


7.7 Bagian Jurnal (Journal Sections)

Jurnal dapat memilah-milah artikelnya menjadi bagian (section). Secara default, OJS mempunyai bagian artikel (articles). Untuk menambah bagian atau section tahapan awal yang harus dilakukan adalah mengklik Create Section (Gb. 7.76).


Gambar 7.76 Tampilan untuk menambah bagian



124

image

Selanjutnya bagian (section) yang baru dibuat dilengkapi dengan isian yang meliputi bahasa, judul bagian, singkatan, dan kebijakan (Gb. 7.77).


Gambar 7.77 Tampilan untuk melengkapi Section

Setelah Section selesai diisi, lakukan penyimpanan (Gb. 7.78).


Gambar 7.78 Tampilan untuk menyimpan isian Section


125

image

Langkah berikutnya adalah membuat Format Telaah (Review Form) dengan mengklik Create Review Form (Gb. 7.79).


Gambar 7.79 Tampilan untuk membuat format telaah


Tampilan Create Review Form dilengkapi dengan pilihan bahasa, judul, dan deskripsi. Setelah Create Review Form dilengkapi, lakukan penyimpanan dengan mengklik Save (Gb. 7.80).


Gambar 7.80 Tampilan penyimpanan isian format telaah


126

image

Setelah Create Review Form berhasil disiman, daftar format telaah akan tampil (Gb. 7.81).


Gambar 7.81 Tampilan format telaah

Bahasa yang digunakan untuk pengelolaan jurnal dapat dipilih sesuai dengan yang diinginkan, termasuk Bahasa Indonesia (Gb. 7.82).


Gambar 7.82 Pilihan bahasa dalam pengelolaan jurnal


127

image

OJS dilengkapi dengan fasilitas pemberitahuan melalui surel otomatis yang ditujukan kepada pengguna jurnal mulai dari editor, penelaah, dan penulis. Isi surel dapat diubah sesuai dengan bahasa dan keperluan yang dimaksudkan. Isi dapat diubah dengan mengklik ‘edit’ (Gb. 7.83).


Gambar 7.83 Fasilitas pemberitahuan melalui surel untuk semua pengguna


Gambar 7.84 Tampilan penulisan pesan di surel

128

image

OJS juga menyediakan statistik dan pelaporan (Stats & Reports) yang berisi rekaman data transaksi pada jurnal yang dikelola. Pengaktifan statistik dan pelaporan ditampilkan pada Gb. 6.85.


Gambar 7.85 Tampilan isian statistik dan pelaporan


129

image

Rekaman data transaksi dapat disimpan dalam berkas dengan format CSV sehingga dapat ditampilkan menggunakan aplikasi pengolah data (seperti MS Excel) dan dicetak sewaktu-waktu jika diperlukan. Laporan data transaksi yang bisa ditampilkan antara lain laporan artikel, penilaian (telaahan), langganan (subscriptions), dan pemirsa (view). Untuk memilih laporan data transaksi dapat dilakukan dengan mengklik Artikel Report pada menu Report Generator (Gb. 7.86).


Gambar 7.86 Tampilan Review Generator


    1. Pengelolaan Pengguna (User)

      1 Pengguna dapat didaftarkan oleh pengelola jurnal (journal manager) atau penulis secara langsung, bergantung pada kebijakan pengelola. Pengelola jurnal dapat menampilkan pengguna yang sudah terdaftar pada jurnal yang dikelola. Tampilan pengguna bisa dipilih berdasarkan perannya (Gb. 7.87 dan Gb. 7.88).


      130

      image


      Gambar 7.87 Tampilan pengelolaan pengguna


      Gambar 7.88 Tampilan pilihan username dan peran


      1. Sebagaimana ditampilkan pada Gb. 7.89-Gb. 7.91, akun pengguna dapat dibuat oleh pengelola jurnal dengan mengklik Create New User. Tahapan berikutnya adalah melengkapi isian data pengguna. Isian dengan tanda asterisk (*) wajib diisi dan dilengkapi.


        131



        image

        image

        image

        II

        P,eop l e

        lsi nama pertmnapenggmK1

        I

        Create New User

        Form Lan,guag_e

        Engll<h I:.]

        To entenhe infot naa

        I

        I

        ng s <.

        ,J lsi twnw akhir pengguna

        I

        5ailutation

        Ant '.IY'tl!!•


        Ml<Mlenarne

        L1115,t name• GenMr t111tfal5

        Enroll use, H

        I

        ,, 7

        I

        Pilih pern:n penggu.na

        I

        L

        ] Joafli Alic.@ = JAS

        ·

        IJourl>ilM•""I"

        Editor

        onEdltOf ReY!eWE"r Acu!h<>t

        Re.a-cler

        Subsc-rlpt1on Manage r

        ..

        .

        U5ers can be ass11Z nNI to, or riemo'ltd fr,om, a, role at 81'V ooint


        Home- > U sie,r ;:. Jcumal Mi:llrUJ@-ment > PGopla

        HOME A!OUT IJSE .-iOM,E $[A l:11: M Wi=iAl A C:i WJ ES

        Jurnal llmiah A Dua

        Gambar 7.89 Tampilan isian akun dan peran pengguna


        image

        132



        image

        image



        Gambar 7.90 Lanjutan tampilan isian akun dan peran pengguna


      2. Agar memiliki wewenang (peran) sebagai editor, penelaah, atau peran lain, pengguna dapat mendaftar dan masing-masing akan diberi peran. Untuk mendaftarkan dan memberikan wewenang pada pengguna dimaksud, lihat Gb. 7.91.

        133

        image


        Gambar 7.91 Pemberian akun wewenang


      3. Gabungan pengguna dimungkinkan jika ada pengguna yang memiliki akun lebih dari satu. Caranya ialah dengan mengklik Merge User pada akun yang akan digabung (Gb. 7.92) .


      Gambar 7.92 Tampilan penggabungan pengguna

      134

      image

    2. Penyunting (Editor)

      Editor bertugas mengatur penyuntingan secara menyeluruh dan memproses penerbitan. Pada proses penyuntingan, editor mendistribusikan naskah artikel ke editor bagian untuk diteruskan pada penelaah, dan memantau proses telaah. Editor juga dapat berperan sebagai editor bagian pada proses penyuntingan, melihat status artikel yang diterima, serta menjadwalkan publikasi dan mengatur daftar isi sebagai bagian dari proses publikasi. Untuk memulai penyuntingan, editor harus login ke OJS sehingga muncul tampilan halaman utama sebagai editor (Gb. 7.93).


      Gambar 7.93 Halaman utama editor


    3. Memproses Naskah Artikel

      Setelah login, editor dapat melihat status naskah artikel yang sudah dikirim oleh penulis untuk diproses lebih lanjut. Status naskah dapat dikategorikan sebagai unassigned (belum diproses), In Review (sedang ditelaah), In Editing (sedang disunting), dan Archives (arsip). Selanjutnya editor memproses naskah artikel yang dikirim dengan tahapan berikut.

      1 Klik Unassigned sehingga muncul daftar naskah yang belum diproses (Gb. 7.94).


      135

      image


      Gambar 7.94 Menampilkan judul naskah artikel yang belum diproses

      1. Klik judul naskah yang akan diproses sehingga muncul status naskah artikel (Gb. 7.95).


        Gambar 7.95 Menampilkan pemrosesan judul naskah artikel


      2. Kemudian, klik Add Section Editor untuk meneruskan naskah tersebut ke editor bagian. Pilih nama editor bagian yang akan ditugasi dengan mengklik Assign (Gb. 7.96).


        136

        image


        Gambar 7.96 Menampilkan pilihan editor bagian yang akan ditugasi


      3. Selanjutnya editor bagian akan dikirimi pemberitahuan melalui surel dengan mengklik Send Email (Gb. 7.97). Pemberitahuan dapat dilakukan kepada lebih dari satu editor bagian. Isi pesan juga dapat diberi lampiran (attachments file).


        Gambar 7.97 Menampilkan isian pemberitahuan kepada editor


        137

        image

    4. Edisi (Issue)

      Untuk membuat edisi (issues), editor dapat kembali ke halaman utama dan dapat memilih menu yang terdiri atas Create Issue, Notify Users, Future Issues, dan Back Issues. Untuk membuat edisi baru, lihat Gb. 7.98.


      Gambar 7.98 Menampilkan penyiapan edisi baru


      Secara lengkap, tahap penyiapan edisi baru adalah sebagai berikut (Gb. 7.99).

      • Klik Create Issue untuk membuat edisi baru sehingga muncul pilihan Back Issue (edisi lalu), Current Issue (edisi saat ini), atau Future Issue (edisi mendatang).

      • Masukkan informasi tentang volume, issue (edisi). dan year

        (tahun).

      • Pilih format identifikasi (hanya tahun, volume/tahun, issue/volume/tahun), bergantung pada frekuensi penerbitan.

      • Tambahkan judul edisi khusus dan dekripsinya jika diperlukan.

      • Klik tombol Save setelah informasi disimpan.


138

image


Gambar 7.99 Pengisian data edisi baru dari jurnal


Pemberitahuan Pengguna

Setelah menyiapkan edisi (issue), editor bagian dapat mengirim surel pemberitahuan kepada pengguna jurnal dengan mengklik menu Notify Users pada halaman utama editor bagian. Surel pemberitahuan meliputi subject dan isi pesan (Gb. 7.100).


139

image


Gambar 7.100 Menampilkan penyiapan edisi baru

Edisi (Issue) Mendatang

Untuk melihat edisi yang akan datang, pilih Future Issues sehingga muncul daftar semua edisi yang sudah disiapkan (Gb. 7.101).


Gambar 7.101 Menampilkan edisi mendatang Selanjutnya, untuk mengetahui isi atau konten dari artikel-artikel yang akan dimuat, klik judul Issue (Gb. 7.102) .


140

image


Gambar 7.102 Menampilkan konten yang dimuat


Edisi (Issue) Lalu

Untuk melihat edisi yang lalu, pilih Back Issues sehingga muncul daftar semua edisi yang sudah dibuat tapi belum dipublikasikan (Gb. 7.103).


Gambar 7.103 Menampilkan back issue

141

image

Selanjutnya, judul artikel di Back Issue dapat ditampilkan dengan mengklik nama untuk mengetahui artikel-artikel yang akan dimuat (Gb. 7.104).


Gambar 7.104 Menampilkan artikel back issue yang akan dimuat


7.12 Penyunting Bagian (Section Editor)

Editor bagian bertugas mengelola penelaahan dan penyuntingan pada bagian tertentu, seperti artikel dan telaah buku yang menjadi tanggung jawabnya. Jika naskah diterima untuk dipublikasikan, editor bagian juga dapat memantau proses penyuntingan lebih sering dibandingkan dengan editor. Untuk memulai tugasnya, editor bagian harus login ke OJS sesuai dengan kewenangannya sehingga muncul halaman utama Editor Bagian (Gb. 7.105).


142

image


Gambar 7.105 Menampilkan halaman utama editor


7.13 Proses Naskah Artikel

Setelah login, editor bagian dapat melihat status naskah artikel yang sudah dipilih oleh editor untuk diproses lebih lanjut. Status tersebut adalah In Review (sedang ditelaah), In Editing (sedang disunting), dan Archives (arsip). Daftar status dari naskah artikel In review ditampilkan pada Gambar 7.106 .


Gambar 7.106 Daftar status dari naskah artikel in review


143

image

    1. Penunjukan Penelaah

      • Dalam memilih penelaah untuk setiap naskah artikel, klik judul artikel sehingga muncul tampilan seperti pada Gb.

        7.107. Kemudian, lanjutkan dengan mengklik Select Reviewer

        untuk memilih penelaah.


        Gambar 7.107 Penunjukan penelaah untuk setiap naskah artikel

      • Tahapan selanjutnya adalah mengklik Assign, Select Review Form, kemudian Assign untuk memilih ReviewForm. Semua tahapan tersebut dapat dilihat pada Gb. 7.108-Gb. 7.111.


        Gambar 7.108 Proses penunjukan penelaah

      • Jika ingin memilih penelaah yang lain, ulangi proses pemilihan penelaah.

144

image


Gambar 7.111 Proses permohonan kepada penelaah


145

image

    1. Bekerja dengan Penelaah

      Sebagaimana ditunjukkan pada Gb. 7.112, editor bagian dapat melakukan aktivitas berikut.

      • Membatalkan permintaan ke penelaah dengan mengklik Cancel Request.

      • Mengubah batas terakhir laporan penelaah dengan mengklik link due date.

      • Mengingatkan penelaah dengan menggunakan Link Send Reminder.

      • Membaca komentar penelaah dengan mengklik ikon Review Form.

      • Mengakses berkas yang diunggah oleh penelaah.

      • Komentar penelaah juga dapat muncul di bagian ini setelah penelaah membuat keputusan.

      • Menerima pesan dari penelaah setelah penelaah menyelesaikan tugasnya.

      • Mengucapkan terima kasih kepada penelaah dengan mengklik ikon Acknowledge.


        Gambar 7.112 Bekerja dengan penelaah


    2. Membuat Keputusan

      1 Editor bagian dapat memutuskan proses berikutnya atas artikel yang sudah ditelaah melalui keputusan pada Editor Decision sebagai berikut.

      • Accept Submission: memenerima artikel untuk dipublikasikan.


      146

      image

      • Revision Required: artikel perlu direvisi.

      • Resubmit for Review: mengirim ulang untuk ditelaah.

      • Decline Submission: menolak artikel.

      1. Setelah memutuskan, editor bagian dapat menyimpan keputusan dengan mengklik Record Decision dan konfirmasi keputusan (Gb.

        7.113 dan Gb. 7.114).


        Gambar 7.113 Keputusan editor atas naskah artikel


        Gambar 7.114 Konfirmasi keputusan editor atas naskah artikel

      2. Selanjutnya editor bagian mengirim surel pemberitahuan kepada penulis dengan mengklik ikon Notify Author. Editor bagian harus mengunggah berkas yang sudah disetujui dan direvisi (Gb. 7.115).


        147

        image


        Gambar 7.115 Mengunggah berkas naskah artikel yang sudah disetujui

      3. Kemudian, editor bagian mengirim artikel ke Copy Editor dengan mengklik Send to Copyediting (Gb. 7.116).


      Gambar 7.116 Pengiriman naskah artikel yang sudah disetujui ke

      copy editor


      148

      image

    3. Penyuntingan Bahasa (Copyediting)

      1. Editor bagian dapat memilih Penyunting Bahasa (jika ada)

      2. Setelah itu editor bagian dapat meminta kesediaan dan mengirim ucapan terima kasih seperti halnya kepada penelaah. Gb. 7.117 adalah tampilan Copyediting yang dimaksud.


      Gambar 7.117 Tampilan copyediting


    4. Penyunting Tata Letak (Layout Editor)

      Penyunting tata letak mengubah versi yang sudah diperiksa kebahasaannya ke versi terakhir dalam format yang ditetapkan misalnya PDF. Untuk itu, unduh naskah artikel, memberi komentar atas naskah yang dimaksud, simpan, dan kirim komentar tersebut kepada penulis melalui surel untuk diperiksa kembali naskahnya. Untuk memulai proses tersebut, ikuti empat tahapan berikut (Gb. 7.118-Gb. 7.121).

      1. Login sebagai editor tata letak.

      2. Unduh naskah artikel yang akan diproses.


        149

        image



        Gambar 7.118 Mengunduh berkas naskah artikel yang akan diterbitkan

      3. Beri komentar dengan mengklik ikon Layout Comments.


        Gambar 7.119 Memberi komentar atas naskah artikel yang akan diterbitkan


        Gambar 7.120 Isian komentar pada naskah artikel

      4. Selanjutnya editor dapat melakukan proses pengecekan terakhir dengan cara mengirim surel permintaan kepada penulis untuk memeriksa kembali naskah artikel sebelum dipublikasikan dengan mengklik ikon Request.


      150

      image


      Gambar 7.121 Permintaan terakhir kepada penulis sebelum naskah artikel diterbitkan


    5. Penelaah

      Penelaah dipilih oleh editor bagian untuk menelaah naskah artikel yang diajukan oleh penulis. Penelaah diminta untuk mengirimkan laporan telaahan melalui OJS dan dapat mengunggah berkas laporannya tersebut untuk editor dan penulis. Untuk memulai penelaahan, penelaah login terlebih dahulu di OJS; akan muncul halaman utama seperti Gb. 7.122 .


      Gambar 7.122 Tampilan untuk penelaah setelah login



      151

      image

      Selanjutnya, penelaah mengikuti proses berikut ini.

      1. Pada halaman utama, klik Reviewer untuk melihat status naskah artikel yang harus ditelaah sehingga muncul halaman Active Submissions.

      2. Klik judul naskah artikel yang akan diproses sehingga muncul halaman Review.

      3. Halaman Review berisi informasi tentang jadwal penelaahan termasuk tenggat pengiriman hasil telaah dan langkah-langkah berikut.

        Semua tahapan tersebut ditampilkan pada Gambar 7.123.


        Gambar 7.123 Tampilan untuk memilih naskah artikel yang akan ditelaah

      4. Tahapan selanjutnya adalah penelaah mengonfirmasi kesediaan menelaah. Klik ikon Will do the review dan kirim surel yang sudah disediakan. Untuk menolak penelaahan, klik ikon Unable to do the review dan kirim surel yang sudah disediakan. Tampilan menerima atau menolak dapat dilihat pada Gb. 7.124 dan Gb. 7.125.


        152

        image


        Gambar 7.124 Tampilan kesediaan menelaah naskah artikel


        Gambar 7.125 Tampilan pesan kesediaan menelaah naskah artikel


      5. Klik nama berkas naskah artikel (termasuk berkas tambahan jika ada) yang akan ditelaah. Penelaah mungkin tidak dapat melihat berkas sampai ia menerima permintaan untuk menelaah, bergantung pada penyetelan jurnalnya. Tautan ke berkas naskah akan muncul setelah surel konfirmasi dikirim (Gb. 7.126).


        153

        image


        Gambar 7.126 Tampilan tautan naskah artikel yang akan ditelaah


      6. Proses telaah dan catatan hasil telaah dapat dilakukan dengan mengklik ikon Review Form (Gb. 7.127). Penelaah dapat menuliskan teks, mencontreng, dan membuat pilihan yang diperlukan. Jika tidak ada format telaah yang tersedia, akan muncul ikon Review dan format standar. Simpan hasil telaah dengan mengklik Save. Penelaah dapat merevisi hasilnya sampai penelaahan selesai. Pilih Done jika selesai menelaah.


        Gambar 7.127 Catatan hasil telaah naskah

        154

        image

      7. Penelaah dapat mengunggah berkas hasil telaah untuk Penulis dan/atau editor dengan menggunakan fasilitas Upload files (Gb. 7.128).

        File hasil review untuk editor dan/atau penulis dapat di

        Gambar 7.128 Mengunggah catatan hasil telaah naskah

      8. Langkah terakhir untuk penelaah ialah memilih rekomendasi berdasarkan hasil telaahnya, yang terdiri atas pilihan berikut (Gb. 7.129).

        • Accept Submission : artikel diterima.

        • Revision Required : artikel harus direvisi.

        • Resubmit for Review : diajukan kembali untuk ditelaah ulang.

        • Resubmit Elsewhere : diajukan ke jurnal lain.

        • Decline Submission : naskah artikel ditolak.


      Gambar 7.129 Rekomendasi penelaah berdasarkan hasil telaah naskah

      Setelah semua langkah penelaahan dilaksanakan, akan muncul ringkasan (Gb. 7.130).


      155

      image


      Gambar 7.130 Ringkasan hasil telaah naskah artikel


    6. Penulis (Author)

Penulis dapat mendaftar dan e naskah artikel kepada jurnal secara langsung lewat website jurnal tersebut. Penulis diminta untuk mengunggah berkas naskah serta menyediakan informasi yang berkaitan dengan naskahnya agar memudahkan pencarian informasi secara daring, baik untuk kepentingan penulis maupun jurnal itu sendiri. Penulis juga dapat mengunggah berkas tambahan seperti gambar dan data pendukung naskah. Di samping itu, penulis dapat melacak naskah yang diajukannya dan berpartisipasi dalam penyuntingan bahasa dan pengoreksian versi akhir dari artikel yang dikirim dengan cara login menggunakan username dan password yang dimiliki. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendaftarkan sebagai penulis di website jurnal adalah menuju alamat jurnal, misalnya http://jurnal.pta.ac.id, kemudian lakukan penelusuran sehingga akan tampil laman contoh seperti pada Gb. 7.131.


156

image



Gambar 7.131 Tampilan awal jurnal untuk keperluan penulis


Selanjutnya pilih jurnal yang dikunjungi dengan mengklik View Journal, misalnya Jurnal Ilmiah A Dua (Gb. 7.133).


Gambar 7.132 Penulis memilih jurnal sebelum mendaftar


Selanjutnya, klik menu Register jika ingin mendaftar sebagai penulis (Gb. 7.133).


Gambar 7.133 Penulis mendaftar

Selanjutnya, penulis mengisi data identitas sesuai dengan format (Gb. 7.134).

157


image

image

image

Register


fll 11'1 tftk forl'l'I to fl!!Alner Witt'! thk Journal.

C11d: .he:ril!' ir .,ou .ire .a.lrei!ldy r@!irt4!'1°4!'d With this o, att0the.r tou,nal on thIS it l!!.


I

P"'•'"""""' F I

r r,: JJB f i d e,,ga 11 JJ<!SSH O/d" 111i 11. 6 k am krer I



Profile

Use!rname•


I /J U JB lsi de11£ m111 s em a111 e I

The mername must conl-aln 'I \owerca!>e ne,s, numbers. alld '"fl-'' ,ens,unoersoore>.o

Pawnord---•--• ---1 -.:t:,],

1 - ' .

Tho pa>SWOrd mu!I be 31 charactou. /J .-JJ!B, l la11g 1 pm sirord n1111. 6 I

Repeat pa iWOfd

F ···••·••• ---=i II

I I

Ar tname•

I •"•

7

salutation I•"- r

I Wa jid diisi dengan nama a wal Penulis I

Mlddleflijlme Last name

Initials

Gender Afflliat'lotl

do>

J Wajid di is i dengan nama akhir Penulis

Joan Ahce Sffllth = I.AS


7

r


Sij_natutl!!

I .,I

(Y,our tttut1on,. e-s- simon Fraser Un r51ty")

I

L

l si d ng.an si gnature


WA.ITB diisi dengan email penulis

1..,,, , H sadua l@p .ta .ac id !

htte:JJpen;ii,.a,wU . pt._.<.ld

I


WA.JIB diisi kembali dengan email

Email•

C

confirm Ema il

URL

·-

r-i...dual@pl a.ac.id ] PRIVACY STATEMENT

, ,

21100000, 1

Diisi dengan URL 1iemilis

Fa,

M ll'ingAddre»


coont,y Blost::nement

[E.g., dl!oparunt:!nt and

ranld

1, 622, 1000001 1


X J!. I B I "

I1ndone a I

1116.iOO.. ta rlr1gk-a1...

Diis i deng,an nomor tele1>0n penulis Diisi dcngm1 nomor fox pcnul is

Diisi dengm1al ni.11iem1lis

I Pi lih negaro

Confirmation

\'Jorlti;fllglanguageit.


Rt::Bl!iteras

Send me a tonflrm;at100 emi•l lnclud ng myusern,ilme ilnd pam ord

  1. :ttalan

    r::i Eotllih

    fh;:.i,ik,r: Notifie-d byemill on publbtior, of ,i1r1 lssu1i: of tht jovffiil.

    Authol : Able to submit itenu to'the journal.

    l'j Re"'1ewer: Willtng to conduct p@@, re'Mw of submlsUOM to the preiu .

    Identify re,vt lng 1nteres.t s jsubstanti areas and re arch method ):

    I )

    {Sepir-ilte ln1ere5't5 by pre s5inj the en1er or comma key)


    lmffll!l!!III C&nc@I [


    Gambar 7.134 Penulis mengisi data identitas

    image

    158



    image

    image

    Setelah berhasil mendaftar, muncul halaman beranda (home) dari penulis (Gb. 7.135).


    Gambar 7.135 Halaman beranda penulis


    7.21 Pengajuan Naskah Artikel

    Untuk mengajukan naskah artikel, penulis terlebih dahulu login sehingga muncul tampilan halaman utama (Gb. 7.135). Lalu, penulis dapat mengirim naskah artikelnya (Gb. 7.136) dengan langkah berikut.

    1 Penulis mengklik New Submission. Penulis mengonfirmasi setiap item yang sesuai dengan kondisi dan informasi yang berkaitan dengan naskah artikel yang diajukan termasuk persetujuan proses telaah.



    159

    image


    Melalui Submission Checklist, klik beberapa yang menjadi ketentuan sesuai dengan daftar checklist


    Gambar 7.136 Halaman registrasi penulis dan konfirmasi


    2 Selanjutnya Penulis dapat menambahkan komentar untuk editor jika diperlukan. Seperti pada Gb. 7.137, komentar tersebut dapat disimpan dengan mengklik Save and Continue.


    Gambar 7.137 Penyimpanan komentar untuk editor


    160

    image

    Langkah selanjutnya adalah mengunggah naskah artikel (Gb. 7.138) dengan tahapan berikut.

    1. Mengklik Browse untuk membuka window Choose File.

    2. Memilih nama berkas naskah artikel yang akan diunggah.

    3. Mengklik Open pada window Choose File.

    4. Mengklik Upload untuk mengunggah berkas naskah.

    5. Menyimpan dan melanjutkan dengan mengklik Save and Continue.


      Gambar 7.138 Penulis mengunggah naskah artikel


      Setelah unggah naskah artikel selesai, tahapan selanjutnya adalah penulis memasukkan metadata (Gb. 7.139) dengan tahapan berikut.

      1. Mengisi informasi lengkap tentang penulis, jika lebih dari satu klik Add Author.

      2. Mengisi judul dan abstrak naskah artikel, dalam beberapa bahasa jika diperlukan.

      3. Memasukkan kata kunci untuk indeks.

        161

        image

      4. Memasukkan nama sponsor, jika ada.

      5. Menyimpan dengan mengklik Save and Continue.


        Gambar 7.139 Penulis melengkapi format identitas naskah artikel


        162

        image

        Sebagaimana tampilan pada Gb. 7.140, Penulis dapat mengunggah berkas tambahan seperti instrumen penelitian dan data lain dengan tahapan ini.

        1. Pilih nama berkas artikel yang akan diunggah.

        2. Klik Open pada window Choose File.

        3. Klik Upload untuk mengunggah berkas.

        4. Simpan dan lanjutkan dengan mengklik Save and Continue.


          Gambar 7.140 Penulis menyimpan dan mengunggah naskah artikel

        5. Setelah selesai, klik Finish Submission untuk mengirim naskah artikel (Gb. 7.141). Penulis akan menerima pemberitahuan dan dapat melihat status proses telaah dan penyuntingan.


    163



    Jumal llmiah A Dua

    liOME .. OUT USHt HOME E'AA(:11 CUAl.:£NT All:CH l \,1'£$


    Pilih Coi1 firm t11io,1 untuk m ngkon.finn asi peng iri man art ike l

    fiome > Us.e r > Author> StJbmi!.sion > Naw SubmiHio n I

    Step 5. Confirming the Submission I

    I . S TART 2 UPlOAOS.Ue;M ON :5 ENTrRF-.lf:Ti\D.a.-.lt. .:i \JPLOADSU Ll:WENi,1,.R'tFU.ES 5. CONFlRMA!r lON


    T0! 1J bmtt yovrmanusctipt to, Ju n l llmiah A. Dua cliek FiMh !tubmiuion. Th@iw bm iS IOm's: pridn p.al c:on,aet wil r@t M!! an acknow1@dsement bye:mailland wlll be ible to view the 5u bmi:ss kJn'i progre» through 1he ed11oriill PfO<lei,$bylogglng In to tbe Journa1 web e. lh,i.nk. you for y0Uf te re-ff In pubfWring wi t h Jur nal l lmlctb A Dua .


    File Summary

    ,o Ofl:1 1t.W..f!1LE NAME f'/0! 1i.E S12t OAT! u lX.OA.'0£0

    23 PENU ILJSAOOASATU.PDF n,. 0,0ft

    I I i li h Finish submi ss io n u nluk mengak.hiri pro es t



    lll1I eenc:et I I pcngiJim an mtikel

    l lllmll -! •l11l !


    image

    image

    Gambar 7.141 Penulis mengakhiri proses pengajuan naskah artikel


    image

    164



    image

    image

      1. PENGECEKAN PLAGIARISME


          1. Ketentuan, Upaya Pencegahan, dan Penanggulangan Plagiarisme

            Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya berupa informasi mengenai pendalaman pemahaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap dan diperolehnya, yang disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan hanya sekali, tanpa mengenal publikasi duplikasi atau berganda atau diulang-ulang. Plagiat sebagai bentuk pencurian hasil pemikiran, data, atau temuan, termasuk yang belum dipublikasikan, perlu ditangkal secara tegas. Plagiarisme secara singkat didefinisikan sebagai “mengambil gagasan, atau kata-kata tertulis dari seseorang, tanpa mengakuinya dan dengan niat menjadikannya sebagai bagian dari karya keilmuan si pengambil”. Dari rumusan ini, plagiat dapat juga terjadi dengan mengutip tulisan peneliti sendiri (tulisan terdahulunya) tanpa mengikuti format merujuk yang baku sehingga dapat saja terjadi self plagiarism atau auto-plagiarism. Informasi atau pengetahuan ilmiah baru yang diperoleh dari suatu penelitian jelas menambah khazanah ilmu pengetahuan melalui publikasi. Oleh karenanya, tanpa tambahan informasi atau pengetahuan ilmiah baru, suatu karya tulis hanya dapat dipublikasikan “pertama kali dan sekali itu saja”. Selanjutnya, sebagai bagian dari upaya memajukan ilmu pengetahuan, karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan acuan untuk membangun-lanjut pemahaman yang awal itu.

            Plagiat berdasarkan Kemendiknas (2010) adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing

            165

            image

            bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok, atau untuk dan atas nama suatu badan. Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada:

            1. Mengacu dan atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumbernya secara memadai;

            2. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan atau tanpa menyatakan sumbernya secara memadai;

            3. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumbernya secara memadai;

            4. Merumuskan dengan kata-kata dan atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumbernya secara memadai; dan

            5. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumbernya secara memadai.

            Berdasarkan uraian tersebut, inti dari plagiat adalah tidak menyebutkan sumber referensi yang dikutip, baik dalam bentuk daftar referensi maupun ucapan terima kasih (acknowledgement). Sanksi terberat bagi plagiator adalah dibatalkan kelulusan dan diberhentikan tidak hormat dari jabatan akademiknya sebagai dosen (Lukman, 2015).

            Apakah suatu publikasi merupakan plagiat, semiplagiat, atau murni tulisan baru dapat diuji menggunakan plagiarism tool yang dapat diperoleh secara gratis atau berbayar. Salah satu keunggulan situs pengecek tulisan ini adalah bahwa kita tidak perlu men-salkat (copy- paste) artikel yang akan diperiksa, tetapi cukup dengan mengunggahnya saja. Cara kerja peranti lunak pengecek plagiat artikel ini ialah dengan membandingkan barisan karakter dalam


            166

            image

            tulisan yang diuji dengan barisan karakter tulisan yang sudah ada di dunia maya.

            Salah satu upaya untuk mencegah plagiarisme ialah dengan merekam kegiatan penelitian dalam logbook; menyimpan semua arsip acuan yang digunakan menggunakan aplikasi reference manager, membuat kutipan dan daftar pustaka dengan baik dan benar.


          2. Aplikasi Anti Plagiarisme

        PlagScan merupakan aplikasi pendeteksi plagiarism secara daring yang dapat digunakan oleh pengguna institusi yang sudah didaftarkan. PlagScan dapat diakses melalui internet pada link www.plagscan.com/ristekdikti dan akan muncul tampilan seperti Gb. 8.1.


        Gambar 8.1 Tampilan format login pada PlagScan


        167

        image

        Pada bagian Sign In, masukkan username (surel yang didaftarkan ke PlagScan) dan password yang tersedia, lalu pilih log in. Setelah itu, muncul tampilan seperti Gb. 8.2.


        Gambar 8.2 Tampilan beranda pengguna PlagScan


        1 Konfigurasi Awal

        Pilih bagian menu Settings (Gb. 8.3), aturlah bagaimana deteksi plagiarism ingin dilakukan nantinya. Pada bagian Personal Data, setiap pengguna dapat mengganti informasi pengguna & password sesuai dengan keinginan, lalu pilih Save Changes.



        168

        image


        Gambar 8.3 Tampilan konfigurasi awal pada PlagScan

        Pada bagian User Interface and Reporting, ambil beberapa pilihan berikut (Gb. 8.4).


        Gambar 8.4 Tampilan konfigurasi User Interface and Reporting pada PlagScan

        Autostart checks untuk memproses deteksi plagiarisme secara otomatis atau manual. Email policy untuk mengirim surel setelah proses pengecekan plagarisme selesai. Deletion policy untuk mengatur berapa lama waktu penyimpanan dokumen. Share all

        169

        image

        report of this account untuk saling membagi semua laporan deteksi plagiarisme dari akun Anda ke akun pengguna lain dalam institusi yang sama.

        Pada bagian Plagiarism Checking, dapat dipilih beberapa pilihan berikut (Gb. 8.5).


        Gambar 8.5 Tampilan konfigurasi Plagiarism Checking pada PlagScan

        170

        image

        Data Policy untuk memilih sumber referensi pengecekan plagiarism. Sensitivity mengatur sensitivitas pengecekan plagiarism. Citation detection mengatur pengaruh kutipan terhadap nilai pengecekan plagiarism. Penyetelan kriteria PlagLevel: Yellow: plagiarisme sedang; Red: plagiarisme berat. Whitelist untuk mendefinisikan kriteria khusus pengecualian dalam pengecekan plagiarisme. Setelah memilih, klik Save Changes. Konfigurasi dari menu Settings ini cukup dilakukan satu kali di awal untuk setiap akun pengguna kecuali dibutuhkan penyetelan ulang.

        1. Unggah dokumen untuk pengecekan plagiarisme (Gb. 8.6). Untuk pengecekan plagiarisme, pilih menu Documents untuk kembali ke halaman awal.


          Gambar 8.6 Tampilan Input dokumen pada PlagScan Terdapat beberapa pilihan cara dari menu Documents untuk memasukkan dokumen yang akan dicek:

          1. File Upload: berkas diunggah satu per satu ke PlagScan untuk dicek;

          2. Text Input: teks yang ingin dicek langsung disal-kat untuk dicek; c Web Import: memasukkan tautan untuk berkas yang akan dicek

            dari website atau dari cloud storage;

            d Submissions: membuat kode khusus untuk dibagikan ke pengguna lain atau penulis artikel agar masing-masing dapat mengirim dokumen ke akun pembuat Submission;


            171

            image

            e File Upload. Pilih File Upload, maka dokumen yang ada di komputer dapat diunggah ke PlagScan dengan memilih dokumen mana saja, dan pilih Open (Gb. 8.7);


            Gambar 8.7 Tampilan file upload pada PlagScan

            d Text Input. Pilih Text Input untuk memasukkan nama dokumen (untuk penamaan teks ini) dan lekatkan (paste) teks yang akan dicek ke dalam isian di bawahnya, lalu pilih Submit (Gb. 8.8).


            Gambar 8.8 Tampilan text input pada PlagScan


            172

            image

            1. Web Import. Pilih Web Import untuk memilih alamat website tempat dokumen yang akan dicek lalu pilih Add atau pilih cloud storage yang dimiliki (DropBox/Google Drive OneDrive). Untuk melalui cloud storage, Anda akan diminta login ke setiap cloud storage tersebut (Gb. 8.9).


              Gambar 8.9 Tampilan web import pada PlagScan

            2. Submissions. Untuk cara pengajuan, pilih Submissions dari halaman awal (Gb. 8.10).


            Gambar 8.10 Tampilan menu submission pada PlagScan


            173

            image

            Akan muncul tampilan untuk membuat Submission baru atau

            Submission yang sudah ada (Gb. 8.11).


            Gambar 8.11 Tampilan web import padaPlagScan


            Pilih Create New Submission untuk membuat kode khusus pada setiap kategori atau penugasan yang diberikan (Gb. 8.12).


            Gambar 8.12 Tampilan Create New Submission pada PlagScan



            174

            image

            Judul Submissions dan nama label Submissions diisi dengan judul artikel atau keterangan lain. Deadline: tenggat yang diberikan. Apabila No deadline tidak dicentang, masukkan tanggal & jam untuk batas maksimum. Centang Send plagiarism report to uploader bila laporan pengecekan ingin dikirim ke pengguna yang mengunggah dokumen ini. Pada bagian Show advanced options, dapat diatur lagi beberapa pilihan berikut (Gb. 8.13).


            Gambar 8.13 Tampilan lanjutan Create New Submission pada PlagScan


            Automatically analyze at upload the files: semua dokumen yang masuk akan diproses secara otomatis pada saat berkas diunggah. Automatically analyze at deadline: semua dokumen yang masuk akan diproses secara otomatis pada tenggat maksimal. Send summary email at deadline: ringkasan pengecekan dikirim pada tenggat maksimal. Allow to update the submissions: revisi dokumen dapat dikirim untuk memperbarui dokumen sebelumnya. Checkbox unlimited: untuk menentukan batas maksimal pengiriman jumlah


            175

            image

            dokumen. Terakhir, pada Involve, masukkan akun pengguna lain untuk saling berbagi laporan pengecekan plagiarisme (Gb. 8.14).


            Gambar 8.14 Tampilan share submission pada PlagScan


            Setelah selesai, pilih Create untuk membuat Submission dengan kode khusus (Gb. 8.15).


            Gambar 8.15 Tampilan daftar Submission pada PlagScan


            Kode di atas dibagikan untuk pengguna lain agar pengguna tersebut dapat melakukan pengecekan plagiarisme (submission naskah) pada bagian halaman awal PlagScan (www.plagscan.com/ristekdikti) pada bagian Code di Upload Assignment. Lalu, pilih Submit dan isi


            176

            image

            data diri beserta dokumen yang akan diunggah pada halaman berikutnya (Gb. 8.16).


            Gambar 8.16 Tampilan format Code untuk pengajuan pada PlagScan


        2. Hasil pengecekan plagiarisme. Setelah dokumen selesai diunggah, akan muncul nama dokumennya. Apabila ingin segera dicek plagiarismenya, pilih Start check untuk memulai pengecekan dokumen tersebut (Gb. 8.17).


        Gambar 8.17 Tampilan Start check pada PlagScan



        177

        image

        Lama waktu pengecekan bergantung pada banyaknya kata dalam dokumen dan beban pengecekan pada server PlagScan saat itu. Centang dokumen yang diinginkan dan akan terdapat beberapa tombol pengecekan untuk pengelolaan dokumen yang diunggah seperti pada gambar 8.18.


        Gambar 8.18 Tampilan tombol pengecekan pada PlagScan


        Keterangan:

        1. Memulai proses cek plagiarisme;

        2. Mengunduh dokumen asli;

        3. Menghapus dokumen asli;

        4. Membuat laporan hasil cek tersedia untuk akun lain dalam institusi yang sama;

        5. Menandai dokumen yang privat; dan

        6. Melabeli dokumen (Lable Submission).

          Hasil pengecekan plagiarism dapat dilihat pada halaman awal (Gb. 8.19).


          Gambar 8.19 Tampilan hasil pengecekan PlagScan


          Untuk melihat detail hasil pengecekan, pilih Content atau nilai hasil pengecekan plagiarisme (Gb. 8.20). Kalimat yang terduga plagiat akan disorot (highlight) (kecuali warna hijau yang menandakan kutipan) dan dapat dilihat sumber referensi plagiarismenya. Jika


          178

          image

          dibutuhkan, dapat dilakukan pemeriksaan manual setiap kalimat untuk mengurangi nilai plagiarisme dengan memilih kalimat yang dimaksud dan pilih pada Citation (jika kalimat tersebut adalah kutipan, tetapi tanpa menggunakan tanda petik) atau Remove Marking (jika kalimat tersebut adalah kalimat biasa yang tidak perlu dicek plagiarismenya), lalu pilih Save Changes. Nilai plagiarisme secara otomatis berubah sesuai dengan pemeriksaan manual yang telah dilakukan.


          Gambar 8.20 Tampilan hasil detail pengecekan PlagScan Fitur lain dari hasil pengecekan plagiarism tertera pada Gb. 8.21.


          Gambar 8.21 Fitur hasil pengecekan PlagScan Keterangan

          1. Mencetak laporan ke printer;

          2. Mengunduh laporan dalam bentuk PDF/docx/dokumen aslinya;

          3. Mengubah tampilan laporan;

          4. Konfigurasi lebih lanjut atau kembali ke nilai awal; dan

          5. Membagi laporan ini dengan akun pengguna lain.


        179

        image

      2. INDEKSASI DI PORTAL GARBA RUJUKAN DIGITAL (GARUDA)


        Garba Rujukan Digital (Garuda) adalah portal yang memuat referensi ilmiah Indonesia dan memberi akses ke karya ilmiah yang dihasilkan oleh akademisi dan peneliti Indonesia secara lengkap. Garuda merupakan layanan yang tepat bagi dosen, peneliti, dan mahasiswa untuk mengakses semua dokumen lengkap jurnal secara full text yang terbit di Indonesia. Garuda ini lahir karena pemanfaatan informasi ilmiah dalam format digital di Indonesia belum optimum. Hal ini disebabkan tersebarnya sumber informasi dan belum adanya kesepakatan dalam pengelolaan informasi di Indonesia.


          1. Layanan

            Garuda memiliki fitur melayani penelusuran daring, mengindeks, mengabstraksikan, memonitor, dan meningkatkan standar publikasi ilmiah di Indonesia secara lengkap berdasarkan kategori buku, jurnal, artikel, dan penerbit.

            1 Penelusuran: Layanan penelusuran secara komprehensif berdasarkan kategori buku, jurnal, artikel, subjek, dan penerbit. Penelusuran di Garuda terdiri atas dua fitur, yaitu penelusuran dasar (basic search) dan penelusuran lanjut (advanced search). Berikut tampilan kedua penelusuran (Gb. 9.1 dan Gb. 9.2). Penelusuran dasar akan menelusur ke beberapa field basisdata; pengguna cukup mengisi satu kotak teks isian. Adapun dengan penelusuran lanjut , pengguna dapat mengisi beberapa kotak isian atau empat kategori, yaitu dokumen, penerbit, penulis, dan jurnal.


            Gambar 9.1 Tampilan penelusuran dasar (basic search)


            180

            image



            Gambar 9.2 Tampilan penelusuran lanjut (advanced search)


            1. Indeks: Layanan indeksasi secara komprehensif berdasarkan kategori buku, jurnal, artikel, subjek, dan penerbit seperti pada gambar 9.3 – 9.6.


              181


              image

              image

              image

              II lK OMN IKA l ndon i ii rl Jour o ttl or t l C( l rl (i ll Lng1ncc 11n g:

              In tu! ,! Adv,, red rn ,t>flr V'.tnd i;; 1,-n


              lTI kOMN IKA TC1l ern mmun1cat1on , Cornriu11n g. Flf'CtronK "- a n d Co ni ro l un,w ,t Ahmad o ..:&


              image

              " ( 0

              Gambar 9.3 Tampilan indeks jurnal/buku


              image

              image

              Home

              lourn;il / Book Subject Suggest

              PUB LISHERS 644 PUBLISHERS



              image image image image


              image

              l n stitu t l>er tanian Bogor

              IPB 8 bBIOUfflil s)


              l nstitut Teknologi Ban du ng

              1TB it 2QJoumt1lbl


              L embaga llm u rengetahuan Indonesia

              LIPI ,. l"ilwtnilhl


              llem'i/ 10 f\1{!t.' 1 /1 < 0


              Gambar 9.4 Tampilan indeks penerbit

              image 309 JOURNALS / BOOKS


              image image

              image

              Lduw L1on lwn onm, .5 l tonum L•l111:s & I mdnoo


              Computer Sc1rnt & 11 image


              l.dnBu,mse, Lmgu1 c. C.Ommum<.ahun & ML'tlid AIU dnc.l H um,1n11.l


              image


              t11w,Ct1me, imageCJ1mmolOfDI' g CJ1m1nal lusllc• Fnvnonm.n t,tl ScN?ncc,


              (NII fn!;Hll!l'IIJII. Hu1ld1nH, ConS I IIKh on I, ArthllMl!lle llubl1clleallh


              M.JthematKS He.llthPl'ofes<;klns EtPCUical 8 Etr-ctromcs fnglneeun!


              Fngme,erm3


              image

              182



              image

              image

              Gambar 9.5 Tampilan indeks jurnal berdasarkan subjek


              Gambar 9.6 Tampilan contoh hasil penelusuran/indeks dokumen


            2. Profil penulis: layanan profil publikasi penulis yang dilengkapi P- index dan co-authors seperti pada gambar 9.7


              Gambar 9.7 Tampilan profil publikasi penulis


              183

              image

            3. Abstrak: Layanan abstrak secara komprehensif artikel jurnal seperti gambar 9.8.


              Gambar 9.8 Tampilan abstrak dokumen

            4. Full text: Layanan akses dokumen lengkap jurnal secara full text

            dan situs penerbit terkait seperti pada gambar 9.9 dan 9.10.


            Gambar 9.9 Tampilan tautan full text PDF dokumen


            184

            image


            Gambar 9.10 Tampilan tautan full text PDF dokumen dan situs penerbit terkait


          2. Mekanisme Indeksasi Garuda

            Garuda memiliki fitur pendaftaran indeksasi. Pengguna (penerbit) dapat mendaftar agar terbitan daringnya dapat diindeks oleh Garuda. Jurnal yang akan mendaftar harus memenuhi tiga kriteria kelayakan utama berikut:

            1. Jurnal harus terdiri atas konten peer-review

            2. Jurnal harus terbit teratur (memiliki nomor ISSN yang telah terdaftar di Pusat ISSN Internasional)

            3. Setidaknya dua edisi setahun sudah diterbitkan.


        Sembilan tahapan indeksasi Garuda adalah sebagai berikut:

        1. Pendaftaran jurnal baru harus mengisi formulir secara daring pada menu Suggest atau alamat http://garuda.ristekdikti.go.id/suggest

        2. Formulir pendaftaran indeksasi Garuda dianjurkan untuk diisi hanya oleh editor penerbit.

        3. Pemohon sebaiknya memberikan akses situs jurnal online secara terbuka (unrestricted) minimal dua edisi (issue).

        4. Pemohon disarankan menampilkan edisi jurnal secara berurutan pada situs jurnalnya.

        185

        image

        1. Konten hanya akan digunakan untuk tujuan evaluasi.

        2. Isi formulir daring dengan lengkap, dengan perincian sebagai berikut:

          1. Bagian kontak detail diisi dengan detail kontak ketua dewan redaksi (chief editor)

          2. Informasi jurnal diisi dengan identitas jurnal; selain mengisi beberapa identitas jurnal yang standar pada beberapa baris diharuskan untuk mengisi URL/alamat, sebagai berikut:

            http://domainojs/index.php/path_jurnal/about/editorialTeam

        3. Jika format di atas berhasil diisi, pendaftar akan menerima balasan surel dari portal Garuda berupa konfirmasi bahwa pendaftar sudah diterima.



        186

        image

        1. Pendaftar menunggu evaluasi dari tim pengelola Garuda untuk menyampaikan keputusannya. Pengelola Garuda berhak menerima atau menolak permohonan indeksasi jurnal yang tidak memenuhi standar yang telah ditentukan.

        2. Jika jurnal yang sudah diajukan sudah dinyatakan diterima, pihak pengelola Garuda akan segera memasukkan terbitan jurnal ke dalam basisdata Garuda. Bagi yang sudah menggunakan sistem OJS PKP, pihak Garuda akan mengambil data secara semiotomatis, tetapi bagi jurnal yang tidak didukung OAI, pihak pengelola harus mengirimkan metadata setiap terbitan kepada pengelola Garuda.


        Gambar 9.12 Tampilan detil jurnal yang terindeks Garuda


        187

        image

      3. RUMAH JURNAL KEILMUAN (CLOUD JURNAL ELEKTRONIK)


        Rumah Jurnal Keilmuan Indonesia (Rujukan) merupakan layanan pengelolaan aplikasi penerbitan jurnal secara elektronik (e-journal) yang diselenggarakan atas kerja sama LIPI dan Kemenristekdikti guna memfasilitasi pengelola jurnal yang memerlukan infrastruktur server dan aplikasi pengelolaan penerbitan jurnal. Dengan layanan ini, pengguna diberi layanan instalasi aplikasi OJS di server dan diberi akun login sebagai administrator untuk dikonfigurasi dan dikembangkan prosesnya kemudian. Namun, akses ke pengelolaan server tidak diberikan.


          1. Keunggulan Rujukan

            Rujukan sedikitnya memiliki 3 fitur unggul, yaitu

            1. Tergabung dengan jaringan komputer GRID LIPI,

            2. Pengupayaan sistem pengamanan jaringan dan aplikasi, dan

            3. Pendampingan oleh tim helpdesk berpengalaman.


          2. Layanan RUJUKAN

            1. Komitmen Rujukan dalam mendukung para pengelola penerbitan e-journal ialah dengan menyediakan empat fitur layanan berikut. Cloud OJS: Layanan Software as a Service dengan menggunakan aplikasi Open Journal System yang terinstal pada Server LIPI,

            2. Domain: Layanan penggunaan subdomain dari domain e- journal.id untuk jurnal-jurnal yang belum memiliki domain;

            3. Helpdesk: Layanan pendukung pendampingan pengelolaan e- journal yang berhubungan dengan teknologi informasi; dan

            4. Pelatihan (training): Layanan pendampingan dalam pengunaan layanan dan pelatihan tata kelola konfigurasi jurnal elektronik.


            188

            image

          3. Mekanisme Layanan RUJUKAN

        1 Registrasi dan mekanisme layanan RUJUKAN adalah seperti ditampilkan di Gb. 10.1.


        Gambar 10.1 Alur layanan RUJUKAN

        189

        image

        2 Pemohon mengisi formulir pendaftaran secara daring dan melengkapi semua persyaratan pada url rujukan.lipi.go.id menu registrasi, seperti pada Gb. 10.2.


        Gambar 10.2 Tampilan form registrasi RUJUKAN

        190

        image

        Berdasarkan Gb. 10.2, format registrasi RUJUKAN berisi kotak teks isian yang terdiri atas 4 bagian, yaitu publisher (penerbit), administrator jurnal, aplikasi dan domain, serta persetujuan. Pada bagian jurnal, Nama Jurnal diisi dengan nama jurnal yang sudah diterbitkan di ISSN situs PDII (issn.pdiii.lipi.go.id). Adapun ISSN diisi dengan ISSN elektronik, tetapi jika pemohon belum memiliki ISSN elektronik (khusus untuk pengguna yang belum pernah memiliki situs jurnal), pengguna dapat mengisi dengan ISSN cetak. Selanjutnya Pemohon sebaiknya membaca secara teliti Syarat dan Peraturan RUJUKAN.

        1. Selanjutnya, administrator Rujukan akan menyeleksi; jika lolos seleksi maka pemohon akan dikirimi perincian akun aplikasi melalui surel.

        2. Pemohon yang lolos seleksi akan diberi pelatihan standar pengelolaan aplikasi.

        3. Apabila telah memiliki domain atau subdomain dari domain di institusinya, pemohon bisa langsung diarahkan ke server. Apabila belum memiliki domain, Rujukan menyediakan subdomain pada domain e-journal.id (misal: nama-jurnal.e- journal.id).

        4. Pada beberapa kasus, ada permohonan migrasi aplikasi yang sudah ada untuk dipindah ke server Kemenristekdikti. Migrasi akan dilayani secara bersama-sama dengan pengelola terdahulu untuk memindahkan aplikasi dan data dari server lama dan dipindahkan sesuai dengan versi OJS- nya ke server Kemenristekdikti.


        191

        image

      4. SINTA SEBAGAI PENGINDEKS JURNAL ILMIAH


    SINTA merupakan portal pusat indeks, sitasi, dan keahlian di Indonesia, berupa sebuah sistem informasi penelitian berbasis web yang menawarkan akses cepat, komprehensif, dan mudah ke jurnal yang diterbitkan oleh lembaga penelitian dan perguruan tinggi Indonesia dan kutipan artikel jurnal. SINTA dimaksudkan untuk mengukur kinerja para peneliti, institusi, dan jurnal di Indonesia. SINTA memberi informasi tentang tolok ukur lembaga, kolaborasi, analisis tren penelitian, dan direktori pakar Indonesia.

    SINTA bertujuan memudahkan pendataan publikasi dan karya dari dosen, peneliti, institusi, dan jurnal di Indonesia sehinga dapat diukur kinerjanya.


      1. Layanan SINTA

        1. Pendataan Publikasi Ilmiah. SINTA memiliki fungsi dasar mendata publikasi dan sitasi para akademisi dan peneliti Indonesia.

        2. Penilaian Kinerja Jurnal. SINTA menilai kinerja jurnal berdasarkan standar akreditasi dan sitasi. Berdasarkan Gb. 11.1 jurnal dikelompokkan berdasarkan nilai akreditasi yang terdiri atas 6 kategori, sesuai dengan Tabel 1.2.


          Gambar 11.1 Tampilan indeksasi jurnal di SINTA


        3. SINTA Metrics. SINTA menyediakan fitur analisis profil Institusi, Penulis, dan Jurnal dengan penghitungan SINTA Metrics dan nilai SINTA score.


        192

        image

        1. Jaringan Kolaborasi dan Sitasi Publikasi. SINTA menyediakan profil jaringan kolaborasi dan sitasi publikasi ilmiah penulis, dan

        2. Monitoring Kinerja Publikasi. Layanan pemantauan kinerja publikasi dosen dan peneliti didasarkan pada kategori jumlah publikasi, sitasi, dan paten.


      2. Indeksasi Jurnal di SINTA

    Jurnal yang ingin terindeks SINTA wajib mengajukan akreditasi terlebih dahulu di ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional) dengan alamat url: http://arjuna2.ristekdikti.go.id/.. Pengelola jurnal wajib mengikuti tahapan pengajuan akreditasi sesuai dengan Gb. 4.1. Setelah pemohon mengikuti semua tahapan pengajuan akreditasi dan nilai akreditasi sudah ditetapkan, maka jurnal akan terindeks di SINTA. Jurnal dapat mengisi evaluasi diri di Arjuna dan harus memahami instrumen akreditasi berdasarkan peraturan Dirjen Dikti nomor 1 Tahun 2014 tentang akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. Apabila memenuhi syarat pengajuan dan jika nilai evaluasi diri di atas 70 maka jurnal dapat mengajukan akreditasi. Subdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah, Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristekdikti akan menugasi empat asesor akreditasi yang terdiri atas dua penilai konten dan dua penilai manajemen guna menilai jurnal yang masuk ke Arjuna. Hasil penilaian tim asesor dengan nilai 70-85 akan dikategorikan terakreditasi B dan masuk sebagai jurnal dengan kategori Sinta 2 dan jurnal dengan nilai >85 akan dikategorikan Sinta 1. Jurnal yang telah terindeks di Scopus atau Web of Science, baik terakreditasi maupun tidak, akan dikategorikan Sinta 1. Bagi jurnal yang belum yakin untuk akreditasi dan telah mengisi evaluasi diri dengan penilaian evaluasi diri 30-70, Subdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah akan menugasi dua orang evaluator jurnal guna menilai dan memverifikasi kebenaran hasil evaluasi diri. Hasil penilaian evaluasi diri akan masuk ke kategori Sinta 3 (Nilai 60- 70), Sinta 4 (Nilai 50-60), Sinta 5 (Nilai 40-50), dan Sinta 6 (Nilai 30- 40). Jurnal yang telah dikategorikan berdasarkan Sinta 1 sampai

    193

    image

    Sinta 6 akan diberi peringkat berdasarkan jumlah sitasi dan h-indeks dari Google Scholar yang telah dibuat oleh jurnal masing-masing setelah diverifikasi. Jurnal yang sudah mendapatkan evaluasi di kategori Sinta 3 sampai Sinta 6 dapat langsung menjadi Sinta 1 dan Sinta 2 dengan mendaftarkan akreditasi di Arjuna dan telah dinilai oleh Tim Asesor Jurnal yang ditugasi oleh Subdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah. Proses Akreditasi dan Evaluasi Jurnal dilakukan setahun dua kali berdasarkan waktu pendaftaran dan penetapan yang dilakukan oleh Direktur Pengelolaaan Kekayaan Intelektual. Jurnal yang sudah mendaftar ke Arjuna dan belum masuk di Sinta diharapkan dapat menunggu periode akreditasi atau evaluasi selesai, dan tidak meminta untuk didaftarkan melalui ke helpdesk Sinta. Jurnal yang sudah terdaftar di Sinta dan ingin melakukan pemutakhiran (update) sitasi dapat mengirim surel ke hdsinta@ristekdikti.go.id.

    Jurnal yang sudah terindeks di SINTA akan diberi peringkat berdasarkan H5-Index, Citations (5 Years), H-Index, dan Citations, seperti pada Gb. 11.2.


    Gambar 11.2 Peringkat jurnal di SINTA

    194

    image

    Berdasarkan Gb. 11.2, peringkat pertama adalah International Journal of Electrical and Computer Engineering yang diterbitkan oleh Institute of Advanced Engineering and Science (IAES). Jurnal tersebut memiliki nilai H5-Index tertinggi, yaitu 22. Penghitungan H5-Index secara terinci dapat diakses di situs SINTA. Setiap jurnal memiliki halaman detail yang dapat diakses oleh publik. Halaman detail tersebut menampilkan profil jurnal sebagai berikut.

    1. Nama Jurnal;

    2. ISSN cetak dan ISSN elektronik;

    3. SINTA Score, yang merupakan skor SINTA dari perhitungan akreditasi di ARJUNA;

    4. Indeksasi Scopus dan WoS, yakni informasi indeksasi jurnal yang sudah terindeks lembaga pengindeks bereputasi tinggi (Scopus dan atau Web of Science);

    5. H-Index, H5-Index, Jumlah total sitasi dan jumlah sitasi 5 tahun;

    6. Statistik sitasi, yaitu statistik sitasi yang disajikan dalam format grafik; dan

    7. Dokumen publikasi artikel, yakni daftar dokumen publikasi dalam bentuk artikel yang sudah diterbitkan oleh jurnal seperti pada Gb. 11.3.


    Gambar 11.3 Halaman profil jurnal


    195

    image

    12. PENGENAL OBJEK DIGITAL ATAU DIGITAL OBJECT IDENTIFIER (DOI)


    12.1 Perkembangan Pengenal Objek Digital

    Pengenal objel digital yang paling umum digunakan dalam web adalah URL (uniform resource locator). URL digunakan untuk menemukan sumber dengan menyediakan identifikasi abstrak lokasi sumber (Berners-Lee et al. 1994) dengan berbagai keterbatasan. URL mengikat sumber Internet ke lokasi jaringan dan berkas (Lawrence et al. 2001). Namun, URL tidak akan bekerja dengan baik jika sumber dihapus. URL juga tidak menyediakan fasilitas untuk menelusur informasi metadata sumber seperti format file, penulis, ukuran, bahasa, dan set karakter (Hamilton 1995) yang akan membantu mengidentifikasi hak kekayaan intelektual. Dengan keterbatasan URL tersebut, diperlukan suatu solusi baru, maka munculah sebuah pengidentifikasi baru, yakni URN (uniform resource name), yang diusulkan guna menyelesaikan keterbatasan URL (Park et al. 2011).

    Sebuah URN berfungsi sebagai pengenal tetap dan lokasi bebas (independen) yang dirancang untuk memudahkan memetakan informasi metadata (Moats 1997). DOI adalah sistem identifikasi yang sesuai dengan struktur URN. Digital system identifier objek adalah salah satu sistem pengenal yang paling maju karena mencakup semua kelebihan sistem pengenal yang ada (Paskin 1997). DOI (digital object identifier) dapat bekerja dan diindeks dalam database akademik dan berkala serta dalam mesin pencari web seperti Google Scholar.

    DOI diterjemahkan sebagai Pengenal Objek Digital, dan memang merupakan tanda pengenal atau identitas bagi kandungan intelektual dalam dunia digital yang bersifat unik dan tetap (persistent). Sebagai sebuah identitas, DOI membantu pengelolaan sumber daya digital, terutama dalam kaitannya dengan hak cipta dan hak kekayaan intelektual (Hidayat et al. 2015). Dalam dunia bisnis

    196

    image

    dan komersial, DOI menjadi sebuah protokol bagi pertukaran informasi dan penjualan produk melalui e-commerce. Dalam konteks perpustakaan digital, DOI juga dipakai sebagai bagian dari metadata untuk pengelolaan sumber daya digital, misalnya artikel jurnal elektronik. Koordinator yang mengurus pemberian identitas digital ini adalah International DOI Foundation atau IDF (http://www.doi.org/), yang memiliki kantor registrasi atau pendaftaran nomor DOI di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.

    IDF mengenalkan DOI pada tahun 1997 untuk mengidentifikasi dan mendistribusikan dokumen elektronik (Paskin 1997) dan selanjutnya merambah ke semua produk di bidang perdagangan elektronik (e-commerce). DOI adalah salah satu sistem pengidentifikasi objek digital yang paling populer. Saat ini DOI digunakan oleh lebih dari 4000 otoritas penamaan (assigners) sementara sekitar 43 juta nama DOI telah ditetapkan untuk item konten digital di Web. DOI terdaftar sebagai standar NISO pada tahun 1999 dan terdaftar sebagai proses standar ISO.

    IDF, RAs (Registration Agencies), dan perusahaan pelanggan (misalnya, penerbit dan pencipta konten) memiliki struktur tata kelola DOI sebanyak tiga lapis. IDF adalah organisasi naungan yang mendefinisikan aturan, operasional, manajemen RA, dan menyediakan layanan yang ditetapkan untuk sektor atau aplikasi tertentu. Identitas (nama unik DOI) yang didaftarkan oleh perusahaan pelanggan merupakan hasil proses registrasi melalui RA; RA merupakan suatu organisasi anggota dari IDF.

    Identitas (nama DOI) tidak berisi informasi tentang isi dan penulis dari objek digital. Metadata standar disertakan dalam sistem DOI untuk menyampaikan informasi tentang obyek digital dan harus didaftarkan oleh perusahaan klien melalui RA. DOI metadata memberikan informasi yang benar tentang isi objek digital untuk pengguna dan dapat menangkap perubahan seperti frekuensi unduh (download) dan total harga.


    197

    image

    Pada saat ini lingkungan sistem layanan konten digital berbasis URL dan pengguna awam (end user) menggunakan layanan berbasis URL tersebut dengan browser Web (Moats 1997). Dalam sebuah prinsip kerja pengidentifikasi objek diperlukan suatu untuk proses mengubah URN menjadi informasi lokasi konten dalam database pelanggan atau pengelola objek digital. Gb. 12.1 menunjukkan proses prinsip kerja DOI melalui sistem aplikasi yang mendukung generate DOI untuk menghasilkan output dalam lingkungan Web.

    Perangkat lunak klien (misalnya, web browser, aplikasi DOI-aware, atau perangkat lunak yang dikembangkan lainnya) mengirimkan permintaan resolusi DOI (misalnya, doi: 10.12345/ abc) ke sistem DOI. Sistem DOI menyimpan pengidentifikasi tetap dengan data yang terkait yang dapat diubah secara otomatis ke URL dengan metadata tambahan dan merespons permintaan resolusi dengan data yang diminta oleh aplikasi. Perangkat lunak pelanggan pengelola objek digital menggunakan data atau URL yang disediakan oleh sistem DOI untuk mengakses konten. Repositori konten kemudian mengirimkan konten target untuk menanggapi permintaan pengguna (Paskin 2005).


    Gambar 12.1 Proses resolusi (prinsip kerja) DOI


    198

    image

    Keterangan: (1) Mengirim permintaan DOI ke sistem (misalnya 10.12345/nama_jurnal-edisi-id_artikel); (2) Mengarahkan permintaan ke repositori konten menggunakan URL (misalnya http://www.nama- instansi.com/123); (3) Memberikan target konten digital kepada pengguna Sistem DOI dikembangkan dengan memperhatikan beberapa standar dan saat ini sudah pula menjadi bagian dari ISO (ISO TC46/SC9). Empat komponen sistem DOI adalah

    1. Aturan tentang pembuatan nomor DOI;

    2. Layanan resolusi (resolution service) yang didasarkan pada Handle System[1];

    3. Model data yang tercakup dalam sebuah data dictionary; dan

    4. Mekanisme penerapan, berupa kebijakan dan prosedur pemakaian DOI.


    DOI merupakan sebuah nomor unik (dikenal juga sebagai DOI name) yang hanya berlaku untuk satu entitas. Sistem DOI memberikan nomor ini sekali saja, tetapi untuk terus menjamin keunikannya, badan yang mendaftarkan (registrant) DOI ini harus memastikan bahwa nomor yang sama tidak dipakai dua kali untuk dua entitas yang berbeda. Sistem identitas lain, misalnya ISBN (International Standard Book Number) boleh digunakan bersama DOI untuk satu entitas, atau juga dapat dipakai sebagai bagian dari DOI itu sendiri. Cara penomorannya mengikuti sintaks yang terstandar sesuai ANSI/NISO Z39.84-2000. Selain itu, penomoran ini juga memperhatikan aturan tentang URI (universal resource identifier) atau penanda universal untuk sumber daya digital.

    Rangkaian angka yang terdapat di DOI sama sekali tidak bermakna apa-apa selain sebagai penanda, sehingga dikenal juga sebagai rentetan buram (opaque string) atau nomor tak bermakna (dumb number). Satu-satunya cara untuk mengetahui segala sesuatu tentang entitas yang dirujuk oleh sebuah nomor DOI adalah dengan memeriksa metadata yang ikut didaftarkan ketika sebuah badan meminta nomor DOI tersebut. Nomor DOI itu sendiri tidak akan


    199

    image

    pernah berubah, walaupun mungkin kepemilikan entitasnya sudah bertukar tangan. Itu sebabnya, DOI disebut juga “persistent identifier” atau penanda abadi.

    Ada dua komponen yang membentuk DOI, yaitu yang disebut sebagai prefix (awalan) dan suffix (akhiran) yang dipisahkan oleh garis miring. Contoh: 10.1000/123456. Pada contoh tersebut, “10.1000” adalah prefix dan “123456” adalah suffix. Secara teknis, tidak ada batasan panjang angka yang dipakai, sehingga secara teoretis jumlah DOI yang akan tercipta adalah tak terbatas. Contoh- contoh berikut juga sudah mengikuti aturan DOI: 10.1234/NP5678, 10.5678/ISBN-0-7645-4889-4, dan 10.2224/2004-10-ISO-DOI

    Semua DOI dimulai dengan angka 10 supaya berbeda dari nomor lain yang termasuk dalam Handle System.

    Di dunia jaringan komputer dan Internet, Handle System adalah sebuah sistem dan standardisasi penamaan untuk berbagai keperluan komunikasi dan penggunaan data. Sebagai sebuah sistem, Handle System terdiri atas sebuah protokol, sebuah rangkaian penamaan (namespace), dan sebuah implementasi perujukan. Protokol memungkinkan sebuah sistem komputer menyimpan nama (atau handles) dari sumber daya digital, dan lalu menggunakan nama itu untuk menenukan lokasi, mengambil, dan mengolah sumber daya digital yang bersangkutan.

    DOI diterapkan dalam sebuah proses yang disebut DOI name resolution. Kata “resolusi” di sini dimaksudkan sebagai proses pemasukan sebuah penanda (identifier) ke sebuah sistem sebagai sebuah permintaan (request) untuk mendapat jawaban atau luaran berupa informasi tentang entitas tertentu, misalnya tentang lokasi entitas itu (dalam bentuk URL). Sebagaimana dijelaskan di atas, DOI selalu bersifat unik dan kekal, menunjuk atau mengidentifikasi sebuah entitas digital tertentu. Adapun URL mengidentifikasi lokasi atau alamat entitas tersebut. Analoginya adalah ISBN sebagai nomor yang mengidentifikasi sebuah buku, dan nomor rak yang mengidentifikasi di lokasi mana buku tersebut dapat ditemukan.

    200

    image

    Proses resolusi DOI, dengan demikian, adalah proses mengaitkan atau menghubungkan antara identitas sebuah entitas dan alamat entitas itu. Resolusi sederhana ini disebut juga sebagai single point resolution.


    12.2 Peran DOI

    Sebuah DOI beroperasi seperti layaknya barcode yang tertanam dalam konten digital (Zeitchik 2001; Walter 2001). Sistem barcode adalah perbandingan yang relevan untuk peran itu memiliki seluruh proses manajemen rantai pasokan dari produksi ke konsumsi. Identifikasi produk otomatis menggunakan barcode merupakan masukan penting untuk sistem informasi seperti POS (point of sale) dan otomatisasi penyimpanan (Manthou dan Vlachopoulou 2001). Digital sistem identifier objek memungkinkan penjualan dan pembelian di Internet dengan pelacakan real time status distribusi konten digital, perlindungan hak cipta konten (Gervais 2000) serta menjamin transparansi perdagangan konten (transaksi) (Paskin 2002). Pengguna dapat dengan mudah menemukan konten yang diinginkan melalui berbagai metadata tertanam dalam pengenal (Reid 2001). Sebagai pengenal objek digital sistem yang diadopsi, koneksi dan tautan (link) antara konten digital akan meningkat. Digital identifier object system dapat meningkatkan kualitas mendistribusikan konten digital, memungkinkan peluang untuk menciptakan nilai baru, dan memperluas usaha kewirausahaan.

    Tingkat adopsi (penerapan) sistem pengidentifikasi objek digital masih rendah meskipun potensi manfaat dan kemampuannya sangat tinggi. Banyak organisasi yang masih ragu menerapkannya atau yang skeptis mengenai penggunaan sistem pengidentifikasi ini. Penelitian sebelumnya mengenai sistem pengidentifikasi objek digital sebagian besar adalah tentang konseptual (Sidman 2001; Gladney 2004; Allison et al. 2005; Arnab and Hutchison 2006) dan deskriptif (Risher and Rosenblatt 1998; Gervais 2000; Paskin 2002; Cameron 2006). Hal ini karena kajian tentang sistem pengidentifikasi objek

    201

    image

    digital masih dalam tahap penerapan baru. Faktor keberhasilan utama dalam adopsi sistem digital pengidentifikasi objek yang penting ialah untuk mengidentifikasi dan secara empiris dapat divalidasi.

    Teknologi barcode telah mengubah penelusuran produk dan proses distribusi di banyak industri dengan memfasilitasi berbagi antara beberapa mitra bisnis di seluruh rantai nilai informasi. Proses pelacakan barcode dapat diterapkan pada objek digital melalui pengidentifikasi (Walter 2001). Sebuah proses pelacakan digital memiliki beberapa keunggulan termasuk penciptaan model bisnis baru, kenyamanan pencarian konten, dan pengurangan biaya manajemen konten. Semua keuntungan atau kelebihan sistem pengidentifikasi objek digital disajikan dalam Tabel 12.1.


    Tabel 12.1 Keuntungan/ kelebihan sistem pengidentifikasi objek digital

    No

    Keuntungan

    Referensi

    1

    Menjaga lokasi informasi permanen untuk konten digital

    (Risher and Rosenblatt 1998;

    Dorman 2002;

    Paskin 2002)

    2

    Standardisasi dan struktur metadata yang lengkap

    (Walter 2001;

    Paskin 2002)

    3

    Kemudahan dalam penelusuran isi

    (konten)

    (Reid 2001; Zeitchik

    2001)

    4

    Menjaga keamanan hak cipta

    (Risher and Rosenblatt 1998;

    Gervais 2000)

    5

    Meningkatkan aksesibilitas situs perpustakaan (peningkatan volume

    distribusi konten digital)

    (Zeitchik 2001;

    Paskin 2002)

    6

    Meningkatkan efisiensi manajemen konten dan distribusi

    (Risher and Rosenblatt 1998;

    Walter 2001)


    202

    No

    Keuntungan

    Referensi

    7

    Mengurangi biaya untuk manajemen konten dan distribusi

    (Sieck 2004)

    8

    Menghemat waktu dalam manajemen konten dan distribusi

    (Risher and Rosenblatt 1998;

    Paskin 2002; Sieck

    2004)

    9

    Mengeksploitasi area bisnis baru yang terkait dengan konten digital

    (Reid 2001; Sidman

    2001; Sieck 2004)

    10

    Meningkatkan pendapatan yang terkait dengan konten digital

    (Reid 2001; Zeitchik

    2001; Sidman 2001;

    Sieck 2004)

    image


    12.3 Implementasi DOI pada Pengelolaan Jurnal berbasis Open Journal System (OJS)

    Pengelolaan jurnal ilmiah dengan menggunakan sistem informasi berbasis web atau disebut juga jurnal elektronik (e-journal) sudah menjadi hal yang wajib saat ini, karena dengan diberlakukannya peraturan akreditasi jurnal, pengelola jurnal ilmiah wajib menggunakan aplikasi atau sistem informasi berbasis web dalam mengelola proses editorial jurnal ilmiah dari mulai call for paper sampai jurna; diterbitkan secara online. Salah satu aplikasi open source yang tepat dan sesuai dengan persyaratan akreditasi adalah Open Journal System (OJS) yang dibahas pada Bab 7.

    OJS memiliki fasilitas lengkap untuk mengelola bahan pustaka digital dalam hal ini berbentuk naskah atau artikel, termasuk di dalamnya fasilitas dalam menampilkan, membangkitkan (generate), dan ekspor identitas unik DOI. Implementasi DOI pada pengelolaan e- journal sangat diperlukan, karena DOI merupakan salah satu instrumen penilaian akreditasi jurnal. Jurnal yang sudah menerapkan DOI dengan benar pada setiap terbitannya, akan mendapat nilai tertinggi pada penilaian instrumen penyebarluasan. Implementasi DOI yang direkomendasikan untuk pengelolaan jurnal adalah sebagai berikut:


    203

    image

    1. Tahapan pertama adalah pemilihan penyedia layanan DOI. Pada bagian ini akan diberikan contoh berlangganan layanan DOI di Crossref (www.crossref.org. Crossref merupakan organisasi profit yang menyediakan layanan deposit DOI yang populer. Pengelola jurnal di Indonesia saat ini sudah banyak mendeposit konten jurnal dengan menggunakan layanan Crossref.

    2. Pengguna mengisi aplikasi keanggotaan dan kesepakatan pada menu “Apply” atau pada alamat https://www.crossref.org/apply/. Beberapa contoh pengisian aplikasi layanan DOI crossref disajikan pada Gb. 12.2.


    Gambar 12.2 Proses pengisian aplikasi layanan DOI Crossref


    204

    image

    1. Setelah pengisian aplikasi lengkap, selanjutnya pengelola jurnal sebagai pemohon dapat mengklik tautan submit. Setelah itu Crossref akan memberikan notifikasi melalui surel.

    2. Crossref akan menelaah, selanjutnya memberi notifikasi akan mengirimkan rincian biaya.

    3. Pengguna membayar biaya langganan sesuai dengan petunjuk dan rincian pada surel.

    4. Setelah proses pembayaran selesai, Crossref akan mengirimkan rincian akun dan prefiks (awalan) DOI. Akun tersebut adalah akun yang digunakan untuk mendeposit data pada alamat url http://doi.crossref.org.

    5. Pengelola jurnal sebagai pemohon sebaiknya mengecek kembali semua metadata artikel yang sudah diterbitkan, misalnya kelengkapan daftar pustaka, penulis, abstrak, dan metadata lainnya.

    6. Konfigurasi DOI pada aplikasi e-journal berbasis OJS. Langkah konfigurasi yang harus dilakukan oleh manajer jurnal adalah sebagai berikut:

      1. Pengecekan identitas jurnal pada menu Setup Journal sebaiknya sudah terisi lengkap, terutama pada bagian setup pertama.

      2. Konfigurasi depositor pada menu plugin export Crossref settings, disarankan untuk tidak memilih deposit secara otomatis, karena hal ini akan rentan terjadi permasalahan. Pengaturan ekspor manual akan lebih aman, karena berkas hasil ekspor dapat dicek terlebih dahulu sebelum diunggah.

      3. Konfigurasi pola DOI Suffix pada menu plugin public identifier, disarankan memilih pola suffiks default (Use default pattern) seperti pada Gb. 12.3


    205

    image


    Gambar 12.3 Konfigurasi pola DOI Prefix


    Gambar 12.4 Lanjutan konfigurasi pola DOI Suffix

  2. Reassign DOI dan Save.


206

image

  1. Ekspor data XML DOI pada menu plugin export Crossref secara bertahap, misalnya per edisi (issue). Lalu simpan dan buka berkas (file) XML tersebut dengan menggunakan aplikasi teks editor seperti notepad++ dan lainnya. Cek terlebih dahulu file XML, jika sudah benar maka file tersebut sudah dapat diunggah.

  2. Unggah file XML pada alamat url doi.crossref.org cara Login terlebih dahulu dengan menggunakan akun yang telah diberikan oleh Crossref. Selanjutnya klik tautan Upload Submissions, klik Browse, dan klik Upload seperti pada Gb. 12.5 dan Gb. 12.6.


    Gambar 12.5 Tampilan beranda doi.crossref.org


    Gambar 12.6 Tampilan halaman unggah doi.crossref.org


  3. Pengecekan notifikasi submission pada surel, Untuk mengetahui deposit sudah berhasil, pengguna dapat mengecek notifikasi surel atau dengan mengakses notifikasi pada penelusuran menu

    207

    image

    Administration doi.crossref.org. Pada notifikasi tersebut akan muncul keterangan “successful” jika berhasil atau “failure” jika gagal (Gb. 12.7).

    <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>

    <doi_batch_diagnostic status="completed" sp="ds4.crossref.org">

    <submission_id>1418643481</submission_id>

    <batch_id>NamaJurnal_1513325877</batch_id>

    <record_diagnostic status="Success">

    <doi>10.222xx/julat.v6i2.352</doi>

    <msg>Successfully added</msg>

    </record_diagnostic>

    <batch_data>

    <record_count>1</record_count>

    <success_count>1</success_count>

    <warning_count>0</warning_count>

    <failure_count>0</failure_count>

    </batch_data>

    </doi_batch_diagnostic>

    Gambar 12.7 Tampilan notifikasi submission XML


    1. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai keterangan notifikasi, pengguna dapat mengakses menu “Error and warning messages – Support Center - CrossRef Support” Pada situs Crossref atau pada URL

      https://support.crossref.org/hc/en-us/articles/215789303- Error-and-warning-messages-

    2. Jika sudah muncul notifikasi sukses, maka secara otomatis semua artikel pada situs OJS yang sudah dikonfigurasi ketika diklik akan langsung menuju halaman yang sama (halaman artikel detail).

      Selain implementasi DOI yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, implementasi DOI pada OJS ini juga harus diikuti dengan pengelolaan referensi yang tepat pada setiap bahan pustaka digital khususnya jurnal ilmiah. Pada bagian ini penulis akan menjelaskan mengenai implementasi DOI dalam penyusunan

      208

      image

      kutipan dan daftar pustaka secara otomatis menggunakan aplikasi referensi (reference manager) seperti Mendeley, selanjutnya perkembangan dan implementasi DOI pada pengembangan open access e-journal di Indonesia dengan menggunakan perangkat lunak open source berbasis web, yaitu Open Journal System (OJS).

      Salah satu upaya yang dilakukan seorang penulis dalam membuat suatu karya ilmiah yang baik adalah dengan membuat referensi yang baik, tepat dan sesuai dengan gaya sitasi (citation style) yang ditetapkan. Dengan bahan pustaka digital yang sudah memiliki DOI, penyusunan referensi akan menjadi hal tantangan baru, karena dengan semakin bertambah kayanya metadata sebuah bahan pustaka digital khususnya DOI, maka akan berpengaruh pada prosedur dan gaya sitasi. Dengan menggunakan aplikasi referensi seperti Mendeley, DOI pada setiap rujukan digital akan secara otomatis terinput dalam aplikasi ini, sehingga akan memudahkan penulis untuk menyitasi konten digital (Gb. 12.8 dan Gb. 12.9).


      Gambar 12.8 Contoh tampilan Mendeley dalam mengelola DOI


      209

      image



      Gambar 12.9 Tampilan daftar pustaka dilengkapi dengan DOI Dengan mengetahui nomor DOI, sumber akan mudah ditelusur melalui portal DOI (Gb. 12.10).


      Gambar 12.10 Penelusuran DOI melalui portal DOI http://dx.doi.org/


      Setelah DOI diinput ke dalam penelusuran tersebut, akan muncul sumber asli dari konten digital.


      210

      image

      DAFTAR PUSTAKA


      Allison, A., Currall, J., Moss, M., & Stuart, S. (2005). Digital identity matters. Journal of the American Society for Information Science and Technology, 56(4), 364–372.

      Arnab, A., & Hutchison, A. (2006). Verifiable digital object identity system. In Proceedings of the ACM workshop on Digital rights management (pp. 19–26).

      Berners-Lee, T., Masinter, L., & McCahill, M. (1994). Uniform Resource Locators (URL). Internet Request for Comments No.

      Cameron, R. D. (2006). Towards universal serial item names. Journal of Digital Information, 1(3).

      Dorman, D. (2002). To identify an online object, just DOI it.

      American Libraries, 33(10), 68–69.

      Fitzpatrick, J. (2009). Mendeley Manages Your Documents on Your Desktop and in the Cloud. See Http://Lifehacker.

      Com/5334254/Ravindra.

      Gervais, D. (2000). Electronic rights management systems. The Journal of World Intellectual Property, 3(1), 77–95.

      Gladney, H. M. (2004). Trustworthy 100-year digital objects: Evidence after every witness is dead. ACM Transactions on Information Systems (TOIS), 22(3), 406–436.

      Hamilton, M. (1995). Uniform resource identifiers & the simple discovery protocol. Loughborough University of Technology (LUT CS-TR 985).

      Hidayat, D. S., Lukman, & Kirana, A. (2015). Digital Object Identifier (DOI) sebagai Pengenal Unik Bahan Pustaka Digital yang Terbit secara Open Access. In Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia 8.

      Kemendiknas. (2010). Permendiknas No.17 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

      Kemenristekdikti. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 9 Tahun 2018 tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah (2018).

      Lawrence, S., Pennock, D. M., Flake, G. W., Krovetz, R., Coetzee, F. M., Glover, E., … Giles, C. L. (2001). Persistence of web references in scientific research. Computer, (2), 26–31.

      211

      image

      Lukman. (2015). Reference & Plagiarism 1. In Workshop: How to write a good publication (pp. 1–28). Jakarta: Medical Journal of Indonesia.

      Lukman, Atmaja, T. D., & Hidayat, D. S. (2016). Manajemen Penerbitan Jurnal Elektronik. LIPI Press.

      Manthou, V., & Vlachopoulou, M. (2001). Bar-code technology for inventory and marketing management systems: A model for its development and implementation. International Journal of Production Economics, 71(1), 157–164.

      Moats, R. (1997). URN Syntax, IETF RFC 2141. URL: Http://Www.

      Ietf. Org/Rfc/Rfc2141. Txt.

      Park, S., Zo, H., Ciganek, A. P., & Lim, G. G. (2011). Examining success factors in the adoption of digital object identifier systems.

      Electronic Commerce Research and Applications, 10(6), 626– 636.

      Paskin, N. (1997). Information identifiers. Learned Publishing, 10(2), 135–156.

      Paskin, N. (2002). Digital object identifiers. Information Services and Use, 22(2/3), 97–112.

      Paskin, N. (2005). Digital object identifiers for scientific data. Data Science Journal, 4, 12–20.

      Reid, C. (2001). Selling books with the DOI. Publishers Weekly, 248(43), 28.

      Risher, C. A., & Rosenblatt, W. R. (1998). The Digital Object Identifier—An electronic publishing tool for the entire information community. Serials Review, 24(3–4), 12–20.

      Sidman, D. (2001). The Digital Object Identifier: The Keystone for Digital Rights Management. SIIA-DOI and DRM Working Group.

      Sieck, S. (2004). Economic Benefits of Digital Object Identifier Applications in Content Marketing: II. Using the DOI to Improve Profitability in Content Distribution. EPS White Paper, 20.

      Walter, M. (2001). E-book Project Highlights Role of DOI in Selling Digital Content. Seybold Report, Analyzing Publishing Technologies.

      Zeitchik, S. (2001). Moving E-product. Publishers Weekly, 248(27), 34.


      212

      image

      LAMPIRAN 1 PENGAJUAN AKREDITASI TERBITAN JURNAL ILMIAH

      1. IDENTITAS TERBITAN JURNAL ILMIAH

        1. Nama Terbitan Jurnal Ilmiah :

        2. ISSN Cetak :

        3. ISSN Elektronik :

        4. Nama Penerbit :

        5. Ketua Penyunting/Editor :

        6. Bidang Ilmu Terbitan Jurnal Ilmiah :

        7. Alamat Pos :

        8. Alamat Website :

        9. Username dan Pasword Admin : Username dan password yang diberikan diupayakan hanya dapat dilihat oleh asesor dan tidak dapat mengubah apapun yang ada di dalam laman jurnal elektronik (login sebagai editor)

        10. Telepon/Faksimile :

        11. Nomor Telepon Seluler Pengelola :

        12. Surel (E-Mail) :


      2. PENYUNTING

        1. Dewan Penyunting



          No

          Nama Lengkap

          Jabatan dalam Penyunting

          Gelar dan Jabatan

          Institusi

          dan Alamat

          Bidang Ilmu (Kespesialisan)


        2. Pelibatan Mitra Bebestari (lampirkan daftar surat penugasan, dan biodata mitra bestari). Untuk bukti keterlibatan akan diperiksa langsung ketika memeriksa logbook dari jurnal elektronik. Bukti keterlibatan dan


        213

        image

        biodata bisa juga dalam bentuk dokumen elektronik (PDF).

      3. PERKEMBANGAN TERBITAN JURNAL ILMIAH.

    1. Riwayat Penerbitan

      1. Terbit pertama : Bulan…. Tahun......

      2. Naman jurnal

        ilmiah : ……………………

      3. Perubahan nama jurnal ilmiah : Ada / Tidak Ada

      4. Jika ada, tuliskan nama jurnal ilmiah sebelumnya : ......................

      5. Bulan, tahun perubahan

        nama : Bulan …. Tahun ......

    2. Riwayat Akreditasi

      Terakreditasi tahun …. s.d. …. Peringkat …. Nomor SK

      …………..


    3. Diseminasi dan Indeksasi

      1. Jumlah pengunjung unik rerata per hari : ……..

      2. Jumlah pengunjung unik total (mulai dari.....

        s.d.......) : ……..

      3. Jumlah pengunjung total rerata per hari : ……..

      4. Pencantuman di lembaga pengindeks : ……..


      Lembaga Pengindeks

      Mulai Didaftarkan

      Mulai Diindeks


      Demikian formulir ini diisi dengan sebenarnya. Apabila ternyata di kemudian hari terdapat data yang tidak benar, akan diadakan penilaian ulang atas status akreditasi yang diperoleh.

      Kota, tanggal bulan tahun Ketua Penyunting/Redaksi Nama dan Tanda Tangan

      214

      image

      LAMPIRAN 2 PERNYATAAN ETIKA


      Kepada Ykh Dewan Redaksi

      …………………


      SURAT PERNYATAAN ETIKA

      (Ethics Statement)


      Naskah yang berjudul:


      Nama penulis: Kami menyatakan bahwa

      1. Artikel kami yang telah diserahkan ke Jurnal untuk dinilai

        adalah asli atau bebas dari fabrikasi, falsifikasi, plagiarisme, duplikasi, fragmentasi/salami dan pelanggaran hak cipta data/isi.

      2. Artikel ini belum pernah diterbitkan di tempat lain atau tidak sedang dipertimbangkan untuk diterbitkan oleh jurnal lain, dan selama proses penilaian oleh jurnal ini tidak akan ditarik dan dikirimkan ke jurnal lain untuk dinilai.

      3. Penulis bersedia memperbaiki naskah yang telah dinilai dan tidak menariknya secara sepihak tanpa memberitahu redaksi, terutama jika naskah sedang dalam proses telaah.

      4. Artikel kami tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, memfitnah atau lainnya dan tidak mengandung bahan yang melanggar hak-hak pribadi atau hak milik dari setiap orang atau badan lainnya.


    Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan jujur dan bertanggung jawab.

    ……………..,Tanggal ………………………..

    Pemohon,

    Meterai Rp6000


    (Nama )

    NIP: ...................................……………….....


    215

    image

    LAMPIRAN 3 PERSETUJUAN KEPENGARANGAN


    Kepada Ykh Dewan Redaksi

    ………………….

    PERSETUJUAN KEPENGARANGAN

    (Authorship Agreement)


    Naskah yang berjudul:


    Setuju akan diterbitkan dalam Jurnal Volume , No

    , Tahun .

    (Silakan beri tanda (√) dan melengkapi isian berikut):


    • Nama penulis utama (main author) dan alamat surel serta nomor HP:


    • Nama penulis pendamping (co-authors) dan alamat sural serta nomor.HP:

    -


    Para penulis mengakui bahwa hak kepengarangan terikat dengan tanggung jawab publik dan bertanggung jawab atas keseluruhan isi yang dikemukakan dalam naskah.

    ----------

    -----------/tgl, bulan, tahun Disetujui oleh Penulis utama


    Meterai Rp6000


    216

    image

    LAMPIRAN 4 PERNYATAAN HAK CIPTA


    Kepada Ykh Dewan Redaksi

    ………………………


    Naskah yang berjudul:


    PERNYATAAN HAK CIPTA

    (Copyright Statement)


    Nama penulis:



    akan diterbitkan dalam , Volume , No , Tahun .

    Penulis menyatakan bahwa


    [Silakan beri tanda (√)},

    • Kutipan utuh data sekunder (bentuk kata, angka, gambar, tabel) yang merupakan barang hak cipta (copyright), disalin (reproduce), digambar ulang (redrawn), ditabelkan (reuse) dalam versi sendiri, sudah seizin pemegang hak cipta (penulis, penerbit, organisasi).

      Data tidak ada kutipan utuh


    • Kutipan sebagian data sekunder (bentuk kata dan angka) yang disalin (reproduce), digambar ulang (redrawn), ditabelkan (reuse) untuk pembanding dengan data primer atau pelengkap tabel/gambar sendiri, sudah menuliskan referensi sesuai dengan format pengutipan data.


    • Naskah ini asli dan penulis mengalihkan hak cipta (transfer of copryright) naskah ini kepada Jurnal ………..; Untuk itu penulis akan menerima 3 eksemplar artikelnya dalam bentuk cetak lepas (off-print) dan 1 eksemplar jurnal cetak (printed journal).

    ------------

    ---------/tgl, bulan, tahun Disetujui oleh

    Penulis utama Meterai Rp6000


    217

    image

    LAMPIRAN 5 PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA TENTANG AKREDITASI JURNAL ILMIAH


    SALINAN


    PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG

    AKREDITASI JURNAL ILMIAH


    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


    MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,


    Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan relevansi, kuantitas, dan kualitas publikasi ilmiah ilmuwan Indonesia untuk mendukung daya saing bangsa di tingkat internasional, perlu mengatur Akreditasi Jurnal Ilmiah;

    b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan untuk melaksanakan tanggung jawab Menteri sebagai penyelenggaraan pendidikan tinggi, perlu menetapkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah;


    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

    218

    image

    - 2 -

    1. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);

    2. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14);

    3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 889);


MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI TENTANG AKREDITASI JURNAL ILMIAH.


BAB I KETENTUAN UMUM


Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

  1. Jurnal Ilmiah adalah bentuk pemberitaan atau komunikasi yang memuat karya ilmiah dan diterbitkan berjadwal dalam bentuk elektronik dan/atau tercetak.

  2. Akreditasi adalah kegiatan penilaian untuk penjaminan mutu Jurnal Ilmiah melalui kewajaran penyaringan naskah, kelayakan pengelolaan, dan ketepatan waktu penerbitan Jurnal Ilmiah.

  3. Akreditasi Jurnal Ilmiah adalah pengakuan resmi atas penjaminan mutu Jurnal Ilmiah.

  4. Asesor adalah seorang atau sekelompok orang yang melakukan penilaian atas penjaminan mutu Jurnal Ilmiah.

219

image

- 3 -


  1. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan.

  2. Kementerian adalah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

  3. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.


    Pasal 2

    Jurnal Ilmiah dapat:

    1. diterbitkan oleh perguruan tinggi, organisasi profesi, kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga pendidikan, perusahaan penerbitan, dan/atau badan usaha; dan/atau

    2. berafiliasi dengan perguruan tinggi, organisasi profesi, kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga pendidikan, dan/atau badan usaha.


Pasal 3

Jurnal Ilmiah berfungsi:

  1. meregistrasi kegiatan kecendekiaan;

  2. mengarsipkan temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuan;

  3. mengakui hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan ilmiah;

  4. mendiseminasikan hasil kegiatan kecendekiaan;

  5. mendiseminasikan hasil pengabdian kepada masyarakat; dan

  6. melindungi hasil karya peneliti/cendekiawan.


220

image

- 4 -


Pasal 4

  1. Jurnal Ilmiah paling sedikit memenuhi syarat:

    1. memuat artikel yang secara nyata memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang didasarkan pada hasil penelitian, perekayasaan, dan/atau telaahan yang mengandung temuan dan/atau pemikiran yang orisinil serta tidak plagiat;

    2. memiliki dewan penyunting jurnal berkualifikasi sesuai dengan bidang ilmu yang mewakili bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni;

    3. melibatkan mitra bestari berkualifikasi sesuai dengan bidang ilmu jurnal dari berbagai perguruan tinggi dan/atau badan penelitian dan pengembangan serta industri yang berbeda dari dalam dan/atau luar negeri yang menyaring naskah secara objektif;

    4. menggunakan Bahasa Indonesia dan/atau bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa;

    5. menjaga konsistensi gaya penulisan dan format penampilan;

    6. dikelola dan diterbitkan secara elektronik melalui jejaring teknologi informasi dan komunikasi;

    7. terbit sesuai dengan jadwal; dan

    8. memiliki nomor seri standar internasional secara elektronik (Electronic International Standard Serial Number/EISSN) dan pengenal objek digital (Digital Object Identifier/DOI).

  2. Kementerian dapat memberikan dukungan infrastuktur untuk pemenuhan syarat Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dan huruf h.

Pasal 5

  1. Jurnal Ilmiah dilakukan Akreditasi.

  2. Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan:

    1. mutu dan relevansi Jurnal Ilmiah; dan

    2. daya saing Indonesia.


221

image

- 5 -


(3) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.


Pasal 6

  1. Proses Akreditasi Jurnal Ilmiah dilakukan secara elektronik melalui jejaring teknologi informasi dan komunikasi.

  2. Hasil Akreditasi Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

    1. peringkat 1 (satu) dengan nilai (n), 85 (delapan puluh lima) ≤ n ≤ 100 (seratus);

    2. peringkat 2 (dua) dengan nilai (n), 70 (tujuh puluh) ≤ n < 85 (delapan puluh lima);

    3. peringkat 3 (tiga) dengan nilai (n), 60 (enam puluh) ≤ n

      < 70 (tujuh puluh);

    4. peringkat 4 (empat) dengan nilai (n), 50 (lima puluh) ≤ n < 60 (enam puluh);

    5. peringkat 5 (lima) dengan nilai (n), 40 (emapt puluh) ≤ n < 50 (lima puluh); dan

    6. peringkat 6 (enam) dengan nilai (n), 30 (tiga puluh) ≤ n

      < 40 (empat puluh).

  3. Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku untuk masa 5 (lima) tahun.

  4. Hasil Akreditasi Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimuat dalam sistem pengindeks ilmu pengetahuan dan teknologi.

  5. Ketentuan lebih lanjut mengenai peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Direktur Jenderal.


Pasal 7

  1. Pengelola Jurnal Ilmiah harus mengajukan permohonan Akreditasi ulang sebelum masa berlaku hasil Akreditasi Jurnal Ilmiah berakhir.

    222

    image

    - 6 -


  2. Dalam hal Kementerian belum menerbitkan Akreditasi berdasarkan permohonan Akreditasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hasil Akreditasi Jurnal Ilmiah sebelumnya tetap berlaku.


Pasal 8

  1. Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dapat dievaluasi secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

  2. Apabila berdasarkan hasil evaluasi berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Jurnal Ilmiah menunjukkan peningkatan mutu, Direktur Jenderal dapat menaikkan peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah sebelum berakhirnya masa berlaku Akreditasi.

  3. Apabila berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terjadi penurunan mutu Jurnal Ilmiah, Direktur Jenderal dapat memberikan teguran tertulis, menurunkan peringkat, dan/atau mencabut status Akreditasi Jurnal Ilmiah sebelum berakhirnya masa berlaku Akreditasi.


Pasal 9

  1. Akreditasi Jurnal Ilmiah dilakukan oleh Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah.

  2. Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

    1. 1 (satu) orang pengarah merangkap anggota;

    2. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota;

    3. 1 (satu) orang sekretaris merangkap anggota; dan

    4. anggota.

  3. Jumlah keanggotaan Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah paling banyak 7 (tujuh) orang.

  4. Pengarah, ketua, dan sekretaris Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c ditetapkan oleh Menteri.

  5. Pengarah tim Akreditasi Jurnal Ilmiah yaitu Direktur

    Jenderal.

    223

    image

    - 7 -


  6. Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah diketuai oleh direktur yang memfasilitasi Jurnal Ilmiah.

  7. Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah dibantu oleh sekretaris yang memimpin sekretariat tim Akreditasi Jurnal Ilmiah.

  8. Sekretaris dijabat oleh pejabat yang membidangi Jurnal Ilmiah.

  9. Anggota Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, dapat berasal dari instansi pembina karir dosen, instansi pembina karir peneliti, instansi pembina karir perekayasa, dan instansi pembina karir jabatan fungsional lainnya.

  10. Anggota Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (9) ditetapkan oleh Direktur Jenderal.


Pasal 10

  1. Tim Akreditasi Jurnal Ilmiah dibantu oleh Asesor dalam melakukan Akreditasi Jurnal Ilmiah.

  2. Asesor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Jenderal.

  3. Asesor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memenuhi persyaratan:

    1. memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keilmuan/keahlian; dan

    2. mempunyai tanggung jawab, integritas, dan jujur dalam melaksanakan tugas.

  4. Asesor diangkat untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.

Pasal 11

  1. Asesor dapat diberhentikan karena berakhir masa jabatan.

  2. Selain karena berakhirnya masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Asesor dapat diberhentikan apabila Asesor yang bersangkutan:

a. meninggal dunia;


224

image

- 8 -


    1. mengundurkan diri;

    2. dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap;

    3. melanggar etika ilmiah;

    4. tidak sehat jasmani dan rohani;

    5. tidak melaksanakan tugas dalam jangka waktu 1(satu) tahun; atau

    6. tidak aktif dalam kegiatan publikasi ilmiah.


Pasal 12

Hasil Akreditasi Jurnal Ilmiah yang telah ditetapkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia diakui dan diterbitkan sertifikat oleh Kementerian, sepanjang masih berlaku masa akreditasinya.


Pasal 13

Hasil Akreditasi Jurnal ilmiah yang ditetapkan Tim Akreditasi digunakan oleh Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional untuk melakukan penilaian substansi artikel.


Pasal 14

  1. Jurnal Ilmiah yang terakreditasi dapat disimpan dalam sistem repositori nasional.

  2. Jurnal Ilmiah yang tersimpan dalam sistem repositori nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manajemen pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


Pasal 15

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 328), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

225

image


- 9 -


Pasal 16

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.


Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 21 Maret 2018


MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK INDONESIA,


TTD.


MOHAMAD NASIR


226

image


- 10 -


Diundangkan di Jakarta pada tanggal 29 Maret 2018


DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,


TTD.


WIDODO EKATJAHJANA


BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 428


Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Hukum dan Organisasi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, TTD.

Ani Nurdiani Azizah

NIP 195812011985032001

image

Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung 2 BPPT Lantai 20, Jl. MH Thamrin, Jakarta


ISBN

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama